Ingin Berhasil Diet Detoks dan Pembersihan Racun dalam Tubuh? Simak Caranya Ini

Tubuh Anda mampu membersihkan dirinya sendiri tanpa diet detoks. Detoks mengklaim membersihkan darah dan menghilangkan racun berbahaya dari tubuh.

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Junianto Hamonangan
Pixabay
Diet detoks melibatkan periode puasa, diikuti diet ketat buah, sayuran, jus buah, dan air. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tubuh Anda mampu membersihkan dirinya sendiri tanpa diet detoks.

Namun, aspek pembersihan lainnya, termasuk mengonsumsi makanan utuh bergizi, punya banyak manfaat.

Diet detoksifikasi (detoks) lebih populer dari sebelumnya.

Detoks mengklaim dapat membersihkan darah dan menghilangkan racun berbahaya dari tubuh Anda.

Namun, tidak sepenuhnya jelas bagaimana cara melakukan pembersihan racun dari tubuh.

Senyawa spesifik apa yang harus dihilangkan dan apakah cara tersebut berhasil?

Apa itu detoks?

Diet detoks umumnya intervensi diet jangka pendek yang dirancang untuk menghilangkan racun dari tubuh Anda.

Diet detoks  melibatkan periode puasa, diikuti diet ketat buah, sayuran, jus buah, dan air.

Terkadang detoks juga mencakup ramuan herbal, teh, suplemen, dan pembersihan usus besar atau enema.

Manfaat detoks

* Mengistirahatkan organ tubuh dengan berpuasa
* Merangsang hati untuk membuang racun
* Menghilangkan racun melalui kotoran, urine, dan keringat
* Meningkatkan sirkulasi
* Memberikan tubuh nutrisi yang sehat

Terapi detoks paling sering direkomendasikan karena potensi paparan bahan kimia beracun di lingkungan atau pola makan Anda.

Ini termasuk polutan, bahan kimia sintetis, logam berat, dan senyawa berbahaya lainnya.

Diet ini juga mengklaim membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, pencernaan, tingkat energi, dan membantu penurunan berat badan.

Namun, penelitian pada manusia tentang diet detoks masih kurang, dan beberapa penelitian  memiliki kelemahan signifikan.

Cara detoks paling umum

Ada banyak cara untuk melakukan diet detoks, mulai dari puasa kelaparan total hingga modifikasi makanan lebih sederhana.

Kebanyakan diet detoks melibatkan setidaknya 1 hal berikut:

* Puasa
* Hanya minum jus
* Suplemen makanan
* Menggunakan enema atau obat pencahar untuk membersihkan usus besar
* Menggunakan herbal
* Menghindari semua makanan yang menyebabkan alergi, lalu memperkenalkannya kembali secara perlahan
* Menggunakan sauna

Diet detoks dapat bervariasi dalam intensitas dan durasi.

Baca juga: 5 Cara Keren Minum Air Kelapa saat Musim Kemarau, Dijamin Segarnya Bikin Nikmat

Baca juga: Inovasi Peternakan di Cina Bone, Inseminasi Buatan Dikuatkan dengan Ketersediaan Pakan

Menghilangkan racun

Diet detoks jarang mengidentifikasi racun spesifik yang ingin dihilangkan.

Mekanisme kerjanya juga tidak jelas.

Faktanya, hanya ada sedikit atau tidak ada bukti bahwa diet detoks menghilangkan racun dari tubuh Anda.

Terlebih lagi, tubuh Anda mampu membersihkan dirinya sendiri melalui hati, feses, urine, dan keringat.

Hati Anda membuat zat beracun menjadi tidak berbahaya, lalu memastikan zat tersebut dikeluarkan dari tubuh Anda.

Meskipun demikian, ada beberapa bahan kimia yang tidak mudah dihilangkan melalui proses tubuh.

Termasuk polutan organik persisten (POPs), ftalat, bisphenol A (BPA), dan logam berat.

Zat berbahaya itu cenderung menumpuk di jaringan lemak atau darah dan membutuhkan waktu lama bahkan bertahun-tahun hingga tubuh Anda pulih.

Namun, senyawa ini umumnya dihilangkan atau dibatasi pada produk komersial saat ini.

Secara keseluruhan, hanya ada sedikit bukti bahwa diet detoks membantu menghilangkan senyawa-senyawa ini.

Efektifkah diet ini?

Orang-orang melaporkan merasa lebih fokus dan energik selama dan setelah diet detoks.

Akan tetapi, peningkatan kesejahteraan ini disebabkan karena hilangnya makanan olahan, alkohol, dan zat tidak sehat lainnya dari pola makan Anda.

Anda juga mendapatkan vitamin dan mineral yang sebelumnya kurang.

Meskipun demikian, banyak orang juga melaporkan merasa sangat tidak enak badan selama periode detoks.

Penurunan berat badan

Sangat sedikit penelitian ilmiah yang menyelidiki bagaimana diet detoks berdampak pada penurunan berat badan.

Ada orang-orang kehilangan banyak berat badan dengan cepat yang disebabkan karena hilangnya simpanan cairan dan karbohidrat, bukan lemak.

Berat badan ini biasanya bertambah dengan cepat setelah Anda berhenti melakukan pembersihan.

Studi tahun 2015 meneliti wanita Korea yang mengalami kelebihan berat badan saat menjalani diet detoks lemon.

Diet ini membatasi Anda pada campuran sirup maple atau palem organik dan jus lemon selama tujuh hari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan secara signifikan mengurangi berat badan, BMI, persentase lemak tubuh.

Rasio pinggang-pinggul, lingkar pinggang, penanda peradangan, resistensi insulin, dan kadar leptin yang bersirkulasi.

Diet detoks melibatkan pembatasan kalori yang parah, biasanya akan menyebabkan penurunan berat badan dan meningkatkan kesehatan metabolisme.

Penting untuk diingat bahwa hal ini tidak membantu Anda mempertahankan berat badan dalam jangka panjang.

Usir stres

Beberapa jenis diet detoks memiliki efek serupa dengan puasa jangka pendek atau puasa intermiten.

Puasa jangka pendek dapat memperbaiki berbagai penanda penyakit pada beberapa orang, termasuk peningkatan leptin dan sensitivitas insulin.

Efek tersebut tidak berlaku untuk semua orang.

Penelitian menunjukkan bahwa diet detoks dapat meningkatkan stres dan makan berlebihan.

Potensi manfaat

Diet detoks memiliki manfaat kesehatan seperti:

* Mencegah mengonsumsi sumber makanan mengandung logam berat dan POP
* Menghindari makanan olahan
* Minum lebih banyak air

Aspek-aspek tersebut umumnya terkait dengan improved kesehatan, terlepas dari apakah Anda sedang menjalani diet detoks.

Keamanan dan efek samping

Sebelum melakukan detoks apa pun, penting untuk mempertimbangkan kemungkinan efek sampingnya.

Efek samping diet detoks meliputi:

* Pembatasan kalori parah

* Puasa jangka pendek dan asupan kalori terbatas dapat menyebabkan kelelahan, mudah tersinggung, dan bau mulut.

* Puasa jangka panjang dapat mengakibatkan kekurangan energi, vitamin, dan mineral, ketidakseimbangan elektrolit, bahkan kematian.

* Metode pembersihan usus besar, dianjurkan selama detoks, dapat menyebabkan dehidrasi, kram, kembung, mual, dan muntah.

Overdosis

Diet detoks menimbulkan risiko overdosis suplemen, obat pencahar, diuretik, bahkan air.

* Kekuranga regulasi dan pemantauan dalam industri detoks, banyak makanan serta suplemen detoks tidak memiliki dasar ilmiah.

Dalam kasus terburuk, label bahan produk detoks tidak akurat.

Hal tersebut dapat meningkatkan risiko overdosis, yang berpotensi mengakibatkan efek serius dan bahkan fatal.

Populasi berisiko

Orang-orang tertentu tidak boleh memulai program detoksifikasi atau pembatasan kalori tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Orang-orang berisiko seperti:

* Remaja

* Orang tua
* Orang kurang gizi atau sedang hamil atau menyusui.
* Penderita diabetes
* Kelainan makan

Makanan saat detoksifikasi

Saat melakukan detoksifikasi, biasanya disarankan untuk mengonsumsi makanan seperti sayuran, buah-buahan.

Protein tanpa lemak, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Diet detoks juga mungkin melibatkan menghindari makanan olahan.

Diet detoks 3 hari

Diet detoks 3 hari hanya melibatkan minum minuman seperti smoothies dan teh herbal tertentu selama 3 hari.  (Healthline)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved