Kabar Jakarta
Ricuh! Mahasiswa Bakar Ban dalam Aksi Demo Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Rektor
Unjuk rasa mahasiswa UP terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan rektor berujung ricuh. Rektor tak berani temui mahasiswa
Penulis: Nurmahadi | Editor: Rusna Djanur Buana
WARTAKOTALIVE.COM, JAGAKARSA- Ratusan mahasiswa Universitas Pancasila, menggelar aksi demonstrasi, terkait kasus dugaan pelecehan Rektor berinisial ETH terhadap dua pegawainya, yakni RZ dan DF, di depan Gedung Rektorat, Selasa (27/2/2024).
Pantauan wartakotalive.com di lokasi, ratusan mahasiswa, baik laki-laki maupun perempuan, mengepung Gedung Rektorat Universitas Pancasila, dan memaksa untuk masuk ke dalam.
Mereka ingin menemui rektor yang saat ini terkandung kasus dugaan pelecehan seksual.
"Ini mau masuk, mau nemuin rektornya. Tapi katanya langsung pergi naik motor," jelas salah seorang mahasiswa yang berdemo.
Atas hal itu, emosi para mahasiswa yang berdemo tampak terpancing dan sempat terjadi kericuhan.
Bakar ban
Mereka juga tampak membakar ban tepat di depan gedung Rektorat Universitas Pancasila.
Kericuhan sempat mereda, tatkala pihak Universitas Pancasila, menjanjikan mahasiswa dapat menemui rektor tersebut.
Di samping itu, Rektor Universitas Pancasila berinisial ETH, dinonaktifkan dari jabatannya usai mencuat kasus dugaan pelecehan seksual.
Hal itu diungkap Sekretaris Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP), Yoga Satrio.
"Tidak mencopot, tapi menonaktifkan (ETH dari jabatannya)," ujar dia, saat dihubungi, Selasa (27/2/2024).
Yoga tidak menjelaskan sejak kapan ETH dinonaktifkan dari jabatannya sebagai rektor universitas tersebut.
Ia cuma menyebut penonaktifan ETH ini hingga masa jabatannya berakhir pada Maret mendatang.
"Sampai berakhirnya masa bakti Rektor tanggal 14 Maret 2024," kata dia.
Diduga melakukan pelecehan seksual
Seperti diberitakan sebelumnya, rektor Universitas Pancasila berinisial ETH diduga melecehkan salah satu karyawan di kampus tersebut pada 6 Februari 2023.
Perbuatan ETH itu baru dilaporkan setahun kemudian ke Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya dengan pelapor sekaligus korban berinisial RZ (42)
"Benar (ada laporan dugaan rektor diduga melecehkan). (Kasus) ditangani oleh Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Sabtu (24/2/2024).
Dia menyebut, polisi tengah menyelidiki kasus tersebut. Namun, Ade belum menjelaskan lebih jauh soal dugaan pelecehan yang dilakukan ETH.
Ia mengatakan, rektor kampus itu diperiksa di Polda Metro Jaya pada Senin (26/2/2024) namun yang bersangkutan tidak datang.
Berawal minta dari teteskan mata
Dihubungi secara terpisah, Kuasa Hukum RZ, Amanda Manthovani mengatakan, dugaan pelecehan seksual terjadi pada 6 Februari 2023.
Saat itu RZ disebut mendapat laporan dari sekretaris rektor, bahwa hari itu dia harus menghadap rektor.
Saat ditemui, ETH sedang duduk di kursinya. Korban kemudian duduk di kursi yang berada di hadapan ETH.
Namun, sang rektor perlahan bangkit dari kursinya lalu duduk di dekat RZ.
"Enggak lama kemudian dia sambil duduk nyatet-nyatet, tiba-tiba dia dicium sama rektor, pipinya," papar Amanda, Sabtu.
RZ yang terkejut lantas berdiri dari posisinya.
Korban mengaku ketakutan dan hendak melarikan diri dari lokasi kejadian.
Akan tetapi, ETH tiba-tiba memintanya untuk meneteskan obat tetes dengan dalih matanya memerah.
Di saat itulah, ETH melecehkan RZ. "Pernah (melapor ke atasan) langsung. Setelah kejadian pelecehan hari itu, dia (RZ) keluar sambil nangis, dia langsung menceritakan kepada atasannya," ucap Amanda dikutip dari Kompas.com.
Gelagat aneh korban
RZ melaporkan kejadian yang menimpanya, setelah suaminya mencium gelagat aneh dari sang istri.
"Didesak, akhirnya cerita sama suaminya. Setelah cerita sama suaminya, suaminya langsung spontan lapor," ucap Amanda.
Amanda berujar, kliennya baru mengungkapkan peristiwa yang menimpanya lantaran ketakutan.
"Itu kan banyak pertimbangan. Rasa ketakutan, apalagi dia tau lho yang namanya rektor itu ya ber-uang, dia banyak koneksi," ujar Amanda.
ETH dilaporkan dengan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual.
Malah dimutasi Menurut Amanda, korban yang saat itu melaporkan peristiwa yang dia alami kepada atasannya itu malah tidak mendapat dukungan.
Pasca kejadian, RZ juga dimutasi ke kampus pascasarjana Universitas Pancasila. Seiring berjalannya waktu sikap RZ pun dianggap tak biasa oleh sang suami.
"Psikisnya ada perubahan, sehingga suaminya bingung, sampai mereka kadang sering ada perdebatan karena kelakuan aneh istrinya," ungkap dia. Suami korban lantas mendesaknya untuk bercerita.
Akhirnya, RZ mau menceritakan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh atasannya itu. Laporan tersebut telah diterima dengan bukti laporan yang teregister dengan nomor LP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA pada 12 Januari 2024.
Dalam hal ini, Amanda berharap Polda Metro Jaya segera menyelidiki dan mengusut tuntas dugaan pelecehan yang dialami oleh kliennya tersebut.
Penjelasan kampus
Universitas Pancasila menyatakan, akan menunggu proses hukum terhadap rektornya, ETH, yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada karyawan kampus.
Pernyataan ini disampaikan Kabiro Humas Universitas Pancasila Putri Langka, usai ETH dilaporkan RZ (42) ke Polda Metro Jaya pada 12 Januari 2024.
"Kami akan menunggu proses hukum yang berjalan di Polda, dan karenanya tidak dapat mendahului proses yang sedang berjalan," ujar Putri saat dihubungi, Sabtu.
Dia memastikan, pihak kampus menghormati proses hukum yang tengah berjalan. Begitu pula terhadap pelapor maupun terlapor dalam kasus dugaan pelecehan seksual tersebut.
"Kami juga mengimbau semua pihak untuk mendukung proses yang sedang berjalan ini. Yang jelas kami selalu berkomitmen untuk kooperatif dalam menjaga hal terbaik untuk institusi," ungkapnya.
Putri menyebut, saat ini ETH dan RZ masih berstatus sebagai karyawan aktif di Universitas Pancasila.
"Yayasan dalam waktu dekat akan melaksanakan rapat pleno untuk membahas kasus tersebut, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan posisi rektor," terang dia.
Gaduh Soal Petisi Penggantian Kepala Sekolah, Guru SMAN 65 Jakarta Pastikan KBM Tetap Kondusif |
![]() |
---|
Lama Jadi Sarang Prostitusi Liar, Camat Grogol Hidupkan Pencahayaan di RTH Tubagus Angke |
![]() |
---|
Puluhan Siswa Dijemur di Halaman Kantor Gubernur DKI karena Konvoi Ngabuburit, 2 Positif Narkoba |
![]() |
---|
Heru Budi Letakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Ragunan, Biayanya Habiskan Rp 8 Miliar |
![]() |
---|
Hari ini, KPU DKI Mulai Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.