Berita Nasional

Yayasan Kelola Sampah Indonesia Ungkap Audit Sampah Plastik di Sungai yang Benar Harus Menyeluruh

Audit sampah plastik di sungai yang benar harus menyeluruh. Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (Yaksindo), Nara Ahirullah.

Editor: Dodi Hasanuddin
Istimewa
Yayasan Kelola Sampah Indonesia Ungkap Audit Sampah Plastik di Sungai yang Benar Harus Menyeluruh 

Audit-audit sampah seperti ini seringkali digunakan para produsen polutan tertentu sebagai greenwashing.

Hal ini menjadi tidak adil bagi para peodusen yang memang benar-benar mengelola sampah mereka dengan baik.

“Berarti, kalau ditemukan 2.000 pieces sampah plastik tertentu, kemudian sungai ini panjangnya misalnya 10 kilometer dan dirata-ratakan per kilometernya kan 200 pieces sampah. Nah, terus mereka berasumsi bahwa setiap ada sungai, per kilometernya pasti ada sampah tersebut sebanyak 200 pieces. Ini kan nggak fair,” paparnya.

Nara menyatakan bahwa hal yang terpenting itu adalah edukasi mengenai pengelolaan sampah ke masyarakat.

Hal itu penting setiap saat dilakukan ke masyarakat supaya mereka mau mengelola sampah yang mereka gunakan.

Sampah itu harus dikelola dan bukan hanya ditangani. Yang namanya sampah dikelola itu adalah penanganan dan pengolahan.

Baca juga: Unik! Cinta Kuya Mungut Sampah Plastik di Amerika Serikat Supaya Bisa Jadi Tetangga Aktor Will Smith

Sedang penanganan itu hanya evakuasi sampah saja dari sumber timbulan sampah ke titik pengolahan seperti yang dilakukan pada audit sampah itu.

”Nah, kalau tidak ada sistemnya pasti hanya ditangani saja, dievakuasi, terus ditaruh di satu tempat. Kalau pengelolaan, di masyarakat dibikin sistem, di tengah dibikin sistem terus kemudian di tempat pengelolaannya dibikin sistem, jadi arahnya ke daur ulang semua,” katanya.

Sebelumnya, Sungai Watch, dalam audit sampah yang dilakukan hanya di sungai-sungai di Bali dan Banyuwangi, Jawa Timur, dan dirangkum dalam sebuah laporan berjudul 'Sungai Watch Impact Report 2023' menyimpulkan ada 10 pencemar terbesar di sungai-sungai yang ada di Bali dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Bali dan Banyuwangi sendiri hanya sebagian kecil saja dari wilayah Indonesia yang sangat luas, jadi tidak dapat merepresentasikan hasil kondisi sampah plastik di Indonesia.

Selain itu, Sungai Watch juga mencatat 10 besar pencemaran sampah sachet. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved