Viral Media Sosial
Viral Video Jokowi Tak Salami Prabowo, Guru Besar Komunikasi Unair: Konflik Sudah Dimulai?
Viral Video Jokowi Tak Salami Prabowo, Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga: Konflik Sudah Dimulai?
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Video Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang tak menyalami Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indoneia, Prabowo Subianto ketika menghadiri acara penyerahan zakat di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (13/3/2024) viral di media sosial.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, Jokowi terlihat hadir membayar zakat menggunakan QRIS.
Selanjutnya, Jokowi berjalan menghampiri sejumlah menteri yang hadir.
Para menteri yang menyambut terlihat disalami oleh Jokowi.
Begitu juga dengan Capres Nomor 2 itu.
Namun berbeda dengan para menteri lainnya, Prabowo tidak disalami oleh Jokowi.
Jokowi tak mengulurkan tangan ke arah Prabowo.
Dalam tayangan tersebut, Prabowo hanya terlihat berdiri sembari melihat suasana ke arah kanan dan kiri.
Video yang merekam momen Jokowi tak menyalami Prabowo itu viral.
Virao itu pun ditanggapi banyak pihak.
Satu di antaranya Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga (Unair), Henri Subiakto.
Lewat status twitternya @henrysubiakto pada Senin (18/3/2024), Henri menyampaikan konflik antara Jokowi dan Prabowo pasca Pilpres 2024 diyakini akan terjadi.
Hal tersebut dibuktikannya lewat sejumlah momen pertemuan antara Jokowi dan Prabowo.
Satu di antaranya adalah momen ketika Jokowi menyerahkan zakat di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (13/3/2024)
"Potensi konflik antara Jokowi vs Prabowo setelah menang Pilpres itu memang besar. Tanda-tanda ke arah itu sudah mulai kelihatan," tulis Henry lewat statusnya berjudul 'KONFLIK JOKOWI VS PRABOWO APA SUDAH DIMULAI?' pada Senin (18/3/2024).
Konflik rebutan pengaruh menurutnya adalah kelaziman dalam politik.
Sehingga besar kemungkinan akan terjadi drama-drama politik baru, terkait apa yang akan dilakukan Jokowi dan apa yang akan dilakukan Prabowo.
Hal itu katanya menarik untuk disaksikan.
Sebab, waktu yang dimiliki Jokowi terbilang pendek, yakni tinggal 6 bulan masih berkuasa penuh.
Maka dalam waktu pendek itu Jokowi harus manfaatkan secara efektif agar tetap punya kekuatan walau tidak lagi jadi presiden.
"Sukur-sukur kalau bisa melemahkan Prabowo dan Gerindra," imbuhnya.
salah satunya dengan segera mewujudkan koalisi besar bersama partai-partai yang akan diketuai Jokowi, namun tidak menyertakan Gerindra di dalamnya.
"Ini lanjutan strategi politik Pemilu 2024, dimana partai Gerindra dibuat anomali," jelasnya.
Hal itu dibuktikannya lewat raihan suara Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 yang berbanding terbalik dengan elektabilitas Partai Gerindra dalam Pileg 2024/
Dalam hitung suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkini, Prabowo-Gibran unggul dibandingkan dengan kedua Paslon lainnya.
Prabowo-Gibran meraih 58 persen suara, unggul jauh dibandingkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang meraih 27 persen suara dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang hanya meraih 17 persen suara.
"Ketumnya jadi capres dengan kemenangan suara 58 persen, tapi partainya sendiri perolehan suaranya merosot di bawah 15 persen. Seakan Pasangan Prabowo Gibran tidak berpengaruh ekor jasnya pada perolehan Gerindra," ungkap Henri.
"Malah yang naik drastis justru Golkar. Partai yang sedang jadi sorotan karena ditengarai akan diambil alih oleh 'kekuatan Jokowi'," tambahnya.
Hal tersebut diungkapkannya menyiratkan pesan politik bahwa yang menang Pilpres itu bukan Prabowo, tapi itu kemenangan Jokowi bersama Golkar yang telah mengusung anaknya, Gibran.
Kemenangan terjadi karena usaha dan strategi Jokowi yang secara terbuka membela Pasangan Prabowo Gibran dengan berbagai cara.
Tentu hal ini diungkapkan Henri harus disadari Prabowo dan Gerindra serta pendukungnya, dan harus terus menghormati, bahkan tunduk pada politik Jokowi.
Sebab menurutnya, Prabowo aslinya belum tentu menyukai Gibran, Anak Jokowi yang besar karena 'dikarbit'.
Tapi Prabowo terpaksa harus menerima demi bisa memanfaatkan kekuatan Jokowi untuk memenangkan Pilpres 2024.
"Nanti setelah dilantik jadi Presiden RI, tentu Prabowo ingin berkuasa penuh. Gak mungkin mau ada matahari kembar," ungkap henri.
"Di situlah bibit konflik rebutan power antara Jokowi dan Prabowo sulit dielakkan," jelasnya.
Sekarang Jokowi tinggal punya waktu 6 bulan untuk 'melemahkan' Prabowo.
Dirinya meminta masyarakat melihat drama politik yang akan terjadi setelah periode kemenangan politik keduanya dalam Pilpres 2024 berakhir.
"Apa masih tetap akrab saling dukung dengan kesepakatan, atau malah masuk periode saling tikam?" tanya Henri.
"Kita lihat saja. Kalau lihat video ini kasihan juga pak Prabowo yg dicuekin Jokowi. Bibit-bibit konflik memang sulit terhindarkan," tutupnya.
Rekapitulasi suara Pilpres 2024 KPU pada Senin (18/3/2024)
Menjelang penutupan rekapitulasi suara KPU, kini sudah terkumpul 31 provinsi yang mengumumkan hasil lewat sidang pleno.
Dari hasil rekapitulasi suara Pilpres 2024 di tingkat provinsi itu, ketiga paslon pun telah mendapatkan perolehan suara masing-masing.
Termasuk paslon 01, Anies Baswedan misalnya hasil hitung suaranya berjuta-juta pun sudah terkumpul.
Perolehan suara Anies Baswedan unggul di beberapa provinsi.
Namun, hingga kini dari 38 provinsi, kini tersisa 5 provinsi, termasuk Jawa Barat.
KPU Jawa Barat belum mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2024.
Secara keseluruhan tampak perolehan suara paslon 02 Prabowo Subianto mendominasi puluhan provinsi dan meraih suara tertinggi.
Baca juga: Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024 Bakal Diumumkan 20 Maret, Polri Siapkan Rencana Pengamanan
Sedangkan paslon 01 Anies Baswedan memperoleh suara unggul di beberapa provinsi. Sementara itu perolehan suara paslon 03 Ganjar Pranowo tertekuk.
Berikut selengkapnya hasil rekapitulasi suara Pilpres 2024 KPU di 31 provinsi.
1. Aceh
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 2.369.534 (73,56 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 787.024 (24,43 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 64.677 (2,01 persen) suara
2. Sumatera Utara
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 2.339.620 (29,25 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 4.660.408 (58,26 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 999.528 (12,49 persen) suara
3. Sumatera Barat
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 1.744.042 (56,53 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.217.314 (39,45 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 124.044 (4,02 persen) suara
4. Riau
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 1.400.093 (37,96 persen)
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.931.113 (52,35 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 357.298 (9,69 persen) suara
5. Jambi
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 532.605 (24,15 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.438.952 (65,23 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 234.251 (10,62 persen) suara
6. Sumatera Selatan
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 997.299 (18,98 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 3.649.651 (69,47 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 606.681 (11,55 persen) suara
7. Bengkulu
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 229.681 (18,10 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 893.499 (70,42 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 145.570 (11,47 persen) suara
8. Lampung
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 791.892 (15,49 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 3.554.310 (69,55 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 764.486 (14,96 persen) suara
9. Kepulauan Bangka Belitung
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 204.348 (23,08 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 529.883 (59,85 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 151.109 (17,07 persen) suara
Baca juga: Hasil Rekap KPU di Pilpres Minggu 17 Maret, Prabowo Menang di 31 Propinsi, Anies Hanya 2
10. Kepulauan Riau
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan 370.671 (32,15 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming meraih 641.388 (55,64 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraup 140.733 (12,21 persen) suara
11. DKI Jakarta
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengoleksi 2.653.762 (41,07 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming meraih 2.692.011 (41,67 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraup 1.115.138 (17,26 persen) suara
12. Jawa Tengah
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengumpulkan 2.866.373 (12,58 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mendulang 12.096.454 (53,08 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghimpun 7.827.335 (34,35 persen) suara
13. Daerah Istimewa Yogyakarta
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih 496.280 (19,80 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming memperoleh 1.269.265 (50,63 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjaring 741.220 (29,57 persen) suara
14. Jawa Timur
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar : 4.492.652 (17,52 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 16.716.603 (65,19 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 4.434.805 (17,29 persen)
15. Banten
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 2.451.383 (34,02 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 4.035.052 (55,99 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 720.275 (9,99 persen) suara
Baca juga: Komando TKN Fanta Prediksi Setelah Gibran Dilantik Sanggup Beradaptasi Meski Minim Pengalaman
16. Bali
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 99.233 (3,70 persen) suara
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.454.640 (54,26 persen) suara
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 1.127.134 (42,04 persen) suara
17. Nusa Tenggara Barat
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 850.539 (26,20 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 2.154.843 (66,37 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 241.106 (7,43 persen) suara
18. Nusa Tenggara Timur
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 153.446 (5,27 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.798.753 (61,80 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 958.505 (32,93 persen) suara
19. Kalimantan Barat
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 718.641 (22,34 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.964.183 (61,05 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 534.450 (16,61 persen) suara
20. Kalimantan Tengah
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 256.811 (16,98 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.097.070 (72,53 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 158.788 (10,50 persen) suara
21. Kalimantan Selatan
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 849.948 (35,16 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.407.684 (58,23 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 159.950 (6,62 persen) suara
22. Kalimantan Timur
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 448.046 (20,09 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.542.346 (69,15 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 240.143 (10,77 persen) suara
23. Kalimantan Utara
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 72.065 (17,67 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 284.209 (69,71 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 51.451 (12,62 persen) suara
24. Sulawesi Utara
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 119.103 (7,30 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.229.069 (75,31 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 283.796 (17,39 persen) suara
25. Sulawesi Tengah
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 386.743 (21,50 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.251.313 (69,57 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 160.594 (8,93 persen) suara
26. Sulawesi Selatan
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 2.003.081 (37,94 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 3.010.726 (57,02 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 265.948 (5,04 persen) suara
27. Gorontalo
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 227.354 (29,39 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 504.662 (65,24 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 41.508 (5,37 persen) suara
28. Sulawesi Barat
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 223.153 (27,23 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 533.757 (65,14 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 62.514 (7,63 persen) suara
29. Sulawesi Tenggara
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 361.585 (23,09 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 1.113.344 (71,11 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 90.727 (5,79 persen) suara
30. Papua Barat
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 37.459 (11,32 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 172.965 (52,26 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 120.565 (36,43 persen) suara
31. Papua Selatan
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 41.906 (13,31 persen) suara
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 162.852 (51,74 persen) suara
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 110.003 (34,95 persen) suara
5 Provinsi yang Belum Umumkan Hasil Rekapitulasi Suara
Diketahui kini KPU telah mengumpulkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024 dari 33 provinsi dari total 38 provinsi.
Artinya tersisa tinggal 5 provinsi lagi yang belum mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2024 atau Pemilu 2024 tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, KPU RI bakal langsung mengumumkan hasil pemilu usai merampungkan rekapitulasi suara pada lima provinsi tersisa, Senin (18/3/2024).
Adapun lima provinsi itu adalah Jawa Barat, Maluku, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
Jika rekapitulasi nasional di kelima provinsi itu sudah rampung, maka artinya KPU telah menyelesaikan rekapitulasi di 38 provinsi di Indonesia.
KPU pun akan langsung menetapkan dan mengumumkan hasil Pemilu 2024.
“Prinsipnya ketika semua sudah selesai maka langsung akan ditetapkan oleh Ketua KPU RI,” kata Komisioner KPU Idham Holik, Minggu (17/3/2024) malam.
Idham Holik mengungkapkan, tim KPU Jawa Barat dijadwalkan tiba di Kantor KPU Pusat pada Senin pagi.
Kemudian, KPU Provinsi Papua Barat Daya dijadwalkan tiba pada Senin siang sekitar pukuk 12.00 WIB.
Selanjutnya, tim dari Papua dan Papua Pegunungan diagendakan tiba pada pukul 19.00 WIB. Sementara itu, tim dari Provinsi Maluku dijadwalkan tiba pada pukul 20.00 WIB.
Diketahui, KPU baru menyelesaikan rekapitulasi suara untuk Pemilu 2024 tingkat nasional di 32 provinsi di Indonesia. Malam ini, KPU bakal menggelar rekapitulasi suara untuk Provinsi Papua Tengah, sehingga jumlah provinsi yang rampung hari ini totalnya menjadi 33 provinsi.
Dari catatan Kompas.com, untuk Pemilu Presiden, sejauh ini pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di 30 provinsi.
Selanjutnya, capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar unggul di dua provinsi yakni Aceh dan Sumatera Barat.
Sementara capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD belum terpantau unggul di provinsi mana pun.
PDIP Pecat Wahyudin Moridu sebagai Kader dan Ajukan PAW usai Video Viral "Rampok Uang Negara' |
![]() |
---|
5 Prompt Membuat Foto Diri Pakai Gemini AI, Hasilnya Nyata |
![]() |
---|
Inilah Sosok Dua Anggota DPRD Bikin Heboh, Joget dan Ucap 'Rampok Uang Negara' |
![]() |
---|
Miris! Wanita 26 Tahun Nekat Jadi Dokter Gadungan di Bantul, Lulusan SMA |
![]() |
---|
Walkot Prabumulih Akui Salah Mutasi Kepsek SMPN 1 Usai Dipanggil Kemendagri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.