Rubi Bisa Operasi Kanker Ovarium Gratis Berkat Program JKN

Rubi Yantini sangat bersyukur dengan adanya Program JKN yang menjadi andalannya melakukan pengobatan dan perawatan penyakit kanker ovarium.

dok. BPJS Kesehatan
Rubi Yantini sangat bersyukur dengan adanya Program JKN dari BPJS Kesehatan yang menjadi andalannya melakukan pengobatan dan perawatan penyakit kanker ovarium. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Rubi Yantini (57) merupakan pengidap penyakit kronis kanker ovarium yang berawal dari kista.

Dirinya sangat bersyukur dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan senantiasa menjadi andalannya untuk melakukan pengobatan dan perawatan untuk penyakit yang ia derita.

Berbagai gelaja seperti perut kembung dan membengkak yang ia rasakan selama enam bulan membuatnya bergerak cepat mengunjungi fasilitas kesehatan yang terdaftar.

Kanker ovarium adalah kondisi medis yang biasa dialami oleh wanita berusia 50 tahun keatas yang disebabkan oleh tumbuhnya sel telur tidak normal dan ganas pada ovarium atau indung telur.

Pada saat melakukan pengecekan tubuh di fasilitas kesehatan tingkat pertama, Rubi langsung diarahkan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut pada berbagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) yang berakhir dipercayakan untuk ke Rumah Sakit Tarakan.

Dirinya diarahkan untuk melakukan pengecekkan pada kondisi kesehatan kepada dokter Obgyn dan Onkologi.

"Sebelum menerima tindakan medis operasi di sini, saya sudah beberapa kali melakukan pengecekan kondisi kesehatan saya di berbagai fasilitas kesehatan," sebutnya.

Rubi memanfaatkan kepesertaan JKN ini untuk melakukan pengecekkan pada dokter hingga sudah dilakukan penyedotan cairan.

"Hal tersebut tidak mengubah keadaan tubuh saya sehingga langsung diarahkan untuk tindakan operasi karena sudah terbilang menjadi tumor ganas," ujarnya.

Sebelum pelaksanaan operasi tersebut, Rubi telah melaksanakan proses CT Scan untuk memastikan kembali tindakan yang diperlukan.

Dirinya merasa sangat senang karena pengecekkan kondisi kesehatan hingga proses pelayanan kesehatan pada tindakan medis operasi hanya dengan memanfaatkan JKN.

"Setelah tindakan medis operasi dilaksanakan ternyata berbagai prosedur yang harus saya tempuh tidak hanya untuk penaganan pada pengangkatan ovarium saja, tetapi juga untuk pengangkatan kista, dan usus buntu," jelas Rubi.

"Ini dilakukan karena sudah dalam keadaan terinfeksi. Saya tidak lagi khawatir menghadapi kondisi tersebut karena ada JKN yang siap membantu saya," tambahnya.

Pasca operasi kanker, Rubi terbilang menderita kanker pada stadium 3C yang mana jika sudah menderita kanker pada tahap ini, Ia sangat memerlukan perawatan kemoterapi.

Selain itu, dirinya juga perlu mengonsumsi obat dan siklus kemoterapi yang lebih banyak.

Kemoterapi adalah langkah pengobatan kanker dengan memberikan obat-obatan untuk menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker yang mungkin masih dapat tumbuh cepat dalam tubuh penderita.

Setelah operasi, RubI harus rutin untuk melakukan kemoterapi berdasarkan perintah dokter sebanyak 6 kali yang kini sudah terlaksana 3 kali pasca operasi.

"Selain kemoterapi, saya juga harus menerima tranfusi darah karena HB saya yang rendah," ujarnya.

Terbilang satu dekade lebih dirinya menjadi peserta JKN yang sudah memberikan berbagai manfaat baginya.

Dirinya sangat bersyukur seluruh tindakan medis dari awal pengecekan tubuh, penindakan operasi hingga kemoterapi serta obat-obatan dapat ia terima dengan baik tanpa mengeluarkan biaya dari kantung pribadi.

Tidak dapat terbayangkan apabila dirinya harus mengeluarkan biaya yang sangat banyak untuk sekali kunjungan ke fasilitas kesehatan.

Untuk itu RubI sangat mengapresiasi prinsip gotong-royong yang diusung oleh JKN. Ia juga sungguh merasakan kepuasan selama memanfaatkan kepesertaan JKN ini karena seluruh pengobatan dan perawatan dirinya telah tertanggung secara penuh meskipun saya melaksanakan operasi yang terbilang berisiko tinggi.

Dengan senang hati Rubi menyoroti pada prinsip gotong royong dalam berjalannya JKN yang telah menolong para peserta JKN dan menciptakan kebaikan bersama.

Di akhir perbincangan, Rubi mengaku sangat berterima kasih dan bersyukur karena tidak lagi diberatkan dengan biaya selama proses pengobatan yang berbagai macam.

Bersama JKN, kini saat akan berobat dirinya tidak pernah lagi memikirkan biaya berobat karena hanya mengeluarkan biaya operasional selama mengunjungi faskes.

Tak luput ia sampaikan terima kasih pada pelayanan yang diberikan oleh petugas medis RS Tarakan yang sangat baik dalam melakukan penanganan secara cepat sehingga berhasil menghambat penyebaran lebih banyak ke seluruh tubuhnya.

Selain itu, dirinya berharap semakin banyak masyarakat yang terbuka serta menjadi bagian dari kepesertaan JKN.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved