Pilpres 2024
DPR RI Fraksi PDIP Peringatkan Panglima TNI Potensi Bawaslu Digeruduk Massa Karena Pilpres 2024
Anggota Komisi I DPR RI dari fraksi PDIP Utut Adianto meminta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mewaspadai potensi penggerudukan Bawaslu RI
WARTAKOTALIVE.COM - Anggota Komisi I DPR RI dari fraksi PDIP Utut Adianto meminta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mewaspadai potensi penggerudukan Bawaslu RI di tengah hasil Pemilu 2024.
Peringatan itu diberikan Utut Adianto saat rapat kerja dengan Panglima TNI, KSAD, KSAL, dan KSAU pada Kamis (21/3/2024).
Dalam rapat tersebut, Utut Adianto menyampaikan tragedi Pemilu 2019. Saat itu kata Utut, Bawaslu digeruduk pihak yang tidak puas dengan hasil Pilpres 2019.
Akibatnya sebanyak delapan orang meninggal dunia karena kerusuhan tersebut.
“Kita punya pengalaman pahit di Pilpres 2019 selama dua hari dua malam dan delapan jiwa melayang,” ucap Utut Adianto seperti dikutip dari Tv Parlemen.
Maka Utut Adianto meminta agar TNI serius dalam mencegah kerusuhan-kerusuhan Pilpres 2024 hingga Presiden baru dilantik.
Politisi PDIP itu menyebut bahwa setiap orang punya siklus kemenangan. Maka pemenang tersebut harus dipersiapkan menyusun dan mempersiapkan pengalihan kekuasaan dengan sebaik-baiknya.
“Mohon ini menjadi perhatian Panglima dan para Kepala Staf. Kalau dari orang seperti saya setiap siklus ada pemenangnya, jadi berikan pemenang kesempatan untuk menyusun dan mempersiapkan selancar-lancarnya,” ungkap Utut.
Sebelumnya Kantor Bawaslu RI di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat digeruduk sejumlah massa pada Rabu (22/5/2024).
Di sekitar Kantor KPU di Jalan Imam Bonjol, dilaporkan pula kehadiran orang-orang yang dilaporkan berusaha mendekati kantor tersebut.
Aksi unjuk rasa tersebut pun berakhir kerusuhan.
Baca juga: Gibran Rakabuming Raka Akan Temui Prabowo Subianto Usai Dinyatakan Menang Pilpres 2024
Hingga akhirnya sebanyak 8 orang meninggal dunia pasca-aksi yang terjadi selama 21-22 Mei 2019
Sementara itu, sebanyak 737 orang mendapat penanganan kesehatan.
Warga yang mendapatkan pelayanan kesehatan berusia 20-29 tahun, yakni 294 orang. Sedangkan warga usia di bawah 19 tahun sebanyak 170 orang.
Adapun data 8 korban yang meninggal dunia adalah:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.