Bisnis

Japfa Catat Penjualan Rp 51,18 Triliun Sepanjang 2023, Divisi Unggas Jadi Kontribusi Terbesar

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 51,18 triliun sepanjang tahun 2023.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
Wartakotalive.com/Mochammad Dipa
Sejumlah Direksi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) memaparkan kinerja perusahaan dalam Public Expose di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Rabu (3/4/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 51,18 triliun sepanjang tahun 2023.

Angka tersebut naik 4,5 persem secara year on year (yoy). Adapun, angka neracanya, total aset naik dari Rp 32,69 triliun pada 2022 naik menjadi Rp 34,11 triliun di tahun 2023.

Direktur JAPFA Leo Handoko Laksono dalam Public Expose di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Rabu (3/4/2024) mengatakan, perseroan tetap fokus dalam menjalankan strategi bisnis di tengah tantangan kelangkaan bahan baku dan fluktuasi harga live bird (ayam hidup) pada tahun 2023.

"Upaya efisiensi di berbagai bidang, penggunaan bahan baku alternatif, serta pengoptimalan utilisasi kapasitas produksi telah berhasil menekan biaya produksi dan menjaga efektivitas kinerja perseroan," ucap Leo.

Di samping itu, lanjutnya, dalam rangka mendukung program pemerintah untuk menjaga keseimbangan populasi ayam pedaging dalam negeri, JAPFA telah mengekspor ke beberapa negara.

"JAPFA juga melakukan ekspor perdana ayam hidup ke Singapura," sebut Leo.

Jika ditinjau dari kontribusi penjualan kotor per segmen usaha dari Japfa, menurut Leo, divisi unggas masih menjadi penyumbang terbesar penjualan dengan persentase sebesar 90 persen.

Rinciannya, segmen pakan ternak menyumbangkan penjualan sebesar 41 persen disusul dengan segmen peternakan komersial sebesar 31 persen.

“Perseroan berhasil mencatatkan kenaikan ekspor pakan unggas sebesar empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Leo.

Di sisi lain, segmen usaha pengelolaan hasil peternakan dan produk konsumen juga berhasil mencatat pertumbuhan kinerja penjualan bersih yang cukup baik, yakni sebesar 3,7 persen menjadi Rp 7,9 trilun dari tahun sebelumya sebesar Rp 7,6 triliun dengan laba mencapai Rp 417,2 miliar," jelasnya.

Begitu pula dengan segmen budi daya perairan yang dinilai masih memiliki potensi yang sangat besar.

"Begitu pula dengan sektor hilir yang senantiasa menawarkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Kedepannya, kami terus berupaya memperkuat sektor hilir," ungkap Leo.

Kepala Divisi Pengawasan Keuangan Japfa Comfeed, Erwin Djohan mengatakan, perseroan berencana memperbesar kapasitas produksi pada sektor hilir, seperti processing dan product consumer dengan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2 triliun.

Anggaran tersebut untuk memfokuskan bisnis  demi menaikan produktivitas produksi di sektor hilir. 

“Capex tahun 2021–2023 masih resisten dengan segala rencana dilakukan. Untuk 2024, besarannya akan sama spending Rp 2 triliun mudah-mudahan bisa tercapai,” tambah erwin. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved