Berita Video

VIDEO Bawaslu Sebut Penggelembungan Suara "Ghaib" PSI Tak Terbukti

Rahmat Bagja Ketua Bawaslu mengatakan bahwa dugaan penggelembungan suara dalam Pemilu 2024 bukan cuma dialami Partai Solidaritas Indonesia saja

Penulis: Joanita Ary | Editor: Fredderix Luttex

WARTAKOTALIVE.COM, Jakarta – Rahmat Bagja Ketua Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu mengatakan bahwa dugaan penggelembungan suara dalam Pemilu 2024 bukan cuma dialami Partai Solidaritas Indonesia atau PSI saja.
Menurutnya ada sejumlah partai atau peserta pemilu lain yang diduga juga mengalaminya.
"Dan bukan hanya, mohon maaf, bukan hanya satu partai ya, bukan hanya PSI gitu, tetapi banyak hal yang lain yang kemudian kami harus cek lagi di lapangan," kata Bagja
Hal ini disampaikan Bagja di Gedung Bawaslu, Rabu, 6 Maret 2024.

Dilansir dari Kompas.com pada Rabu (6/3) menurut Bagja, setiap laporan dugaan penggelembungan suara selalu ditelusuri oleh Bawaslu, termasuk oleh dirinya.
"Kan saya memperhatikan betul ada media sosial yang di-send (dikirimkan) ke kami. Jadi langsung kami cek di teman-teman pengawas. Ada yang belum dijawab, ada. Kami tunggu ini," jelas Bagja.
Bagja juga menyebut setiap dugaan pelanggaran pemilu, termasuk penggelembungan suara, selalu diverifikasi.

Baca juga: VIDEO Respon KPK Soal Isu Kriminalisasi Ganjar Pranowo di Tengah Laporan Gratifikasi

Baca juga: VIDEO Suasana Sedih Selimuti Rumah Duka Almarhum Polo Srimulat


"Kami cek di lapangan lagi. Dicek apakah benar demikian, tetapi dari beberapa video yang ada kami langsung sampel 1-2. Misalnya yang di Cianjur belum ada jawaban, itu belum ada jawaban dari teman-teman pengawas di Cianjur, nanti akan cek," kata dia.
Kemudian bila terjadi penggelembungan suara dan tidak ada laporan dari jajarannya, menurut Bagja, artinya pengawas yang ditugaskan bermasalah.
"Kalau seandainya terjadi penggelembungan, berarti kan ada yang masif dilakukan, masih bunyi dalam pengawasan, seharusnya bunyi. Kalau enggak bunyi berarti pengawas kami yang bermasalah," jelas Bagja.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved