Berita Jakarta

ART di Tanjung Duren Diduga Disekap Sampai Kurus Kering, Ketua RT Ungkap Sosok Majikan

Sampai Kurus Kering, ART di Tanjung Duren Diduga Disekap Majikan, Ini Penampakannya

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
IP (23) ART yang diduga mengalami penyekapan oleh majikannya di RT 15/07 Grogol, Jakarta Barat. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANJUNG DUREN - Ketua RT 15 RW 07 Kelurahan Grogol, Tanjung Duren, Jakata Barat, buka suara terkait viralnya seorang asisten rumah tangga (ART) yang diduga disekap oleh majikan yang tinggal di wilayahnya. 

Tak hanya disekap, ART itu juga diduga tidak diberi makan hingga tubuhnya kurus kering. 

Menurut Vina, peristiwa itu benar adanya. Sempat terjadi ramai-ramai di salah satu rumah warga karena dugaan penyekapan tersebut.

Informasi itu, pertama kali ia ketahui dari petugas keamanan kompleks yang melapor kepadanya.

"Hansip saya bilang, 'Bu ini ada kasus di nomor 11, dengan masalah mbaknya (ART) kelaparan, ibu bisa datang'," ujar Vina saat ditemui di lokasi, Jumat (16/2/2024).

"Sampai saya datang ke lokasi, sudah ramai dan si mbak sedang makan di teras rumah tetangga seberang," imbuh dia.

Vina mengatakan, rumah tempat ART bernisial IP (23) itu ditinggali oleh majikannya yang berjumlah dua orang dan seorang lajang.

Akan tetapi pada saat kejadian, lanjut Vina, salah satu majikan sedang pergi.

Sementara satu laginya belum pulang kerja.

"Kalau yang resminya saya tau dua (orang), masih lajang," kata Vina.

Kendati demikian, Vina menyampaikan jika pihaknya tak tahu jika IP dipekerjakan di rumah tersebut, lantaran kedua majikannya tak pernah melapor.

"Emang mereka tertutup sih itu aja. Enggak pernah melapor iya. Saya enggak hitung sih (berapa lama tinggal di rumah tersebut, cuma ini rumahnya sangat lama punya keluarga mereka," pungkasnya. 

Viral Video ART di Tanjung Duren Dalam Kondisi Memprihatinkan

Sebelumnya diberitakan, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita berambut bondol tengah duduk di atas tembok pagar dengan kondisi memprihatinkan lantaran kurus kering. 

Dari video yang direkam seorang warga itu, diduga wanita tersebut mengalami penganiayaan dan penyekapan oleh majikannya sendiri.

Bahkan, rambutnya seperti dicukur acak hingga tak lagi nampak seperti seorang wanita.

Dinarasikan, wanita yang diduga disiksa itu berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial IP (23).

Dia kala itu menerima sebuah bungkusan makanan dari warga yang juga berasal dari NTT dan iba kepadanya.

Namun, kala warga itu menanyai soal kondisinya, terkait apakah dia makan layak atau tidak, IP nampak menyuruh warga itu agar tidak berbicara terlalu kencang.

Dia menempatkan jari telunjukknya di depan mulut, kemudian menunjuk ke arah belakang punggungnya, seolah takut ketahuan oleh majikannya.

"Berapa hari tidak makan? Ko kasihan begini, ko dikurung," kata warga yang memvideokan tersebut.

"Beta (saya) sayang ko tara (kamu tidak) makan? Dari kemari ko (kamu) tidak makan? Kasihan ko kurus begini tinggal tulang," imbuh dia. 

Wanita itu sempat berharap uang kepada sang perekam, namun warga itu mengatakan percuma saja kalau dirinya tak bisa keluar untuk membeli makan.

Setelah itu, video berganti dengan warga yang beramai-ramai mendatangi rumah majikan korban.

"Ini korban ini (IP), kami lagi tunggu dari Polres Barat mau ke sini," kata orang dalam video tersebut.

Tanggapan Pihak Kepolisian 

Terkait hal itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan membenarkannya.

Menurut dia, pihaknya telah menerima laporan tentang dugaan penyekapan dan penganiayaan tersebut.

"Betul laporan sudah kami terima, akan kami tindak lanjuti secara profesional dan transparan. Untuk perkembangannya nanti kami sampaikan kembali," kata Andri saat dihubungi, Kamis (15/2/2024).

Dia berujar, saat ini kasus tersebut sudah masuk dalam proses penyelidikan.

Oleh karena itu, pihaknya masih mendalami apakah korban mengalami luka-luka atau hal lain yang membahayakan dirinya selama bekerja dengan majikan tersebut.

"Nanti kami lakukan klarifikasi. Sementara kami lakukan penyelidikan, nanti akan kami sampaikan secara transparan," ungkap Andri. 

"Laporan tanggal 13 (Februari 2024). Sementara masih kami dalami, kami usut, kami sudah terima laporannya, nanti kami tindak lanjuti secara profesional dan transparan," pungkas dia. (m40)

Baca Berita WARTAKOTALIVE.COM lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved