Pilkada DKI
Pilkada DKI, Jakarta Butuh Figur yang Paham Kegelisahan Warga
Koordinator Jaringan Warga Kota Asep Firdaus sebut Jakarta bukan butuh pemimpin cerdas, tapi butuh pimpinan yang punya hati.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Rusna Djanur Buana
WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA -- Pemilihan gubernur (Pilgub) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) akan masuk tahap pendaftaran bakal calon pada 27 - 29 Agustus 2024.
Saat ini sederet nama mulai mewarnai dinamika pencalonan gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Wacana atas dukungan partai politik terhadap para tokoh yang berpotensi maju dalam Pilgub DKI pun mulai bermunculan.
Warga Jakarta berharap agar sosok calon pemimpin Jakarta memiliki fokus dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Koordinator Jaringan Warga Kota Asep Firdaus mengatakan warga Jakarta sangat mengharapkan pemimpin yang bukan hanya cerdas, tapi juga memiliki sentuhan hati dalam merasakan masalah kehidupan warga Jakarta.
Baca juga: Dilirik Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta, Ini Respons Sudirman Said
"Sentuhan hati itu tidak bisa diciptakan tanpa pernah ada pengalaman yang sama dengan problem kehidupan warga Jakarta" ujar Asep dalam keterangannya, Sabtu (25/5/2024).
Asep menambahkan, sentuhan itu lahir dari suasana batin yang pernah dirasakan oleh calon pemimpin terhadap problem kehidupan yang sama dirasakan warga.
"Tidak hanya berempati terhadap problem kehidupan warga demi pencitraan."
Seperti Ir. Soekarno yang lahir dari suasana batin rakyat Indonesia yang menginginkan kemerdekaan.
Menurut Asep, Bung Karno tampil sebagai pemimpin yang mencerminkan kegelisahan rakyat saat itu.
"Dari sekian nama yang masuk radar bakal calon gubernur Jakarta, hanya Sudirman Said yang pernah merasakan pahit getir kehidupan di bawah" ujar Asep.
Sudirman Said adalah figur yang masa kecilnya merasakan susahnya memenuhi biaya pendidikan, dan susahnya bertahan hidup.
Baca juga: Punya KTA PDIP Andika Perkasa Siap Bertarung di Pilkada DKI, Tunggu Perintah Megawati
"Sejak ditinggal wafat ayahnya, pak Dirman (Sudirman Said) hidup menumpang dengan pamannya, pernah menangis saat pulang sekolah karena tidak boleh ikut ujian sekolah disebabkan belum membayar iuran ujian" cerita Asep.
Pengalaman pahit getir menjalankan kehidupan yang sulit, menempa Sudirman Said menjadi tokoh yang jauh dari perilaku merendahkan orang lain.
"Tokoh yang pernah hidup susah ini akan teruji ketika menjadi pemimpin, dimana keputusannya akan lebih berpihak pada warga Jakarta yang hidup rentan dan miskin" tutup Asep.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Kampanye SARA Dapat Dihindari, Pengamat: Jika Anies dan Ahok Dipasangkan |
![]() |
---|
Sahroni: Posisi Anies Masih Bisa Goyang, Nasibnya di Pilkada DKI Ditentukan para Dewa |
![]() |
---|
Bela Jokowi Soal Gibran dan Kaesang, Luhut: yang Njelekin Presiden Sakit Jiwa |
![]() |
---|
Diusung PKB, Anies Baswedan: Bismillah Saya Siap Bertarung di Pilkada DKI Jakarta |
![]() |
---|
Kans Usung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta, PDIP: Intens Komunikasi dengan PKB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.