Budi Sudarsono Sebut Rafael Struick Bakal Jadi Striker Menjanjikan di Timnas Indonesia

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Mantan striker Timnas Indonesia Budi Sudarsono buka suara soal permainan Rafael Struick di Timnas Indonesia.

Penyerang skuad Garuda pada era 2000-an itu mengatakan bahwa Rafael Struick merupakan pemain yang menjanjikan.

"Kalau perkembangnnya bagus, tinggal nanti selanjutnya seperti apa," kata Budi Sudarsono kepada awak media di Jakarta.

"Menurut saya, karena dia (Struick) yang saya dengar di kompetisi yang dia ikuti, kayaknya perkembangannya juga akan pesat," ujar Budi.

Sejatinya, Si Piton, julukan Budi Sudarsono, belum mengetahui secara detail permainan dari Rafael Struick seperti apa ketika sang pemain tampil membela Skuad Garuda.

Namun, setelah menyaksikan permainan Rafael Struick, Budi Sudarsono menilai bahwa pemain berusia 21 tahun memiliki talenta yang bisa moncer jika terus diasah.

Baca juga: Budi Sudarsono Ungkap Penyebab Timnas Indonesia Krisis Striker, Klub Liga 1 Lebih Pilih Pemain Asing

Baca juga: Rafael Struick Bela Timnas Indonesia U-23 vs Irak, Shin Tae-yong: Saya Yakin Dia Berkontribusi Besar

Baca juga: Rafael Struick Tampil di Laga Timnas Indonesia U-23 vs Irak, ShinTae-yong: Dia Adalah Pemain Kunci

"Kalau saya jujur, menurut saya, pertama kali saya kesini saya juga belum melihat dia seperti apa," ungkap Budi.

"Tapi kemarin saya lihat, menurut saya anak ini menjanjikan menjadi striker," pungkasnya.

BERITA VIDEO: Pemimpin Hamas Mencibir Netanyahu & Menyebutnya Penjahat Perang
 

Krisis Striker

DI sisi lain, lini serang di Timnas Indonesia sedang jadi sorotan publik pecinta sepak bola Tanah Air.

Publik menganggap pemain yang mengisi posisi striker di skuad Garuda belum cukup untuk mendobrak pertahanan lawan.

Di Timnas Indonesia, setidaknya ada tiga nama yang belakangan sering dipanggil oleh Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong.

Mereka adalah Rafael Struick, Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka Bintang Brilliant.

Hal tersebut menarik perhatian mantan penyerang Timnas Indonesia era 2000-an, Budi Sudarsono.

Budi Sudarsono mengatakan, fenomena tersebut sangat berkaitan dengan kompetisi sepak bola di Indonesia, khususnya Liga 1.

Mantan pemain Persija Jakarta itu menyebut, saat ini hampir seluruh klub Liga 1 lebih menggunakan jasa pemain asing untuk posisi striker.

Baca juga: Kontrak Shin Tae-yong Berakhir Juni 2024, Budi Sudarsono Nilai Pergantian Pelatih Kurang Tepat

"Problemnya adalah di kompetisi. Kompetisi itu idealnya striker yang sekarang itu pemain asing, pemain lokal jarang sih," kata Budi Sudarsono.

"Ramadhan Sananta pun jarang (bermain), jadi emang jam terbang itu perlu apalagi jam terbang internasional," ucap Budi Sudarsono.

Sejatinya, kehadiran pemain asing di klub-klub Liga 1 menjadi motivasi bisa menjadi pemantik striker lokal untuk bisa tampil lebih trengginas.

Budi Sudarsono juga menyinggung ada perbedaan strategi yang dipakai pada eranya dulu dan saat ini.

Kendati demikian, dalam hal ini, lanjut Budi, klub Liga 1 tidak bisa menjadi kambing hitam.

"Apalagi formasi yang sekarang itu jauh beda dengan dulu, dulu kan pake 2, 1 striker, 1 second striker dan sebagainya. Kan gitu kalau sekarang kan hanya 1 yang lain hanya di sayap," tutur Budi.

"Mungkin karena problemnya itu, jam terbang di timnya it  menurut saya kurang, kepercayaan (dari klub) itu," pungkasnya.

Baca juga: Dilatih Shin Tae-yong, Budi Sudarsono Yakin Timnas Indonesia Bisa Juara Piala AFF 2022

Sekadar informasi, jika menilik statistik Liga 1 2023/24, memang sangat jelas jika striker asing sangat mendominasi dalam hal mencetak gol.

Dalam 10 besar pencetak gol terbanyak, tak ada satu striker lokal bertengger.

Hanya ada dua pemain yang berhasil masuk dalam 15 besar pencetak gol terbanyak untuk musim reguler Liga 1 2023/24.

Dua pemain itu adalah Stefano Lilipaly dan Malik Risaldi. Dua pemain yang sama-sama bukan berposisi sebagai striker murni.

Stefano Lilipaly menjadi pemain berstatus WNI yang paling subur dalam urusan mencetak gol dan assist selama babak reguler.

Pemain milik Borneo FC itu mengemas 11 gol dan 17 asist untuk Pesut Etam - julukan Borneo FC.

Tak hanya Lilipaly, pemain Madura United, Malik Risaldi, yang merupakan pemain sayap, sukses mengemas 11 gol selama babak reguler Liga 1 2023/24.

Statistik kedua pemain tersebut masih bisa bertambah, karena Borneo FC dan Madura United, akan tampil di Championships Series.

BERITA VIDEO: Pria yang Tarik Jokowi Ternyata Mantan PNS Konawe, Dipecat Diduga Palsukan Ijazah
 

Shin Tae-yong Tanpa Nova Arianto

Di sisi lain, Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong akan kehilangan satu asistennya saat melakoni lanjutan babak kedua Kualifikasi Piala Dunia (PD) 2026 Zona Asia.

Asisten yang tak akan ada mendampingi Shin Tae-yong adalah Nova Arianto.

"Kami masih lihat situasinya, karena kebetulan jadwalnya bentrok ya awal Juni," kata Nova kepada awak media, Selasa (14/5/2024).

Seperti diketahui, Indonesia akan melakoni dua pertandingan penting dalam grup F babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Duel itu akan tersaji dalam FIFA Matchday pada Juni mendatang.

Skuad Garuda akan menjamu Irak pada 6 Juni 2024 dan menghadapi Filipina lima hari setelahnya.

Pada periode yang sama, Nova Arianto sedang disibukkan dengan anak asuhannya di Timnas Indonesia U-16.

Baca juga: Skuad Garuda Bakal Dapat Bonus, Shin Tae-yong Panggil Pemain Timnas untuk Kualifikasi PD 2026

Timnas Indonesia U-16 akan berlaga di Piala AFF U-16 2024 pada 21 Juni sampai 4 Juli mendatang di Tanah Air.

Mantan pemain Persib Bandung itu pun mengaku akan lebih fokus untuk menangani Garuda Asia.

 "Awal Juni saya lagi persiapan menjelang menuju AFF," kata Nova.

"Kemungkinan saya akan minta izin Coach Shin untuk fokus di Timnas U-16," jelas pelatih berusia 45 tahun itu.

Sekadar informasi, Timnas Indonesia menyisakan dua pertandingan lagi di Grup F babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Rencananya Skuad Garuda akan menjamu Irak (6/6/2024) dan Filipina (11/6/2024) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Baca juga: Nova Arianto Tutup Rapat Nama Pemain Diaspora yang Masuk Skuad Timnas Indonesia U-16

Timnas Indonesia saat ini mengoleksi tujuh poin dan berada di urutan kedua klasemen Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Sebelumnya, Nova Arianto baru saja mengawal Shin Tae-yong di sepanjang Piala Asia U-23 2024 hingga play-off antar-konfederasi untuk merebut tiket Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea.

Timba Ilmu

Tahun ini menjadi tahun keempat Nova Arianto menjadi tangan kanan Shin Tae-yong di kursi kepelatihan Timnas Indonesia.

Sepanjang empat tahun tersebut, Nova Arianto, mengaku banyak menimba ilmu dari 'Arsitek' asal Korea Selatan itu.

Nova pun mengatakan sudah mengetahui apa yang menjadi kekurangan para pemain di Timnas Indonesia saat ini.

"Pasti banyak ya selama saya 4 tahun bersama Coach Shin. Jadi saya semakin tahu apa sih kekurangan yang terjadi selama ini di tim nasional," kata Nova.

Berkat pengalamannya mengawal Shin Tae-yong, PSSI pun telah memutuskan Nova untuk menjadi Pelatih Kepala Timnas Indonesia U-16.

BERITA VIDEO: Naura Ayu Sudah Punya Pacar, Nola B3 Tak Bisa Larang Jika Putrinya Mau Nikah Muda
 

Sebelumnya, kursi pelatih Garuda Asia diduduki oleh Bima Sakti.

Nova Arianto pun menegaskan akan mulai membangun pondasi Timnas Indonesia mulai dari Timnas U-16 asuhannya tersebut.

Harapannya, para pemainnya itu nanti bisa berjenjang untuk memperkuat timnas kelompok usia selanjutnya atau sampai ke tim senior.

"Kekurangan itu yang saya perbaiki di Timnas U-16 agar nanti disaat mereka tiba di Timnas U-20, U-23, sampai senior mereka sudah siap sesuai dengan apa yang selama ini Coach Shin buat," ujar Nova.

"Jadi, setidaknya kami bisa selalu sama-sama agar pemain ini bisa sampai siap di timnas," sambungnya. (*)

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp ini