Pilkada DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta Seru, Ahok Diprediksi Duel dengan Anies, Bagaimana Peluang RK dan Kaesang?
Pilkada DKI Jakarta 2024 akan sengit dan seru, sebab dua 'macan Jakarta' diprediksi turun gunung. Siapa mereka?
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Setelah Pilpres 2024, warga Kota Jakarta akan menghadapi Pilkada yang seru dan sengit.
Pesta demokrasi warga Kota Jakarta yang digelar November 2024 ini, diprediksi tak kalah serunya dengan Pilpres 2024.
Bahkan banyak pengamat yang menilai akan lebih seru dan sengit dari Pilpres 2024.
Sebab beredar sejumlah nama yang sangat melegenda di hati warga Kota Jakarta akan turun gunung kembali meramaikan Pilkada DKI Jakara.
Saat ini sudah beredar beberapa nama seperti Ridwan Kamil, Ahmad Sahroni hingga Kaesang Pangarep.
Namun, selain ketiganya, ada nama yang jauh lebih besar.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, memprediksi Anies Baswedan akan kembali maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca juga: Elektabilitas Ahmed Zaki dan Ridwan Kamil Diuji, Golkar: yang Tinggi Ikut Pilkada DKI Jakarta
"Anies Baswedan berpeluang kembali ikuti kontestasi DKI Jakarta," kata Dedi kepada Tribunnews.com, Selasa (27/2/2024).
Hanya saja, kata Dedi, Anies berisiko akan mendapat perlawanan seperti pemilihan presiden (Pilpres).
Apalagi saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat pada saat Pilkada DKI Jakarta nantinya berlangsung.
"Meskipun bisa saja akan alami perlawanan serupa seperti Pilpres kemarin. Terlebih Jokowi masih menjabat sebagai Presiden pada saat proses kontestasi berlangsung," ujarnya.
Menurut Dedi, Anies bisa saja diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai NasDem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca juga: Wacana Maju Pilkada DKI Jakarta, Heru Budi Hartono Diyakini Bisa Tewas Lawan Gajah
"Partai pengusung Anies bisa saja tetap yakni PKS, bisa juga mendapat sokongan PKB dan NasDem," ucapnya.
"Meskipun, PKS dan NasDem juga miliki tokoh potensial seperti Mardani Ali Sera dan Ahmad Sahroni," ungkap Dedi menambahkan.
Namun, Dedi menambahkan jika membaca elektabilitas maka PKS, NasDem, dan PKB akan jauh lebih potensial menang jika mengusung Anies.
Saat ini Anies adalah calon presiden untuk Pilpres 2024.
Data hitung cepat berbagai lembaga survei termasuk hitung suara KPU sementara memperlihatkan suara Anies yang berpasangan Muhaimin di Pilpres 2024 jauh tertinggal dari lawannya Prabowo-Gibran.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai PDI Perjuangan (PDIP) berpeluang mengusung kader sendiri dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Menurut Agung, ada kemungkinan duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) bisa terulang kembali.
Kata dia PDIP juga berpeluang mengusung Tri Rismaharini - Abdullah Azwar Anas (Risma -Azwar).
Sebab baik Ahok-Djarot maupun Risma-Azwar sama-sama memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.
"Secara personal, ada kemungkinan duet Ahok-Djarot bisa mengemuka kembali. Walaupun peluang Tri Rismaharini dan Abdullah Azwar Anas tetap besar," kata Agung kepada Tribunnews.com, Selasa (27/2/2024).
"Karena ke semuanya punya pengalaman sebagai kepala daerah," imbuhnya.
Agung menuturkan secara institusional nama-nama tersebut punya relasi yang intim dengan partai termasuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Karena dalam kompetisi elektoral di internal untuk menghadapi event seperti Pilkada, selain elektabilitas penting akseptabilitas elit/politik," ungkapnya.
Dia menjelaskan, Ahok-Djarot dan Risma-Azwar sama-sama berpotensi. Hanya saja, Risma-Azwar dianggap lebih unggul.
"Sama-sama berpotensi. Tapi Risma-Azwar Anas atau Azwar Anas-Risma lebih unggul menimbang sebagian memori kolektif masyarakat ibu kota belum move on dengan Pilkada 2017," imbuh Agung.
Calon Gubernur dari Golkar
Partai Golkar merekomendasikan dua nama yang bakal berkontestasi di Pilgub DKI Jakarta 2024.
Mereka adalah Ahmed Zaki Iskandar,, eks Bu[ati Tangerang, dan Ridwan Kamil, eks Gubernur Jawa Barat.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin, meragukan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil (RK), apabila maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Pasalnya, RK dinilai hanya memiliki basis yang kuat di Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Sehingga, kekuatan basis tersebut digadang-gadang bakal menjadi suatu modal RK untuk kembali maju di Pilgub Jabar.
"Karena kalau misalkan di DKI, Ridwan Kamil belum tentu menang, kalau pun menang bisa jadi Golkar nya di Jawa Barat nya bisa kalah di sana, gitu," kata Ujang saat dimintai tanggapannya, Senin (26/2/2024).
Ujang menambahkan, jika RK tetap ingin maju Pilgub DKI Jakarta, maka hal tersebut bisa berpengaruh pada kontestasi Golkar di Jabar.
Jokowi Usung Kaesang
Pengamat politik dari Universitas Nasional, Selamat Ginting, mengatakan Presiden Jokowi akan bikin kejutan di Pilkada DKI 2024.
Kejutan itu berupa memajukan Kaesang di Pilkada DKI Jakarta agar kelak menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Bahkan Kaesang yang kini menjabat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dianggap politisi Partai Nasdem Ahmad Sahroni lawan terberat, jika dibandingjkan eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Namun, bila mengacu aturan dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pencalonan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, Kaesang rupanya belum cukup umur untuk maju di ajang Pilgub.
Menurut Ginting, dalam aturan itu disebutkan bahwa syarat minimal untuk menjadi calon gubernur dan wakil gubernur yakni berusia 30 tahun.
Sedangkan Kaesang yang lahir pada 25 Desember 1994 diketahui belum berusia genap 30 tahun saat Pilkada Jakarta berlangsung.
"Ada kendala usia Kaesang, dia baru berusia 30 tahun pada Desember 2024," kata Ginting saat dihubungi TribunJakarta.com, Selasa (27/2/2024).
"Sedangkan Pilgub DKI jika berlangsung pada September atau November 2024, dia masih kurang beberapa bulan saja," imbuhnya.
Walau aturan syarat maju sebagai Gubernur adalah minimal 30 tahun, menurut Ginting bukan berarti peluang Kaesang untuk maju di Pilgub sudah tertutup.
Ia kemudian berkaca pada pencalonan kakak sulung Kaesang, yakni Gibran Rakabuming Raka yang bisa maju sebagai cawapres kendati belum cukup umur setelah ada drama putusan kontroversial di Mahkamah Konstitusi (MK).
Terlebih, Anwar Usman, paman Kaesang yang dicopot dari jabatan Ketua MK oleh Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) tengah mengajukan gugatan ke PTUN.
"Ini bisa dimainkan lagi di MK. Minta bantuan Paman Usman lagi," kata Ginting.
Ginting pun meyakini bakal ada sejumlah siasat lain yang bisa digunakan jika memang Presiden Jokowi ingin memajukan anak bungsunya itu ke ajang Pilkada Jakarta.
Apalagi, proses tahapan Pilkada Jakarta berlangsung saat Jokowi masih menjabat sebagai Presiden sebelum akhirnya diteruskan oleh Gibran sebagai cawapres bagi Prabowo Subianto.
"Mungkin bisa disiasati dengan pelantikan pada awal Januari 2025 sehingga memenuhi syarat," ujarnya.
"Jadi nampaknya akan ada banyak siasat untuk memajukan Kaesang," imbuh Ginting.
Menurut Ginting, jika Kaesang nantinya bisa lolos ikut Pilkada Jakarta, maka kemungkinan ia akan maju sebagai cagub bukannya cawagub.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Sore Ini, KPU Jakarta Sambangi Rumah Rano Karno, Ada Apa ya? |
![]() |
---|
Hari ini KPU Gelar Debat Kedua Pilgub Jakarta, Berikut Adalah Rekayasa Lalin dan Panelis Acara |
![]() |
---|
Penelitian LSI Mengejutkan Soal Pramono-Rano dan RK-Suswono, Bagaimana Survei yang lain? |
![]() |
---|
KPU Jakpus Libatkan 86 Petugas Beragam Usia, Sortir Lipat Surat Suara Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Jelang Pilkada DKI Jakarta 2024, Timses Pramono-Rano dan Ridwan Kamil-Suswono Ungkap Rencana Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.