Pembunuhan
Bos Rental Dihajar Warga sampai Tewas di Pati, Keluarga Heran Polisi Cuma Tetapkan 2 Tersangka
Jenazah BH telah dimakamkan di lingkungan sebuah pondok pesantren di Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang
WARTAKOTALIVE.COM, PATI-- Baru dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan bos rental bernama Burhan dan ketiga rekannya.
Dalam tragedi itu, Burhan meregang nyawa setelah mendapatkan penganiayaan berat
Keluarga berharap polisi menangkap semua orang yang terlibat.
"Orang-orang yang menganiaya kakak kami jelas terlihat dalam video yang beredar."
"Maka kami menuntut kepolisian mengusut tuntas siapa saja yang terlibat," ujar adik ipar BH, Hariyanto, Sabtu (8/6/2024).
Diberitakan sebelumnya, bos rental mobil asal Jakarta berinisial BH (52), tewas akibat dikeroyok di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (6/6/2024).
Tiga orang yang bersamanya turut dipukuli hingga mengalami luka-luka.
Tak hanya mengeroyok korban, massa juga membakar mobil BH.
Oleh karena itu, dia juga mendorong kepolisian agar mengusut pelaku pembakaran mobil.
"Selain kerugian nyawa, juga ada kerugian material karena mobil kakak saya, Sigra, yang dikendarai dari Jakarta, juga sampai dibakar."
"Di video yang membakar juga terlihat jelas," ucapnya.
Hariyanto berharap semua orang yang terlibat dalam peristiwa ini bisa dihukum seadil-adilnya.
Jenazah BH telah dimakamkan di lingkungan sebuah pondok pesantren di Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, pada Sabtu dini hari.
Bos rental ke Pati untuk ambil mobil BH pergi ke Pati bersama tiga rekannya untuk mengambil mobil rental yang tak kunjung dikembalikan penyewa.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati Kompol Muhammad Alfan Armin mengatakan, korban mengetahui keberadaan mobil Honda Mobilio itu usai melacak lewat GPS.
Setiba di Desa Sumbersoko, korban menemukan mobilnya terparkir di halaman rumah seorang warga.
Menggunakan kunci cadangan, BH lantas membawa mobil itu tanpa memberi tahu pemilik rumah terlebih dulu.
"Dari keterangan ketiga korban yang saat ini dirawat di rumah sakit, ketika menemukan mobil, saudara BH langsung membuka dan mengambil mobil tersebut karena mobil terparkir di halaman yang tak ada pagarnya," ungkap Alfan, Sabtu, dilansir dari YouTube Kompas TV.
Kronologi kejadian
Kasus pengeroyokan ini terjadi pada Kamis (6/6/2024) siang.
Bos rental mobil berinisial BH (52), warga Jakarta Pusat, meninggal dalam kejadian ini.
Adapun tiga rekannya, yakni SH (28) dan AS (37) warga Jakarta Barat serta KB (54) warga Tegal, mengalami luka-luka.
Keempat orang itu pergi ke Desa Sumbersoko untuk mengambil mobil rental yang tak kunjung dikembalikan penyewa.
Berdasarkan hasil pelacakan melalui GPS, mobil berada di desa tersebut.
Setiba di lokasi, korban menemukan mobil rentalnya terparkir di halaman rumah seorang warga.
Menggunakan kunci cadangan, BH langsung membawa Honda Mobilio itu. Saat itulah ada warga yang meneriaki korban sebagai maling.
"Memang karena warga melihat korban membawa mobil, yang menurut warga mobil tetangganya, sehingga reflek meneriaki maling," jelas Alfan.
Setelahnya, amuk massa terjadi.
Selain menganiaya korban, warga membakar mobil Daihatsu Sigra yang dikendarai korban dari Jakarta ke Pati.
Mengenai kondisi tiga korban yang menderita luka, Alfan menyebut SH, AS, dan KB sadar, tetapi masih harus menjalani rawat inap.
Kesaksian Aris
Seorang warga bernama Aris tak menyangka mobil yang ia parkir di halaman rumah mengakibatkan bos rental mobil, Burhanis (BH) tewas dihajar massa di Pati, Jawa Tengah.
Aris warga Sumbersoko mengatakan mobil yang terparkir di depan rumahnya tersebut dia pinjam dari seorang teman.
"Kejadian sekira pukul 13.00. Saya saat itu sedang kerja, tidak di rumah."
"Istri dikabari warga, mobil dibawa kabur sama para pelaku," kata Aris di kediamannya, Kamis (6/6/2024) malam.
Kunci mobil, lanjut Aris, berada di dalam kamar rumahnya.
"Saat ini mobilnya sudah dibawa pemilik aslinya. Itu bukan mobil saya."
"Saya cuma pinjam," ucap dia. .
Sosok korban
Burhan (52) merupakan warga Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sedangkan tiga temannya yang mengalami luka-luka yakni SH (28) warga Koja Jakarta Barat, KB (54) warga Kedungbanteng Kabupaten Tegal, dan ES (37) warga Pulogadung Jakarta Timur.
Burhan diketahui merupakan bos pemilik rental mobil.
Meski warga Kemayoran, namun jenazah korban dimakamkan di lingkungan salah satu pondok pesantren (Ponpes) Desa Lemahmulya, Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan adik ipar korban, Hariyanto.
Korban dimakamkan pada Sabtu dini hari.
Jasad Burhanis dikebumikan di lingkungan Pondok Pesantren Baitul Ulya, Babakan Tamiang, Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang.
Hariyanto menuturkan, korban dimakamkan di lingkungan Ponpes lantaran anak korban pernah jadi santri di ponpes tersebut.
"Dimakamkan di lingkungan pesantren karena anak Pak Burhanis pernah nyantri. Anak almarhum yang menyarankan agar ayahnya dimakamkan di Karawang saja agar dishalati banyak santri. Mudah-mudahan diampuni dosa-dosanya," kata Hari.
Hari juga menuturkan, ia juga menjadi orang yang menjemput korban ke Pati, setelah dihubungi pihak Polresta Pati.
"Kamis malam, keluarga yang dihubungi pertama kali adalah istri almarhum. Pihak kepolisian mengabarkan, kakak ipar saya meninggal dunia dan keluarga diminta segera hadir ke Pati. Itu kurang lebih 23.30 malam. Karena kakak perempuan, tinggalnya di Jakarta, maka kami adik-adiknya di Karawang yang jemput," jelas Hari.
Sesampainya di Pati, barulah keluarga korban mengetahui bahwa Burhanis tewas setelah dipukuli secara brutal oleh sejumlah warga di Sumbersoko.
Kami lalu menandatangani surat persetujuan autopsi dan mengunggu proses selesai. Waktu itu kami hanya berharap secepatnya jenazah bisa keluar dari rumah sakit dan segera kami bawa pulang untuk dimakamkan," jelas Hari.
Setelah proses autopsi yang selesai sore hari, korban langsung dibawa ke Karawang dan langsung dimakamkan sesampainya di sana.
Pihak keluarga pun berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus ini.
"Orang-orang yang menganiaya kakak kami jelas terlihat dalam video yang beredar. Maka kami menuntut kepolisian mengusut tuntas siapa saja yang terlibat."
"Selain kerugian nyawa, juga ada kerugian material karena mobil kakak saya, Sigra yang dikendarai dari Jakarta, juga sampai dibakar. Di video yang membakar juga terlihat jelas," ucap Hari.
Korban kini meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, di mana ketiganya masih menempuh bangku pendidikan.
"Beliau tanggung jawab pada keluarga. Sekarang anak pertamanya masih kuliah, anak kedua SMA, anak ketiga juga mau masuk SMA. Sebetulnya anaknya empat, tapi satu sudah meninggal. Sekarang anak-anaknya kehilangan sosok ayah penopang keluarga," ucap Hari sambil terisak.
Bahkan, Hari berujar, korban kerap membantu anggota keluarga apabila dimintai bantuan.
Jika ada sanak famili yang perlu bantuan, menurut Hari, kakak iparnya itu tidak pernah pelit untuk memberi bantuan.
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
| Kronologi Pria di Cikarang Tikam Selingkuhan Istrinya hingga Tewas |
|
|---|
| Dina Oktaviani Curhat Sama Pelaku Minta Dicarikan Orang Pintar |
|
|---|
| Heryanto Tak Tahan Melihat Tubuh Dina Oktavia, Korban Dirudapaksa Dalam Kondisi Sekarat |
|
|---|
| Karyawati Dibunuh Rekan Kerjanya, Alfamart Klaim Ciptakan Lingkungan Kerja yang Aman |
|
|---|
| Kesaksian Pembunuh Dina Oktaviani, Heryanto Akui Setubuhi Usai Cekik Korban |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.