Taylor Swift Gelar Konser 6 Hari di Singapura, Harry Koko Santoso Sebut Ada Faktor Kejelian Promotor

Harry Koko Santoso mengatakan, konser adalah bagian dari industri musik.

"Hebatnya, mulai pemilihan presiden sampai kepala desa, produk murahan sampai termahal, semua menggunakan musik," ucap Harry Koko Santoso.

Potensi Besar Indonesia

Sementara Aldo Sianturi mengatakan, Indonesia seharusnya bisa melebihi Singapura dalam hal pergelaran konser.

Bukan menirunya, promotor musik di Indonesia harus ikut 'menghadirkan' pemerintah sekaligus ikut mendukung dan memperbaiki ekosistem industri musik hingga infrastruktur binis pertunjukan.

"Pemerintah Indonesia harus hadir mendukung setiap konser," kata Aldo Sianturi.

Baca juga: Buka Konser Ed Sheeran di Jakarta International Stadium, Calum Scott: Menyala Abangku

"Bisa juga mendukung penuh festival musik yang sudah ada di Indonesia, mulai perizinan yang mudah, pajak ringan, atau dari sisi pendanaan," lanjutnya.

Atau, sebut Aldo Sianturi, "Pemerintah bisa mendukung para musisi yang ingin bertandang keluar negeri karena undangan, atau kompetisi."

Aldo Sianturi menyatakan, Indonesia punya banyak potensi karena memiliki beragam musisi daerah dengan karakter yang kuat.

Baca juga: Gempita Genap 9 Tahun, Gading Marten dan Gisella Anastasia Hadiahi Tiket Nonton Konser Taylor Swift

"Kita malah bisa mengekspor musik Indonesia ke negeri lain," ucap Aldo Sianturi.

Untuk konser seperti Taylor Swift, Aldo Sianturi yakin Indonesia bisa melakukannya apabila pemerintah mendukungnya dengan maksimal dalam segala hal.

Kepala Apresiasi Musik Direktorat PMM Dirjen Kebudayaan Edi Irawan mengatakan, obrolan dalam diskusi tersebut menjadi masukan ke pemerintah. (KIN)