Napi tewas

Kalapas Bulak Kapal Sebut Napi yang Ditemukan Tewas Punya Masalah Stres dengan Keluarga

Baru-baru ini publik dikejutkan oleh berita seorang napi tewas di Lapas Bulak Kapal, Kota Bekasi. Ada dugaan dia dibunuh. Apa benar?

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Valentino Verry
New York Post
Ilustrasi - Kalapas Bulak Kapal Muhammad Susanni mempersilahkan polisi untuk menyelidiki kematian seorang napi. Ada dugaan napi tesebut dikeroyok oleh sesama napi. 

Namun pihak keluarga ZAN yang berada di Medan, Sumatera Utara justru menolak untuk dilakukan autopsi.

Walaupun pihak kepolisian sudah mencoba mengarahkan keluarga untuk memperkenankan autopsi.

“Karena menurut polisi harus seizin keluarganya ya sudah kami akhirnya selesai sampai di situ, artinya kami tidak bisa melangkah lagi, padahal saya pinginnya clear semuanya sehingga tindak lanjutnya bisa segera,” jelasnya.

Selanjutnya Susanni bersama pihaknya langsung memfasilitasi pengiriman kargo jenazah pada hari kejadian untuk dikirim ke kediaman keluarga.

“Nah itu untuk pengiriman kargo itu dari Lapas dan kejaksaan yang memfasilitasi, langsung tanggal 19 juga, sebab ingin segera dikebumikan di Medan,” tutupnya.

Tewas Usai Diduga Dikeroyok

Sebelumnya diketahui, ZAN diinformasikan tewas usai diduga dikeroyok di Lapas Kelas IIA Bulak Kapal.

Perkara terhadap tahanan titipan Kejaksaan Negeri itu sudah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota dan teregister dalam Nomor:LP/B/964/V/2024/SPKT.Satreskrim/Polres Metro Bekasi Kota/Polda Metro Jaya.

Bahkan Polres Metro Bekasi Kota telah mengeluarkan surat permohonan ekshumasi dari keluarga dan proses pembongkaran makam yang sudah dilakukan Minggu (23/6/2024) lalu.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus pun membernarkan mengenai kejadian itu.

"Ada dugaan terjadinya penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia," kata Firdaus, Kamis (27/6/2024).

Firdaus menuturkan kronologi kejadian yang berlangsung Minggu (19/5/2024) itu didapat oleh polisi bermula saat ZAN ditemukan tergantung di jeruji besi di dekat kamar mandi.

Kemudian rekan satu sel ZAN yang saat itu baru bangun dari tidur seketika terkejut melihat terduga korban dalam kondisi tergantung.

"Pada saat itu teman satu selnya terbangun, melihat (ZAN) sudah tergantung, langsung dilaporkan ke petugas lapas kemudian petugas memberitahu ke polsek dan dilakukan cek TKP dan olah TKP oleh Inafis Polres Metro Bekasi Kota," jelas Firdaus.

Namun Firdaus belum merinci terdapat di mana saja luka yang dialami ZAN.

Sebab proses penyelidikan masih berlangsung dan polisi masih menunggu hasil otopsi serta ekshumasi.

"Masih didalami apakah akibat dianiaya atau apa, yang jelas didalami, kami tunggu hasil otopsi," tutupnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved