Pembunuhan

Anak Korban Mutilasi Ciamis Terkena Fitnah, Keluarga Buka Suara

Sudah terkena bencana, anak korban mutilasi di Ciamis, Jawa Barat juga terkena fitnah.

Editor: Desy Selviany
Tribunnews.com
Pelaku mutilasi Ciamis berbicara ngelantur saat ditahan Polisi 

WARTAKOTALIVE.COM - Sudah terkena bencana, anak korban mutilasi di Ciamis, Jawa Barat juga terkena fitnah.

Dari informasi hoaks di media sosial, disebutkan anak korban sekaligus pelaku mutilasi inisial CP terjebak judi online hingga Rp150 juta.

Dalam informasi tersebut mengatakan bahwa utang judi online itulah yang membuat pelaku mutilasi Tarsum gelap mata hingga mutilasi istrinya sendiri.

Namun informasi tersebut dibantah oleh pihak keluarga Tarsum.

Dikutip dari Tirbunnews.com, keponakan Tarsum bernama Herawati membuat klarifikasi terkait informasi judi online yang menimpa keluarganya.

Kata Herawati, anak korban mutilasi inisial CP masih duduk di bangku SMP masih mengalami trauma mendalam.

Trauma CP itu kemudian diperparah dengan kabar yang menyebut dirinya bermain judi online hingga terlilit utang sebesar Rp150 juta.

Namun, Herawati mengatakan, kabar tersebut tidak benar adanya atau hanya fitnah belaka.

Ia lantas menjelaskan, Tarsum menderita depresi karena bisnis kambingnya tidak berjalan lancar.

"Anaknya sudah kehilangan kedua orang tua, difitnah pula," tulis Herawati.

Kini, CP diketahui hidup bersama pamannya.

Baca juga: VIDEO Kesaksian Anak Pelaku Tarsum Hingga Mutilasi Istrinya di Ciamis

"Sama Aki Toni (paman CP)," tulis Herawati.

CP sebenarnya memiliki kakak tapi sudah berkeluarga dan hidup di desa yang berbeda.

Disebutkan juga, kakak CP tinggal sementara di rumah korban setelah kejadian hingga hari ketujuh.

Polisi ungkap kondisi Tarsum (51) pelaku mutilasi yang membunuh istrinya di Ciamis, Jawa Barat pada Jumat (3/5/2024).

Kapolres Ciamis, AKBP Akmal mengungkapkan bahwa kondisi terkini pelaku belum stabil.

Di mana terkadang Tarsum bisa diajak berkomunikasi namun juga terkadang diam. Pelaku juga kata Polisi sudah dipisahkan dengan tahanan lainnya.

Tarsum saat ini ditempatkan di sel isolasi.

"Jadi kami tempatkan di sel isolasi atau dipisahkan dari tahanan yang lain," ungkap Akmal.

Maka dari itu, pihak kepolisian sementara ini belum bisa menggali terlalu jauh kasus mutilasi yang terjadi di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat itu.

Kata Polisi, karena kondisi psikis pelaku yang naik turun maka interogasi pada Sabtu malam dibatalkan.

Bahkan terkadang Tarsum kerap emosi saat diintrogasi Polisi.

Sedangkan untuk pemeriksaan kejiwaan pelaku baru akan dilakukan pada Senin, 6 Mei 2024 mendatang.

"Untuk pemeriksaan secara kejiwaan, rencana pemeriksaannya hari Senin kami sudah berkoordinasi dengan dokter jiwa dan nanti akan dilakukan pendalaman," tambahnya.

(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved