Aksi Demonstrasi

Kondisi Memprihatinkan Gedung DPR RI usai Massa Aksi APDESI Membubarkan Diri: Sampah Berserakan

Di pagar utama, terlihat jeruji besi gerbang utama nampak bengkok-bengkok dan jarak antar satu besi dengan besi lainnya menjadi lebih renggang.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Suasana kawasan DPR RI usai massa aksi membubarkan diri. 

Pasalnya, massa aksi membobok paksa beton tersebut menggunakan palu hingga rusak dan nampak bongkahannya yang berukuran besar. 

Selain itu, sampah-sampah bekas pembakaran selama aksi unjuk rasa berlangsung masih terlihat di depan pagar DPR RI, baik di pintu utama maupun di sayap kanan.

Di sekelilingnya, sampah-sampah bekas makanan, minuman, serta terpal tempat duduk berhamburan di mana-mana.

Rumput-rumput yang ditanam di median jalan dekat Tol Dalam Kota juga rusak akibat terinjak-injak oleh massa aksi yang turun ke jalan tol. 

Hingga kini, massa aksi sudah meninggalkan kawasan DPR RI, hanya saja kekacauan yang ditinggalkannya membekas seiring dengan beranjaknya mereka. 

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti temuan serta dokumentasi di lapangan kala aksi pengerusakan dan anarkisme terjadi.

"Kami punya dokumentasi, tapi kan pelan-pelan kami melihat untuk pembelajaran juga bahwa harusnya Pamong Praja secara politik memimpin yang paling dasar di wilayah seluruh Republik Indonesia, jangan menunjukkan perilaku yang seperti itu (merusak)," kata Karyoto saat ditemui di usai aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Rabu (31/1/2024).

Menurutnya, hingga aksi selesai digelar, belum ada satupun massa aksi yang ditarik untuk diamankan.

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan akan ada perkembangan lanjutan usai pihaknya melihat temuan di lapangan selama aksi berlangsung.

"Sampai saat ini belum ada, tapi nanti kalau memungkinkan pengerusakannya, kami minta pertanggungjawaban," ungkap Karyoto.

"Karena sudah tidak wajar ketika orang melakukan haknya untuk menyampaikan aspirasi, tapi dia membawa alat-alat seperti istilah saya godam (palu kepala besi) untuk merusak," pungkas dia. (m40)

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved