Berita Internasional

Keinginan Jeff Bezos dan Elon Musk, Mengisi Tata Surya dengan Manusia, Kecerdasan, dan Energi, Bisa?

Pendiri Amazon, Jeff Bezos dan CEO Tesla, Elon Musk sama-sama berkeinginan untuk mengisi tata surya dengan manusia, kecerdasan, dan energi.

Editor: PanjiBaskhara
dailymail.co.uk
Pendiri Amazon, Jeff Bezos dan CEO Tesla, Elon Musk sama-sama berkeinginan untuk mengisi tata surya dengan manusia, kecerdasan, dan energi. Foto Kolase: Elon Musk dan Jeff Bezos 

WARTAKOTALIVE.COM - Pendiri Amazon, Jeff Bezos dan CEO Tesla, Elon Musk masih menjadi sorotan publik terkait ide atau gagasan brilian mereka.

Dua konglomerat terkaya di dunia ini sama-sama sependapat bahwa dunia bahkan tata surya membutuhkan lebih banyak manusia.

Meski kedua miliarder ini bersaing dalam bisnis luar angkasa, Jeff Bezos memiliki Blue Origin dan Elon Musk memiliki SpaceX, namun mereka sepakat mengenai aspek-aspek tertentu dari masa depan umat manusia.

"Saya pikir dalam banyak upaya ini, kami memiliki pemikiran yang sama" kata Jeff Bezos di episode Lex Fridman Podcast dirilis minggu ini.

Baca juga: Elon Musk Tetap Orang Terkaya di Dunia Walau Saham Tesla Turun Hingga X Diboikot Warganet Indonesia

Baca juga: KEKAYAAN Elon Musk Rp 4.052 Triliun Tinggalkan Jeff Bezos dan Bill Gates, Bisa Beli 30 tim NBA

Jeff Bezos menambahkan ia tidak terlalu mengenal Elon Musk namun dia menyukai gagasan untuk menjalin persahabatan dengannya.

Ketika ditanya apa harapannya bagi masa depan umat manusia di luar angkasa ratusan atau ribuan tahun dari sekarang? Jeff Bezos menjawab:

"Saya ingin sekali melihat, satu triliun manusia hidup di tata surya. Jika kita mempunyai satu triliun manusia, kita akan mempunyai seribu Mozart dan seribu Einstein. Tata surya kita akan penuh dengan kehidupan, kecerdasan, dan energi."

Apa yang dilakukan perusahaan seperti Blue Origin dan SpaceX adalah menciptakan infrastruktur luar angkasa.

Dimana infrastruktur luar angkasa itu bisa digunakan generasi mendatang untuk membangun hal-hal yang lebih besar.

"Saat saya memulai Amazon, saya tidak perlu mengembangkan sistem pembayaran. Itu sudah ada. Namanya kartu kredit" ujarnya. 

"Saya tidak perlu mengembangkan sistem transportasi untuk mengirimkan paket. Itu sudah ada. Itu disebut layanan pos dan Royal Mail dan Deutsche Post. Jadi semua infrastruktur pengangkut barang berat ini sudah ada. Dan saya bisa berdiri di atas bahunya."

Jeff Bezos mengatakan, ia ingin menggunakan Amazon untuk membangun infrastruktur berat yang akan digunakan pengusaha ruang angkasa generasi mendatang.

"Ketika Anda dapat memulai perusahaan luar angkasa yang sangat berharga di kamar asrama, maka kita tahu kita telah membangun infrastruktur yang cukup sehingga kecerdikan dan imajinasi dapat benar-benar dilepaskan" katanya.

"Menurutku itu sangat menarik." serunya.

Dia membayangkan orang-orang tinggal di stasiun luar angkasa raksasa, yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan permukaan planet, termasuk kemampuan memutarnya untuk menciptakan gravitasi normal.

Jeff Bezos juga mengatakan kebanyakan orang ingin tinggal dekat Bumi dan pergi ke sana untuk berlibur, "sama seperti Anda pergi ke Taman Nasional Yellowstone."

Jeff Bezos mengungkapkan, ia melihat lingkungan bumi dilestarikan melalui manufaktur besar-besaran yang bergerak ke luar angkasa, memanfaatkan sumber daya di bulan dan sabuk asteroid.

Adapun Elon Musk, dia telah lama menekankan perlunya umat manusia untuk menjadi spesies multi-planet, dan dia membayangkan roket Starship SpaceX mengangkut manusia antara Bumi dan Mars.

Dimana kehadiran manusia secara permanen akan terwujud.

"Kami tidak ingin menjadi salah satu spesies planet tunggal, kami ingin menjadi spesies multi-planet" katanya pada tahun 2021 setelah SpaceX mengirim astronot ke orbit dengan roket bekas.

Dia juga memperingatkan tentang krisis kekurangan populasi di bumi ini. Pada musim panas tahun 2022, ia mengatakan penurunan angka kelahiran yang terjadi di banyak negara menghadirkan bahaya terbesar yang dihadapi peradaban sejauh ini.

Beberapa tahun sebelumnya ia telah memperingatkan, masalah terbesar yang akan dihadapi dunia dalam 20 tahun ke depan adalah menurunnya jumlah penduduk.

Akhir pekan ini, peringatan serupa ia sampaikan saat menghadiri festival politik di Italia yang diselenggarakan Perdana Menteri Giorgia Meloni.

"Penting untuk memiliki anak dan menciptakan generasi baru," katanya kepada para hadirin.

"Sesederhana kedengarannya, jika seseorang tidak memiliki anak maka tidak akan ada generasi baru." ucapnya.

Awal tahun ini, setelah Tiongkok merilis angka yang menunjukkan anjloknya angka kelahiran, Elon Musk menulis di Twitter:

"Penurunan populasi karena rendahnya angka kelahiran adalah risiko yang jauh lebih besar bagi peradaban dibandingkan pemanasan global...tandai kata-kata ini." tulisnya.

Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes

Orang terkaya di dunia versi Forbes pada awal November 2023 adalah Elon Musk dengan total kekayaan 217,3 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 3.410 triliun.

Menyusul Elon, ada Bernard Arnault yang berada di posisi kedua sebagai orang terkaya di dunia.

Kekayaan bersihnya mencapai 177,7 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 2.788 triliun.

Berikut rincian orang terkaya di dunia sebagaimana dikutip dari laman Forbes dan Forbes Real-time Billionaires:

1). Elon Musk

- Kekayaan bersih: 217,3 miliar dollar AS atau Rp 3.410 triliun.

- Sumber kekayaan: Tesla, SpaceX, X (Twitter) Elon (52) merupakan CEO perusahaan mobil listrik Tesla, roket SpaceX, dan perusahaan media sosial X.

Dia memiliki 23 persen saham Tesla dalam bentuk saham dan opsi.

Perusahaan mobil listrik itu telah menyumbang kurang lebih dua pertiga dari total kekayaan pria asal Afrika Selatan itu.

Elon juga membeli X, yang saat itu dikenal sebagai Twitter, seharga 44 miliar dollar AS pada Oktober 2022 dan memiliki saham sekitar 74 persen dari perusahaan media sosial tersebut.

2). Bernard Arnault

- Kekayaan bersih: 177,7 miliar dollar AS atau Rp 2.788 triliun

- Sumber kekayaan: LVMH

Bernard Arnault (74) adalah CEO LVMH yang merupakan perusahaan barang mewah terbesar di dunia.

Sekitar 70 merek fashion dan kosmetik dihasilkan LVMH, di antaranya Louis Vuitton, Christian Dior, Moet & Chandon, dan Sephora.

Pada Januari 2021, LVMH mengakuisisi perusahaan perhiasan Tiffany & Co. senilai 15,8 miliar dollar AS.

Arnault lahir di Roubaix, Perancis bagian utara pada 1949.

Dia memulai bisnisnya dengan modal 15 juta dollar AS dari kekayaan ayahnya untuk membeli Christian Dior.

3). Jeff Bezos

- Kekayaan bersih: 155,9 miliar dollar AS atau Rp 2.446 triliun

- Sumber kekayaan: Amazon Jeff Bezos (59) adalah taipan AS pendiri e-commerce raksasa, Amazon.

Pada Juli 2021, dia memutuskan mengundurkan diri sebagai CEO tapi tetap menjabat sebagai chairman.

Pada saat yang sama, Bezos pergi ke luar angkasa menggunakan roket buatan perusahaan roket swasta Blue Origin, yang didirikan dan didanainya.

Antara 1 Oktober 2023 dan 1 November 2023, kekayaan Bezos meningkat hampir 5,9 miliar dollar AS karena kenaikan saham Amazon.

4) Larry Ellison

- Kekayaan bersih: 130,9 miliar dollar AS atau Rp 2.054 triliun

- Sumber kekayaan: Oracle Larry Ellison (78) merupakan warga negara AS yang mendirikan perusahaan perangkat lunak Oracle pada 1997.

Dia bertindak sebagai CEO perusahaan tersebut hingga 2014.

Saat ini Ellison menjabat sebagai ketua dan chief technology officer (CTO) perusahaan. Selama bertahun-tahun, Oracle telah melakukan serangkaian akuisisi besar denga membeli Sun Microsystems pada 2010.

Ellison juga berinvestasi di Tesla dan menjabat sebagai anggota dewan perusahaan mobil tersebut dari 2018-Agustus 2022.

5). Warren Buffett

- Kekayaan bersih: 114 miliar dollar AS atau Rp 1.789 triliun

- Sumber kekayaan: Berkshire Hathaway

Warren Buffett (92) adalah salah satu investor paling sukses sepanjang masa.

Buffett merupakan konglomerat investasi Berkshire Hathaway yang memiliki lusinan perusahaan, termasuk perusahaan asuransi Geico, produsen baterai Duracell, dan jaringan restoran Dairy Queen.

Pada 2010, Buffett bersama dengan Bill Gates dan Melinda French menciptakan Giving Pledge dan meminta para miliarder untuk berkomitmen menyumbangkan setidaknya separuh dari kekayaan mereka kepada kelompok amal.

Buffett mengatakan, ia akan menyumbangkan 99 persen dari kekayaannya.

Sejauh ini dia telah menyumbangkan 51,5 miliar dolar AS dalam bentuk saham Berkshire Hathaway ke Gates Foundation dan yayasan anak-anaknya.

6). Bill Gates

- Kekayaan bersih: 110,3 miliar dollar AS atau Rp 1.731 triliun

- Sumber kekayaan: Microsoft, investments

Sejak remaja, Bill Gates (67) menyukai pemrograman hingga mendirikan perusahaan perangkat lunak Microsoft setelah keluar dari Harvard.

Dia menjadi CEO perusahaan tersebut selama 25 tahun dan tetap menjabat sebagai ketua hingga tahun 2014.

Pada 2020, Gates mengundurkan diri dari perusahaan tersebut tetapi tetap menghabiskan sekitar 10 persen dari waktunya untuk berkonsultasi dengan tim Microsoft.

Saat ini Gates memiliki investasi di puluhan perusahaan, termasuk perusahaan pembuangan limbah Republic Services dan pembuat peralatan pertanian Deere & Co serta pembuat peralatan pertanian, Deere & Co.

7). Mark Zuckerberg

- Kekayaan bersih: 106,9 miliar dollar AS atau Rp 1.677 triliun

- Sumber kekayaan: Facebook/Meta

Mark Zuckerberg (39) menjadi sosok termuda yang masuk ke dalam jajaran 7 orang terkaya di dunia.

Dia mendirikan Facebook yang kini bernama Meta Platforms saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Harvard pada 2004.

Facebook telah berkembang menjadi jejaring sosial terbesar di dunia dengan 3,88 miliar pengguna bulanan.

Perusahaan ini juga memiliki Instagram dan WhatsApp, yang diakuisisinya.

Zuckerberg sebagai CEO Meta, membawa perusahaan ini ke publik pada 2012 dan masih memiliki sekitar 13 persen persen sahamnya

Bersama dengan isterinya, Priscilla Chan, Zuckerberg mengarahkan 99 persen saham mereka di perusahaan yang bergerak untuk kemanusiaan. Salah satunya, upaya filantropi yang dilakukannya.

(Kontan.co.id/Noverius Laoli/Fortune/Yahoo Finance/Kompas.com)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved