Viral Media Sosial

Pernah Lantang Tolak Gibran Cawapres, Prabowo Tetap Senyum dan Jabat Tangan Erat Amien Rais

Momen Amien Rais Menjabat Tangan Prabowo Viral di Media Sosial. Padahal Diketahui Amien Rais Tokoh Paling Lantang menolak Gibran Maju Pilpres 2024

Editor: Dwi Rizki
Twitter @PartaiSocmed
Video Amien Rais tengah menunggu untuk berjabat tangan dengan Prabowo Subianto viral di media sosial 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Video Amien Rais tengah menunggu untuk berjabat tangan dengan Prabowo Subianto viral di media sosial.

Dalam video yang beredar di media sosial, Amien Rais terlihat tengah berdiri di antara barisan pengawal.

Dalam tayangan selanjutnya, Calon Presiden Nomor urut 2, Prabowo Subianto terlihat turun dari mobil mewah yang ditumpanginya.

Bersamaan dengan langkah kaki para pengawalnya, Prabowo terlihat berjalan kaki dengan tegap.

Namun, sesaat menaiki anak tangga, Amien Rais yang terlihat sudah menunggu di depan mobil terlihat langsung mengulurkan tangannya.

Prabowo pun terlihat terkejut melihat kehadiran Amien Rais.

Tangan Amien Rais yang sebelumnya hendak digeser sejumlah pengawal akhirnya disambut Prabowo.

Dalam kesempatan itu Amien Rais menyampaikan pesan kepada Prabowo, namun tidak terdengar jelas dalam rekaman kamera.

Dalam video tersebut terlihat Amien Rais menyalami Prabowo dengan kedua tangan.

Berulang kali tangan Prabowo digoyang sebelum akhirnya terlepas.

Selanjutnya, Prabowo terlihat tidak menggubris pesan yang disampaikan Amien Rais.

Capres yang unggul dalam hitung cepat Pilpres 2024 itu terlihat melanjutkan langkahnya.

Sementara Amien Rais terlihat tenggelam tertutup sejumlah pengawal yang mendampingi Prabowo.

Video Amien Rais itu satu di antaranya diunggah akun twitter @partaisocmed pada Senin (4/3/2024).

Beragam pendapat pun dituliskan masyarakat dalam kolom komentar.

Sebagian besar menyoroti momen Prabowo menyalami Amien Rais.

Sebagian lainnya mengungkit sikap Amien Rais sebelum Pilpres 2024.

Diketahui, Amien Rais adalah salah satu sosok yang menentang Gibran Rakabuming Raka maju Pilpres 2024 mendampingi Prabowo.

Amien Rais bahkan menyebut Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) sebagai dalam dinasti politik.

Ditunjukkannya lewat penunjukkan Kaesang Pengarep sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hingga Gibran yang maju sebagai kandidat Pilpres 2024 lewat jalur Mahkamah Konstitusi (MK).

Amien Rais: Politik Dinasti Keluarga Jokowi Puncak Pengkhianatan Reformasi

Dikutip dari Kompas.com, Bapak Reformasi 1998 Amien Rais menyebut, dinasti politik yang dibentuk keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan puncak pengkhianatan reformasi.

"Enggak lagi pengkhianatan, (tapi) puncak pengkhianatan," ujar Amien saat ditemui di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023).

Amien mengatakan, dinasti politik keluarga Jokowi terlihat jelas dari manuver yang dilakukan belakangan ini.

Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Ummat ini menyebut, Jokowi memanfaatkan jabatannya sebagai orang nomor satu di Indonesia untuk memuluskan jalan politik keluarganya.

"Mengepentingkan dirinya dan keluarganya di atas kepentingan bangsa. Jadi dia menumpang supaya Bobby Nasution dinaikan dari wali kota itu jadi gubernur. Kemudian anaknya mengambil alih partai PSI itu, ugal-ugalan ya. kemudian juga si Rakabuming itu, Gibran tiba-tiba diberi karpet merah oleh pamannya supaya jadi cawapres," tutur Amien.

Namun, kata Amien, masyarakat Indonesia sudah pintar dan bisa menilai apakah dinasti politik yang dibentuk Jokowi patut untuk dipilih atau harus dihentikan.

"Yang jelas sebagian besar rakyat itu emoh (tidak mau) dinasti emoh (tidak mau) nepotisme, itu yang membuat saya lega. Jadi masih ada harapan demokrasi kita masih bangkit kembali," ucap dia.

Diketahui, Putra sulung presiden Jokowi, Gibran Rakabuming melaju sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Jalan mulus Wali Kota Solo berusia 36 tahun ini mendaftarkan diri sebagai cawapres tak terlepas dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengizinkan cawapres berusia di bawah 40 tahun dengan syarat pernah jadi kepala daerah dan terpilih lewat Pemilu.

Keputusan tersebut menuai kontroversi di tengah masyarakat karena Ketua Hakim MK Anwar Usman tak lain adalah paman Gibran.

Amien Rais: Pamannya Buatkan Karpet Merah

Pendiri Partai Ummat, Amien Rais, melayangkan kritik atas pendeklarasian putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.

Adapun pendeklarasian terjadi usai Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian gugatan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, pada Senin (16/10/2023).

Amien menilai Ketua MK Anwar Usman yang merupakan ipar Presiden Jokowi, seolah memberikan karpet merah untuk pembentukan dinasti politik.

"Pamannya itu membuatkan karpet merah, itu hanya untuk Gibran. Yang lebih butuh dari dia berlusin-lusin, kenapa dia?" kata Amien di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023).

Amien menilai pendeklarasian Gibran pasca-putusan MK, membuat aturan seolah dimainkan. Ia berharap keputusan yang terkesan tergesa-gesa mengizinkan Gibran maju dalam Pilpres terus dipikirkan kembali.

"Saya masih berharap, kalau bisa dia (Gibran) tidak diturunkan tengah jalan. Karena kalau begitu lagi kapan-kapan ada urusan yang konyol, di tengah jalan, kita repot, nanti kita enggak pernah ada rules of the game yang continue," ucap Amien. "Jadi menurut saya itu, kalau bisa kita tahan diri," imbuh dia.

Lebih lanjut Amien menilai Gibran tidak mewakili kaum milenial. Pernyataan yang menyebut Gibran sebagai pilihan kaum milenial pun ia sebut sebagai penghinaan.

"Kaum milenial pintar-pintar, enggak ada milenial kok bodoh, jarang. Dia Milenial gadungan. Jadi ini harus kita pikir kembali," tutur Amien. 

Baca Berita WARTAKOTALIVE.COM lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved