Stunting
Tekan Angka Prevalensi Stunting, Nestle Indonesia Lakukan Kolaborasi Lintas Sektoral
Penurunan angka stunting di Indonesia berjalan sangat lambat. Tahun 2023 tercatat sebesar 21,5 persen, hanya turun 0,1 persen dari tahun sebelumnya
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Penurunan angka stunting di Indonesia berjalan sangat lambat jika tidak bisa dikatakan stagnan.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 21,5 persen, hanya turun 0,1 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 21,6 persen.
Hal ini masih jauh dari target pemerintah yaitu 14 persen.
Berkaitan dengan hal tersebut Nestle Indonesia menggagas kolaborasi lintas sektor bertujuan untuk turut mendukung program penurunan angka stunting yang diusung oleh Pemerintah Indonesia.
Kolaborasi lintas sektor ini menyelenggarakan program 100 Hari Pendampingan Gizi.
"Bertepatan dengan peringatan Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada 29 Juni, Nestle Indonesia kembali menegaskan senantiasa berkomitmen untuk menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Tingkatkan Kesadaran dan Praktik Gizi Seimbang Bantu Pencegahan Stunting di Indonesia
Ini sejalan dengan inisiatif global Nestle Dukung Anak Lebih Sehat yang bertujuan mendukung 50 juta anak menjalani hidup yang lebih sehat pada 2030," tutur Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Samer Chedid.
"Kami berupaya untuk terus menginspirasi masyarakat Indonesia menjalani hidup yang lebih sehat maupun membangun, berbagi, dan menerapkan pengetahuan gizi.
Penyelenggaraan program 100 Hari Pendampingan Gizi merupakan inisiatif yang kami hadirkan untuk bersama-sama dengan pemangku kepentingan lainnya ambil bagian dalam mengatasi isu stunting di Indonesia," ujar Samer dalam keterangannya.
Inisiatif ini sudah dimulai sejak sejak Agustus 2023 hingga Maret 2024 di delapan provinsi diantaranya Ngada, NTT; Barito Selatan, Kalimantan Tengah; Lhokseumawe, Aceh; dan Rejang Lebong, Bengkulu, Pasuruan, Jawa Timur; Batang, Jawa Tengah; Karawang dan Sukabumi, Jawa Barat; dan Pandeglang, Banten.
Program ini telah menjangkau 600 anak.
Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Pemerintah Daerah, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan mewakili akademisi, Nestle Indonesia dari sektor industri, para Kader, dan Yayasan Edu Farmers Internasional dari lembaga masyarakat.
Baca juga: Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting Jadi Fokus Kementerian PMK dalam Reformasi Birokrasi
Selain pemberian sumber protein hewani, kegiatan yang tidak kalah pentingnya ialah sesi edukasi bagi para kader dan orang tua mengenai pentingnya gizi, tumbuh kembang, pola asuh, dan pola hidup bersih sebagai dukungan untuk memberikan lingkungan yang baik untuk dukung tumbuh kembang anak.
“Mengacu pada studi-studi pemberian makanan tambahan pada target anak stunting, pemberian makanan tambahan berupa sumber protein seperti susu dan telur, selama jangka waktu tertentu dapat memberikan dampak positif terhadap status gizi anak.
Hal ini sejalan dengan hasil yang diperoleh dari program 100 hari pendampingan gizi," jelas Ali Khomsan.
Untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting, hingga tahun 2023, Nestle Indonesia telah melakukan edukasi tentang gizi dan kesehatan terhadap lebih dari 12.000 kader dan 200.000 orangtua dan ibu hamil sebagai komitmen untuk mendukung kesehatan keluarga Indonesia dimulai dari 1.000 hari pertama kehidupan.
Lebih lanjut, PT Nestle Indonesia melakukan fortifikasi pada produk-produk dengan mikronutrien penting seperti vitamin A, Zat Besi, Zink, Yodium dan Vitamin D.
Baca juga: Tekan Angka Prevalensi Stunting, Pemkab Bekasi Luncurkan Gerakan Babe dan Nyak Asuh Anak Stunting
“Secara berkala, kami memonitor dan mengevaluasi setiap tahapan dari rangkaian kegiatan program 100 Hari Pendampingan Gizi.
Hasil evaluasi di tiga wilayah utama intervensi yaitu di Kabupaten Batang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Karawang, diketahui telah terjadi penurunan secara signifikan angka stunting berat sebesar 28 persen.
Kami mengapresiasi setiap kontribusi dari lintas sektor yang terlibat pada pelaksanaan program ini,” tutur Corporate Nutritionist PT Nestle Indonesia Eka Herdiana.
Cegah Stunting, Sudin KPKP Jaktim Kampanye ke Murid SD Negeri agar Gemar Makan Ikan |
![]() |
---|
Luncurkan Program Pendampingan Gizi Demi Atasi Stunting, Bupati Pasuruan Harap Swasta Makin Berperan |
![]() |
---|
Miris, Sekitar 500 Balita di Tapos Depok Menderita Stunting |
![]() |
---|
Pemkot Jaksel Ungkap Penyebab Stunting, Hasilnya Mengejutkan, Kepala BPOM Yakin MBG Jadi Solusi |
![]() |
---|
Angka Stunting di Kabupaten Bogor Turun Drastis, Karena MBG? Ini Penjelasan Bachril Bakri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.