Natal dan Tahun Baru

Libur Nataru Monas Kembali Tayangkan Video Mapping dan Air Mancur Menari, Simak Jadwalnya

Dalam rangka libur Natal dan Tahun Baru 2024 atau libur Nataru, kali ini Monumen Nasional (Monas) kembali menyelenggarakan video mapping.

Instagram Jktinfo
Monas menyelenggarakan video mapping bertemakan libur Natal dan Tahun Baru 2024 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dalam rangka libur Natal dan Tahun Baru 2024 atau libur Nataru, kali ini Monumen Nasional (Monas) kembali menyelenggarakan video mapping.

Pertunjukkan video mapping ini dimulai dari 24 - 31 Desember 2023.

Selain video mapping, di acara ini juga ada pertunjukan air mancur menari. 

Jadwal air mancur menari akan tampil pada pukul 19.30 - 20.00 dan 20.30 - 21.00 WIB,

Sedangkan Video mapping mulai pukul 20.00 -20.30 dan 21.00 - 21.30 WIB.

Dari rekaman sebuah video tampak gambar-gambar bernuansa natal ditampilkan di tubuh monas. 

Disarankan menonton video mapping Monas dari jauh saja ya. 

Baca juga: 764 Warga Binaan Lapas di Jakarta Dapat Remisi Masa Tahanan Bertepatan dengan Natal

Warna-warni cahaya lampu bakal mempercantik air mancur yang menari-nari, sambil diiringi alunan musik, di sisi barat Monas.

Sementara untuk video mapping, akan menampilkan suasana bertema Natal, liburan sekolah, dan Tahun Baru, yang bisa disaksikan dari sisi selatan Monas.

Kalau cuma mau nonton video mapping ini gratis ya. 

Harga tiket masuk cawan

Sebagai ikon kota Jakarta, Monumen Nasional (Monas) tak pernah sepi dari pengunjung yang hendak berwisata sekaligus menikmati akhir pekan di ibu kota.

Bangunan yang bagian puncaknya diisi oleh emas murni berbentuk lidah api seberat 14,5 ton itu, seakan menarik untuk didatangi oleh siapapun.

Pasalnya, monumen tersebut memiliki tinggi 132 meter ke atas dan pelataran cawan bawah yang lebarnya 45 meter.

Kokohnya bangunan tersebut pun kerap kali dijadikan objek foto bagi setiap pengunjung yang datang.

Akan tetapi, tahukah anda jika Monas sebetulnya memiliki waktu kunjungan tertentu dan tidak bisa didatangi tiap hari?

Berdasarkan wawancara Warta Kota dengan Nursamin selaku humas sekaligus pemandu wisata di Monas, diketahui jika pengunjung hanya bisa mengunjungi monumen itu tiap hari Selasa sampai Minggu.

Baca juga: Hari ini Wisata Edukasi Buka BxSea Bintaro Dibuka, Ada Ribuan Biota Laut, Hutan, Air Terjun

Sehingga apabila sobat WK berkunjung di hari Senin, bisa dipastikan seluruh pintu gerbang Monas ditutup rapat-rapat oleh petugas.

Begitupun dengan museum kesejarahan yang berada di dalam Monas.

"Karena sudah kesepakatan Asosiasi Museum Indonesia. hari Senin itu tutup. Sementara untuk jam layanannya dari pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB," kata Nursamin saat dihubungi Warta Kota, Sabtu (16/12/2023).

Dia berujar, biaya masuk ke area silang Monas itu gratis.

Pengunjung bisa menghabiskan waktu dengan duduk duduk di taman atau berswafoto tanpa harus merogoh kocek sedikitpun.

Hanya saja apabila hendak mengunjungi museum kesejarahan di Monas, ada biaya khusus yang perlu dikeluarkan oleh pengunjung.

Akan tetapi, biaya tersebut tidaklah besar. Yakni hanya Rp 2.000 hingga Rp 5.000.

"Untuk Monas kategori tiket ada dua macam, ada yang batas kunjungannya museum, ruang kemerdekaan sampai pelataran cawan yang seperti mangkuk besar itu. Umum dan dewasa Rp 5.000 mahasiswa Rp 3.000, dan anak-anak Rp 2.000," jelas dia.

Nursamin mengingatkan jika pengunjung hendak berkunjung ke bagian pelataran puncak, harus membeli tiket khusus terlebih dahulu.

Pasalnya, pihak Monas hanya menyediakan 1.400 tiket setiap harinya.

Yang mana, tiket itu biasanya ludes pada pukul 12.00 WIN atau 13.00 WIB pada hari biasa.

Sementara apabila akhir pekan, tiket menuju pelataran cawan bisa habis pada pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Berhalangan Hadir di Monas, Pesan Agar Pemilu 2024 Tidak Diwarnai Kampanye Hitam

Lebih lanjut, Nursamin mengingatkan agar pengunjung mengisi kartu Jak Card terlebih dahulu sebelum berkunjung ke museum.

Hal itu lantaran pihak Monas sudah tidak lagi menerima pembayaran menggunakan uang tunai.

Sementara apabila sobat WK belum memiliki kartu Jak Card, bisa membelinya terlebih dahulu ke loket dengan harga Rp 25.000.

"Karena sejak 2018, Pemda menerapkan cashless (non tunai), jadi enggak ada transaksi di loket kecuali pembelian tiket atau top up (isi ulang) saja. Karena itu nanti yang digunakan untuk kunjungan," jelas Nursamin.

Sementara itu, Nursamin mengungkap jika Monas merupakan destinasi wisata paling mudah untuk dikunjungi.

Pasalnya, sejumlah pemberhentian transportasi umum berada dekat dengan kawasan tersebut.

Misalnya, apabila hendak berkunjung menggunakan Transjakarta, sobat WK bisa berhenti di Halte Balaikota atau Halte Monas dekat Museum Gajah.

Kemudian apabila hendak menggunakan KRL, sobat WK bisa turun di Stasiun Juanda atau Gondangdia.

Sementara apabila hendak menggunakan taxi, bajaj, atau ojek online, sobat WK dipastikan tidak akan nyasar apabila mengetik 'Monas' di lokasi tujuannya.

"Jadi itu keuntungan dan keunikan Monas. Biarpun orang baru pertama kali datang ke Jakarta, dapat dipastikan enggak mungkin nyasar karena transportasinya paling mudah," kata Nursamin.

Selain itu, lanjut dia, disediakan empat pintu masuk yang ada di sekitar kawasan Monas.

Untuk lebih mudah menandainya, Nursamin memetakan empat pintu masuk Monas sebagai berikut:

1. Pati 1, terletak di depan pintu gerbang Istana Merdeka (Jalan Medan Merdeka Utara).

2. Pati 2, terletak di dekat Masjid Istiqlal (Jalan Medan Merdeka Timur).

3. Pati 3, terletak di dekat Stasiun Gambir, seberang Kedutaan Amerika (Jalan Medan Merdeka Selatan).

4. Pati 4, terletak di dekat Gedung Indosat Jakarta (Jalan Medan Merdeka Barat).

Sementara apabila sobat WK membawa motor, bisa memarkirkanya di area IRTI Monas (arah Balaikota).

Di akhir, Nursamin menyampaikan jika tidak ada aturan khusus apabila hendak berkunjung ke Monas.

Dia hanya memberi imbauan agar masyarakat menaati peraturan yang berlaku, serta tidak sekonyong-konyong ketika berkunjung.

"Karena masyarakat kami masih mengartikan kalau ke tempat wisata itu serba boleh, sementara Monas ini bangunan museum," kata Nursamin.

"Contoh kasusnya, pengunjung karena merasa adem, gelar tikar buka makan di situ, itu yang enggak boleh. Kalau sekadar minum silakan, tapi jangan datang buka perbekalan, gelar karpet selayaknya di taman," pungkas dia. (m40)

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved