Ramadan

Meski Hilal Masih 0 Derajat, Rukyatul Hilal Tetap Dilaksanakan di Masjid Hasyim Asyari

Meski Hilal Masih 0 Derajat, Rukyatul Hilal Tetap Dilaksanakan di Masjid Hasyim Asyari: Siapkan 4 Alat Pantau

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta, Abdul Kholik Soleh di Masjid Hasyim Asyari, Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu (10/3/2024).  

WARTAKOTALIVE.COM, KALIDERES - Masjid Raya Hasyim Asyari, Cengkareng, Jakarta Barat, kembali melaksanakan rukyatul hilal atau pemantauan hilal untuk menentukan jatuhnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriah pada Sabtu (10/3/2024).

Pemantauan itu dilakukan di lantai 2 Masjid Raya Hasyim Asyari dengan menggunakan empat alat pantau, baik yang tradisional maupun modern.

Hal itu sebagaimana disampaikan Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta, Abdul Kholik Soleh saat ditemui Warta Kota di Masjid Hasyim Asyari, Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu (10/3/2024). 

"Nanti kami akan menggunakan dua alat teleskop robotik, yang dibantu dengan teledolit dan menggunakan alat manual berupa rububiyah yang semuanya dipegang dengan ahlinya masing-masing," kata Abdul.

Menurutnya, pelaksanaan rukyatul hilal akan dilakukan menjelang matahari tenggelam, dengan mengarahkan sejumlah alat pantau tersebut ke langit.

"InsyaAllah alhamdulillah persiapannya sudah 90 persen, tinggal setting (menata) alat untuk rukyatul hilal," jelasnya.

Abdul menyebut, nanti akan ada pemaparan selama 15 menit sebelum proses rukyatul hilal di Masjid Hasyim Asyari dilaksanakan.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi alam dan data hisab yang dimiliki.

"Sehingga seluruh peserta juga mengetahui akan kondisi hilal dan kami sebagai pelaku, perukyat juga menggunakan landasan dasar yang sudah ada di data hisab yang kami miliki," kata dia.

Abdul menyampaikan, keputusan 1 Ramadan jatuh pada tanggal berapa, bergantung pada keputusan sidang isbat di Kementerian Agama (Kemenag).

Hanya saja, keputusan itu dijatuhkan apabila perukyat di berbagai wilayah di Indonesia, bisa melihat hilal pada ketinggian 3 derajat.

Kendati demikian, Abdul menyampaikan jika sore ini hilal masih berada di ketinggian 0 derajat 47 menit.

"Jadi masih jauh dari ketentuan IRNU (Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama), masih jauh dari ketentuan yang 3 derajat," ungkap Abdul.

Akan tetapi, lanjut dia, kegiatan ini tetap dilaksanakan sebagai ikhtiar menentukan 1 Ramadan 1445 sesuai ketentuan Rasulullah SAW.

"Kami menggunakan perintah Rasul. Berpuasalah kalian karena melihat bulan, berbukalah kalian karena melihat bulan," pungkasnya. (m40)

Baca Berita WARTAKOTALIVE.COM lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved