Berita Jakarta
DISKUSI JAKPRO: Pulih Setengah Hati Usai Pandemi Covid-19, Pertumbuhan Ekonomi Jakarta 2023 Melambat
Executive Director Celios, Bima Yudhistira Adinegara menjelaskan, jika melihat gambaran ekonomi di Jakarta masih cenderung terjadi perlambatan di 2023
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - DKI Jakarta bakal berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) setelah ibu kota pindah ke IKN Kalimantan Timur pada tahun 2024 mendatang.
Saat ini, DPR RI tengah membahas Rencana Undang-undang (RUU) DKJ sebelum Jakarta tak lagi jadi ibu kota.
Pemprov DKI sangat yakin Jakarta bakal tetap menjadi pusat perekonomian di Indonesia ketika berubah sebagai DKJ.
Executive Director Celios, Bima Yudhistira Adinegara menjelaskan, jika melihat gambaran ekonomi di Jakarta masih cenderung terjadi perlambatan di tahun 2023.
Baca juga: 18 Pasutri Jalani Sidang Isbat di Gereja Katolik Santa Maria Regina Bintaro, Kok Bisa?
"Jadi memang Jakarta menjadi barometer juga dari Indonesia secara umum. Jika ekonomi di Jakarta melambat maka bisa dipastikan ekonomi di Indonesia juga akan melambat," ucap Bina melalui zoom acara Warta Kota Ekonomi Outlook 2024, Jumat (15/12/2023).
Bima menerangkan, pelambatan ekonomi di Jakarta dapat dilihat dari sektor penjualan retail belum pulih sepenuhnya pasca Covid-19.
Misalnya, penjualan makanan, minuman, tembakau, suku cadang kendaraan bermotor dan perkengkapan rumah tangga.
"Artinya DKI Jakarta sendiri masih pulih setengah hati pasca Covid-19. Tapi Jakarta terbantu oleh ekonomi yang basisnya adalah rekreasi," tegasnya.
Menurut Bima, reakreasi yang dimaksud adalah adanya sejumlah kegiatan konser musik, festival, acara kebudayaan dan event politik.
Baca juga: Politisi PKS Sebut Prabowo Belum Move On saat Sindir Anies Jadi Gubernur DKI Jakarta di Debat Capres
Bima mengaku, event politik sangat membantu ekonomi di Jakarta karena selama proses Pemilu 2024 mendatang menyumbang kenaikan konsumsi dan belanja masyarakat.
"Tapi yang perlu diperhatikan di Jakarta ini adalah stabilitas harga-harga kebutuhan pokok," ungkapnya.
Beberapa bahan pokok yang harus dicermati adalah beras, gula dan kebutuhan pokok tanaman, karena Jakarta selama ini selalu bergantung dengan daerah lain.
Sehingga, membuat harga bahan pokok di Jakarta tidak stabil terutama saat perayaan hari besar.
"Beras dan gula memang daya beli masyarakat cukup tinggi dan jadi penunjang kebutuhan rumah tangga," imbuhnya. (m26)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Jabatan Rustam Effendi Berakhir, Beky Mardani jadi Ketua PMI DKI Periode 2025-2030 |
![]() |
---|
Logo PAM Jaya Tampil di Jersey Persija Jakarta, Resmi Sponsori Macan Kemayoran |
![]() |
---|
Pasar Taman Puring Jakarta Selatan Kebakaran, 6 Mobil Damkar Dikerahkan Padamkan Api |
![]() |
---|
Dukung Pertumbuhan Industri Halal, MoreFood Expo 2026 Siap Digelar, Catat Jadwalnya |
![]() |
---|
Pramono Resmikan Septic Tank Komunal, Targetkan 921 Keluarga Tak Lagi BAB Sembarangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.