Berita Nasional

Kris Tjantra Setuju Ganjar Oposisi, Benny Rhamdani: Barikade 98 Konsisten Mengawal Ketat Pemerintah

Para pendukung setia Ganjar Pranowo salut melihat sikap idolanya yang konsisten dan tak gila jabatan. Posisi oposisi sangat ideal untuk Ganjar.

Editor: Valentino Verry
KOMPAS.com/MICHAELA WINDA SAPUTRA
Ganjar Pranowo yang gagal di Pilpres 2024, memilih jadi oposisi. Sikapnya itu mendapat reaksi positif para pendukungnya untuk membantu mengawal Prabowo-Gibran, tak keluar dari jalur hukum dan konstitusi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ganjar Pranowo baru saja menegaskan dirinya menjadi oposisi dan siap mengawal pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pernyataan sikap itu mendapat respons positif dari para pendukungnya.

Di sini Ganjar menunjukkan bahwa dia tak gila jabatan.

Baca juga: Ganjar Pilih Jadi Oposisi, Pengamat Sebut karena Gengsi dan Tak Mau Sekubu dengan Jokowi

Bagi Ganjar menjadi oposisi jauh lebih terhormat, ketimbang duduk manis dan gaji besar di pemerintahan bersama Prabowo-Gibran.

Melihat ketegasan seperti itu, Ketua Umum Relawan Ganjarist, Kris Tjantra, geleng kepala.

Menurutnya, Ganjar sebenarnya sangat layak menjadi pemimpin Indonesia, karena tak mudah goyah oleh jabatan, dengan modus rekonsiliasi.

Menurut Kris, memang seharusnya perlu ada yang mengambil peran oposisi seiring dengan gemuknya koalisi pemerintahan saat ini.

"Perlu ada oposisi dalam pemerintahan agar ada keterwakilan rakyat dalam menyikapi kebijakan di kabinet berikutnya," kata Kris kepada Tribunnews, Rabu (8/5/2024).

Baca juga: Ganjar Tegaskan Oposisi, Anies Juga Belum Terpikir Gabung Kubu Prabowo: Tetap di Jalan Perubahan 

Menurutnya, Ganjar sudah tegas untuk memilih sebagai oposisi, dan itu menjadi patokan Ganjarist untuk mengikuti langkahnya.

"Ini menunjukkan bahwa beliau tidak mencla-mencle, dan kami siap bersama Ganjar berada di barisan oposisi. Kami siap mengkritisi kebijakan yang tak prorakyat," kata dia.

Kris menambahkan Pilpres memang sudah selesai, tetapi perjuangan belum selesai.

"Bahwa kita perlu mengawal demokrasi kita untuk lebih baik lagi, cita-cita reformasi juga harus dikawal, dan selain itu juga Ganjarist sampai saat ini relawan masih solid dan kami terus bergerak untuk rakyat," ujarnya.

Baca juga: Respons Gerindra atas Sikap Ganjar yang Tolak Gabung dengan Prabowo: Oposisi itu Mulia

Kris juga berharap pemerintah ke depan tidak mementingkan kepentingan antar golongan saja.

"Kami berharap kebijakan pemerintah nanti bisa lebih mengedepankan kepentingan rakyat bukan kepentingan penguasa saja, sebab ke depan akan banyak tantangan yang dihadapi," pungkasnya.

Sebelumnya, mantan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo memastikan tak akan bergabung dalam Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ganjar mengatakan meskipun tak bergabung, dirinya akan mengawal Pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Untuk mencintai republik ini, kita akan mengawal dengan cara lain dan saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini," kata Ganjar di Posko Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Ketua Relawan Ganjar Pranowo atau Ganjarist, Kris Tjantra, mendukung sikap Ganjar yang jadi oposisi.
Ketua Relawan Ganjar Pranowo atau Ganjarist, Kris Tjantra, mendukung sikap Ganjar yang jadi oposisi. (Warta Kota)

Meski tak bergabung, mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyebut dirinya tetap menghormati Pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Politiknya ada, cara berpolitik yang benar tidak musti dengan cara keras dan semua sama-sama terhormat tidak perlu saling mencibir," ujar Ganjar.

Sementara itu, mantan calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengaku belum ada tawaran untuk bergabung dalam Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Enggak ada," kata Mahfud di Posko Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (6/5/2024)

Mahfud mengatakan akan terus berjuang meskipun dirinya bersama Ganjar Pranowo tak terpilih dalam Pilpres 2024.

"Saya masih terus berjuang, politik itu sangat luas, ada yg lewat parpol, ada yang lewat gerakan politik. Nah gerakan politik itu bisa dilakukan di partai seperti Mas Ganjar," ujarnya.

Sementara itu Ketua Barikade 98 Benny Rhamdani, mengatakan di acara bertajuk 'Melawan Kejahatan Terhadap Konstitusi dan Demokrasi Adalah Bagian dari Iman', mengatakan aktivis pro demokrasi masih tetap tegak lurus pada cita-cita perjuangan reformasi.

"Tentu ini akan membuat kita semakin kuat berlipat ganda untuk terus melakukan pengawalan terhadap proses demokratisasi, cita-cita reformasi dan perlawanan di jalanan akan terus kita lakukan melalui Barikade 98," kata Benny dalam acara halal bihalal aktivis Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade) 98 di DPN Barikade 98, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2024) petang.

Sekjen Partai Hanura ini menyatakan Barikade 98 akan terus melakukan gerakan mengawal negara mewujudkan cita-cita reformasi 98.

Ketua Umum Barikade 98 Benny Rhamdani janji bantu Ganjar untuk mengawal ketat Prabowo-Gibran.
Ketua Umum Barikade 98 Benny Rhamdani janji bantu Ganjar untuk mengawal ketat Prabowo-Gibran. (Istimewa)

Pihaknya syak wasangka bahwa cita-cita tersebut bisa terwujud oleh pemerintahan neo orde baru hasil Pilpres 2024, apalagi setelah pesta demokrasi itu diwarnai dengan berbagai praktik curang dan pelanggaran konstitusi.

Berkenaan dengan itu Barikade 98 memastikan diri terus mengawal tegaknya demokrasi ketika pemerintahan yang baru sudah berkuasa.

"Kita tidak akan memberi kepercayaan bahwa cita - cita reformasi bisa terwujud oleh pemerintahan neo orde baru hasil Pilpres 2024," kata Benny.

Dalam kesempatan sama, Ganjar menyinggung soal posisi, jabatan dan uang bisa amat menggoda bagi mereka yang lapar.

Ia kemudian melontarkan pertanyaan kepada simpatisan Barikade 98 yang hadir, ketika situasi sulit dan lapar itu terjadi namun di sisi seberang tersaji kue besar secara gratis tapi disajikan oleh pihak yang selama ini berseberangan dalam kontestasi, akankah kue tersebut dimakan.

Sontak simpatisan yang hadir di dalam ruangan Kantor DPN Barikade 98 meneriakkan kata 'tolak'.

Kata Ganjar, sebuah kontestasi bukan sebatas bagi-bagi kursi jabatan, tapi seyogianya ada nilai, dan sikap yang bisa diberikan.

"Ketika kita berada pada situasi yang sulit dan lapar, dan kue besar di depan kita disajikan secara gratis. Pertanyaannya, ketika kemudian itu disajikan oleh orang yang selama ini berbeda dengan kita, apakah saudara akan mengambil?" tanya Ganjar.

Ganjar juga kembali menyatakan bahwa secara pribadi dirinya telah memilih tidak akan berada di dalam pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

Sikap ini ia ambil karena bentuk penghormatannya kepada pasangan pemenang Pilpres 2024.

"Saya menyampaikan kemarin di acara halalbihalal TPN bahwa saya menyampaikan, saya tidak akan berada di pemerintahan ini sebagai sebuah penghormatan saya kepada pemenang," katanya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved