Kabar Duka

Isak Tangis Istri dan Keluarga Tumpah kala Peti Mati Lukas Enembe Dibuka

Dengan rambut yang dikepang terurai, Yulce yang mengenakan pakaian serba hitam terus menangis sambil menatap ke arah peti sang suami. 

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Istri Lukas Enembe, Yulce Wenda menangis menyaksikan jenazah suaminya, Selasa (26/12/2023) 

"Ya pasti semua berduka dan kami sudah dianggap bagian dari orang Papua, kami sering di WA, bahkan barusan saya dapat WA mereka bilang ‘bapak sudah orang Papua’," kata Petrus.

Sebelum meninggal, Lukas Enembe menjalani perawatan intensif di ruang Paviliun Kartika, RSPAD, Jakarta Pusat. 

Lukas Enembe diketahui menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto sejak 27 Oktober 2023.

Selama perawatan tersebut, Lukas rupanya mendapatkan penjagaan ketat dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pasalnya, dirinya tengah terjerat kasus hukum terkait suap dan gratifikasi sebesar Rp 1 trilun. 

Bahkan, Pengadilan Tipikor Jakarta telah menjatuhkan vonis kepada Lukas selama 8 tahun penjara.

Baca juga: Sebelum Lukas Enembe Meninggal Dunia, Ruang Perawatannya di RSPAD Dijaga Ketat Petugas KPK

"Kalau dari KPK dan pengadilan belum (ada koordinasi) karena kalau pendalaman kami semua, apa yang terjadi terhadap bapak Lukas selama perawatan, ada orang KPK," jelas Petrus.

"Jadi tidak perlu kami sampaikan setiap detik tamu pak Lukas siapa, berada di mana, pak Lukas pindah di mana, KPK selalu ada di situ," ujar Petrus.

Menurut Petrus, pihaknya tak perlu memberi tahu KPK soal kabar meninggalnya Lukas Enembe, sebab mereka pasti mengetahuinya sendiri.

Pasalnya, kemana pun Lukas Enembe dan kuasa hukumnya melangkah, KPK selalu menyertai.

"Jadi setiap detik pasti mereka (KPK) tahu. Kami belum tahu pengumuman resmi, teman-teman yang menjaga di sini sudah mengabarkan ke KPK," papar Petrus.

Diketahui meninggal, Lukas Enembe memiliki riwayat penyakit jantung, gagal ginjal dan stroke.

BERITA VIDEO: Prihatin, Begini Kondisi Terakhir Lukas Enembe Sebelum Meninggal

Petrus menjelaskan, selama 15 kali menjalani cuci darah karena penyakit gagal ginjal, kaki dan tangan kliennya sudah tidak bengkak lagi.

"Tadinya kaki dan tangannya bengkak sekali, setelah cuci darah sudah tidak bengkak lagi, itu saja perubahannya," jelas Petrus.

Petrus menerangkan, kliennya tidak mungkin diterbangkan hari ini karena pesawat kargo jenazah perlu dipesan enam jam sebelum keberangkatan.

Sehingga, jenazah Lukas Enembe akan bermalam di Rumah Duka Sentosa dan besok akan dilakukan pemberangkatan ke Papua.

"Kan penerbangan ke Papua itu malam, tidak mungkin malam ini. Bisanya mungkin besok malam, tapi tim pengacara sedang koordinasi," tegasnya.

Rencananya, keluarga akan membawa jenazah Lukas Enembe ke Papua untuk dikebumikan.

"Rencananya akan diterbangkan ke Papua, cuman kan masih harus rundingan keluarga untuk persiapan keberangkatan pesawat apa, jam berapa kan harus dihubungi airlinesnya juga," pungkas Petrus. (*)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 


 

 

Sumber: Warta Kota
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved