Inspirasi

Kisah Nita, Anak Hansip Bergaji Rp 475 Ribu Perbulan, Jadi Wisudawati Nilai Terbaik di UBP Karawang

Nita Fitriyani (21), anak dari seorang petugas Linmas atau  yang dikenal sebagai hansip di Karawang jadi wisudawati terbaik di UBN Karawang

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Budi Sam Law Malau
Wartakotalive.com/ Muhammad Azzam
Nita Fitriyani (21), anak dari seorang petugas Linmas atau yang dikenal sebagai hansip di Karawang, Jawa Barat, sukses membanggakan kedua orangtuanya. Nita menjadi wisudawati dengan nilai terbaik di Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang. Padahal gaji atau honor ayahnya sebagai Linmas hanya Rp 475 ribu perbulannya 

"Aku juga berjuang biar bisa bantu cari-cari info beasiswa. Alhamdulillah satu tahun itu pernah dapat beasiswa dari Karawang Cerdas program Pemkab Karawang," jelasnya.

Saat perkuliahan, Nita mengaku perjuangannya untuk dapat meraih nilai terbaik, cukup berat.

Sebab kata Nita, semakin naik tingkat semesternya, materinya semakin sulit.

Ditambah, kata dia, harus bisa mandiri dalam mengerjakan tugas dan skripsi.

Baca juga: Sudah Membayar Mahal Sebesar Rp 750.000, Wisudawati Bernama Adelia Kena Tipu Fotografer Abal-abal

"Makin naik semester teman-teman itu masing-masing. Apalagi jurusannya Teknik Informatika ini kesulitan sendiri sulit tapi kalau yakin kita bisa," beber dia.

Dalam pergaulannya di kampus, Nita juga tak pernah gengsi walaupun orangtuanya bekerja sebagai Linmas.

Teman-teman di kampusnya juga tidak pernah mengejek ataupun mempermasalahkan pekerjaan orangtuanya.

"Engga pernah ada perlakuan beda dari teman-teman. Semua menghargai dan menghormati," ucapnya.

Usai meraih gelar sarjana, Nita mengaku ingin bekerja dahulu dan belum memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliah S2.

Dengan gelar yang diraihnya Nita mengaku bercita-cita menjadi programer maupun sebagai analis.

"Aku cita-citanya selain jadi programer itu ada analis gitu juga. Mau kerja dulu, belum untuk S2," imbuhnya.

Sementara ayah Nita, Omay Zaelani Rohman mengungkapkan keinginan kuatnya agar Nita meraih gelar sarjana.

Baca juga: Kembangkan SDM Bidang Teknik, Universitas Mercu Buana Buka Program Studi Program Profesi Insinyur

Awalnya Omay mengaku sempat ragu, apakah bisa membiayai anaknya kuliah karena gaji daro pekerjaannya sebagai Linmas hanya pas-pasan saja.

"Pertama masuk saya kira-kira bisa nggak ya, bismillah saya ingin anak kuliah. Ternyata atas izin Allah bisa, kalaupun usaha saya begini hanya Linmas," kata Zaelani.

Zaelani menyebut, honornya sebagai Linmas dibayar tiap dua bulan sekali.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved