Berita Jakarta

Tak Ada Lagi Kondom Berserakan, RTH Tubagus Angke Kini  Kinclong, Pedagang Kaki Lima Apresiasi Camat

upaya Camat Grogol Petamburan melakukan penopingan hingga pengetatan patroli dan pengamanan wilayah, sangatlah membuat warga merasa nyaman.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota
Camat Grogol Petamburan, Agus Sulaeman memantau kegiatan penopingan berat di RTH Tubagus Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan Watakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah


WARTAKOTALIVE.COM, GROGOL PETAMBURAN — Penataan ruang terbuka hijau (RTH) Tubagus Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, rupanya mendapatkan respon positif dari pedagang kaki lima atau starling yang biasa berjualan di sekitar lokasi.

Menurut mereka, upaya Camat Grogol Petamburan melakukan penopingan hingga pengetatan patroli dan pengamanan wilayah, sangatlah membuat warga merasa nyaman.

Pasalnya, kini kawasan RTH Tubagus Angke menjadi kinclong dengan adanya penebangan sejumlah dahan pohon serta pemasangan lampu-lampu sorot.

Praktis, kawasan yang semula santer dikenal sebagai tempat bermaksiat pun berubah menjadi layaknya taman untuk warga melepas penat.

Salah satu pedagang keliling bernama Sutomo (60) menyebut jika penataan RTH Tubagus Angke kali ini adalah yang terbesar setelah puluhan tahun praktik prostitusi liar terjadi di kawasan tersebut.

"Dah dari jaman dulu, dari zaman dulunya begini. Dari ujung ke ujung, pakai tenda-tenda," ujar Sutomo saat ditemui di RTH Tubagus Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (6/5/2024).

"Dan ini penataan paling besar sih," imbuh dia.

Meskipun demikian, Sutomo menyebut jika penataan itu membuat area RTH Tubagus Angke menjadi panas saat siang hari.

Pasalnya, rindangnya pepohonan sudah mulai terpangkas habis.

Baca juga: Kondom Bekas Prostitusi Berserakan di RTH Tubagus Angke, Ida: Pemprov Jangan Kalah sama Preman

"Ya panas kalau siang, cuma jadi bersih," ungkap dia.

Pria yang sudah berjualan kopi keliling sejak 7 tahun lalu itu menyebut jika dirinya menyambut baik langkah Camat dan pemerintah dalam melakukan penataan.

Akan tetapi, ia dan rekan-rekan sesama pedagang lain meminta agar pemerintah berkenan menyediakan lahan untuk PKL di RTH Tubagus Angke tersebut.

"Setuju (dipagar), tapi kami dikasih tempat usaha dikit-dikit ya, kepinginnya pedagang-pedagang kecil gitu ada lokasinya," ungkap Sutomo.

Pasalnya, ia dan rekannya tak jarang terjaring razia Satpol PP lantaran mencari nafkah di tempat tersebut.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved