Shin Tae-yong Akui Para Pemain Timnas Indonesia Minim Pengalaman Saat Hadapi Jepang

Untuk itu, pertandingan yang dihelat 24 Januari mendatang akan menjadi penentu bagi kedua tim untuk bisa melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2024..

“Saya rasa kembali, kedatangan saya hanya moril yang lebih, saya tidak suka bicara bonus di muka, tapi saya lebih senang hasil ada bonus yang tak diduga,” terang Erick.

“Saya yakinkan kemarin saya sudah bicarakan kalau seri ada bonus, dan kalau seri bonus, tetapi bukan itu poinnya, jangan stigma uang menjadi utama, sama saya hadir ke PSSI ini bukan mencari uang, tetapi bagaimana sepak bola Indonesia ini baik," tutur Erick.

“Saya rasa pemaian sudah mengerti siapa saya. Saya tidak pelit, saya tidak hitung-hitungan, apalagi kalau hasilnya ada dan tentu pemerintah mendukung penuh dengan prestasi sebaik-baiknya. Insya Allah, kalau baik ya bonusnya baik-baik banget,” papar Erick.

Ibarat lawan penjajahan

Erick Thohir ingin skuad Garuda bisa kembali meraih kemenangan saat menghadapi Jepang, meskipun ia sadar melawan Jepang yang banyak dihuni pemain berkualitas tidaklah mudah.

“Tentu sekarang bagaimana poin tiga ini bisa kita tambah untuk supaya menggaransi slot ke 16 besar," kata Erick.

"Tidak mudah, karena Jepang ini ranking 17, kita kemarin ini sepertinya sudah lebih bagus 142,” ujar Erick.

Pria yang juga jadi Menteri BUMN itu berharap semua pemain mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk perjuangan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023.

Baca juga: Kalah 1-3 dari Irak, Ini Dua Skenario Timnas Indonesia Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia 2023

“Tetapi gini, kalau memang bawa Merah Putih, ya harus memberikan semuanya. Kalau loyo, tidak usah. Pulang saja,” terang Erick.

“Jepang ini 16 kali bertanding, baru kemarin kalah yang sama Irak dan tidak diduga-duga. Jadi sekecil apapun kesempatan, kita harus tetap gunakan,” tegas Erick.

Erick meminta kepada skuad Merah Putih untuk tampil dengan daya juang tinggi saat menghadapi Jepang.

Bahkan, Erick turut menceritakan semangat perjuangan Indonesia saat mengusir penjajah baik Belanda maupun Jepang.

Hal itu pun bakal ia sampaikan kepada tim besutan Shin Tae-yong saat tiba di Qatar. 

“Kita ada peristiwa dulu, ketika kita masih di bawah Belanda, kita dikurung, tapi masih ada, kalau inget kita dulu ada kadet, ada sekelompok pemuda Indonesia yang menerbangkan pesawat dan bisa mengebom kembali ke Belanda,” cerita Erick.

“Ada nilai patriotisme yang terjadi saat itu, dengan segala keminiman, pesawat-pesawat latih, dan bomnya juga masih pakai tangan dan dianggap tidak bisa pulang karena tak ada radar dan tapi ternyata tidak ada apa-apa,” tutur Erick.

“Saya melihat anak-anak muda Indonesia yang ada di lapangan saat ini, saya berharap sekecil apapun, bukan tidak mungkin,” papar Erick.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News