KPAI Akan Kaji Menyeluruh Sebelum Blokir Game Online Mengandung Kekerasan
Ia melanjutkan, sesuai dengan aturan tersebut, penerbit gim wajib mempertimbangkan dampak dan efek negatif dari produknya pada anak-anak di bawah umur
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Menanggapi merebaknya isu kekerasan yang dilakukan anak dibawah umur akibat pengaruh gim daring, pada Kamis (2/5/2024) lalu KPAI dan LPAI menghadiri audiensi yang diinisiasi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Harian Percepatan Industri Gim Nasional.
Komisioner KPAI Kawiyan yang juga hadir pada audiensi ini mengatakan bahwa KPAI memandang pemerintah perlu mendorong pemblokiran gim-gim daring seperti Free Fire yang ramai diperbincangkat di jagad maya yang berdampak negatif pada anak dan mengganggu proses tumbuh kembang anak.
“Soal pemblokiran, kalau dalam prakteknya ada gim yang dibuat oleh para penerbit atau produsen yang tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Kominfo No. 2 tahun 2024 tentang Klasifkasi Gim, ya harus diblokir,” tegasnya.
Ia melanjutkan, sesuai dengan aturan tersebut, penerbit gim wajib mempertimbangkan dampak dan efek negatif dari produknya pada anak-anak di bawah umur.
Baca juga: Amanda Rigby Jatuh, Memar hingga Terluka di Badan Jalani Syuting Film Horor Perdana, Ini Ceritanya
Kawiyan mengatakan bahwa KPAI akan melakukan kajian komprehensif untuk menakar dampak dari gim daring terhadap anak di bawah umur yang hasilnya nanti akan diserahkan kepada Menparekraf sebagaimana disepakati di audiensi.
Sebelumnya, Menparekraf, Salahuddin Uno di sela-sela kegiatannya, juga menyoroti dampak dari gim daring dalam perkembangan ekonomi digital dan kreatif bagi anak-anak.
Hal itu sesuai dengan diskusi dan kesepakatan dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
Kepada sejumlah media, Sandiaga Uno mengakui bahwa dampak gim daring menimbulkan kekerasan atau violence dan juga kecanduan bagi anak-anak.
Baca juga: Film Possesion Kerasukan Tayang di Bioskop 8 Mei 2024, Angkat Paham Patriarki Berbalut Kisah Horor
Mantan Wakil Gubernur ini juga mendapatkan berbagai laporan dari para orangtua yang mengeluh anaknya kecanduan game tersebut. Salah satunya, orangtua yang memegang tangannya ketika Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja ke Bogor, Jawa Barat.
“Pengalaman juga, tangan saya dipegang ibu-ibu di Bogor, menyampaikan anaknya kecanduan main game online, merusak masa depannya, Karena dia mulai pinjam uang dari teman-temannya, menghabiskan dana yang banyak,” katanya.
Dampak negatif game online
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Komisioner KPAI Kawiyan
Sandiaga Uno
Ada Ratusan yang Ditangkap, KPAI Tegaskan Remaja Usia Di Bawah 18 Tahun Dilarang Ikut Demo |
![]() |
---|
Kolaborasi Sandiaga Uno, Oxford Society Indonesia Dorong Percepatan Medical Tourism Nasional |
![]() |
---|
Resmikan Kantor Baru RSK, Sandiaga Uno Sulap Anak Muda dari Pencari Kerja Jadi Buka Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Desa Emas Dorong Kerupuk hingga Mangga Indramayu Go Internasional, Sandiaga Uno: Buka Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Gelar Pelatihan Pembuatan Kue, Sandiaga Uno: Emak-emak Kunci Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.