Hari Raya Natal

Tips dan Cara Membuat Pohon Natal Sederhana

Yuk ajak keluarga dan kerabat Anda untuk membuat pohon Natal yang sederhana, dan berikut ini tips dan tata caranya.

|
Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota/Anggie Lianda Putri
Foto Ilustras: Yuk ajak keluarga dan kerabat Anda untuk membuat pohon Natal yang sederhana, dan berikut ini tips dan tata caranya. 

WARTAKOTALIVE.COM - Tinggal menghitung hari, warga Indonesia akan menyambut Hari Raya Natal.

Dimana Hari Raya Natal jatuh pada tanggal 25 Desember 2023.

Banyak cara untuk memeriahkan Hari Raya Natal, salah satunya dengan membuat pohon Natal bersama keluarga.

Lalu, bagaimana cara membuat pohon Natal yang sederhana?

Baca juga: Kumpulan Lagu Natal Terpopuler 2023, Dinyanyikan Mariah Carey, Josh Groban, Hingga Mona Latumahina

Berikut ini adalah tips dan cara membuat pohon Natal yang sederhana menurut Google Bard, Senin (11/12/2023).

Bahan-bahan:

- Kardus bekas

- Gunting

- Lem

- Kertas kado berwarna hijau

- Hiasan Natal (opsional)

Langkah-langkah:

- Potong kardus bekas menjadi bentuk segitiga.

- Ukuran segitiga bisa disesuaikan dengan keinginan Anda.

- Lapisi bagian luar kardus dengan kertas kado berwarna hijau.

- Rekatkan segitiga-segitiga kardus tersebut menjadi satu, sehingga membentuk pohon Natal.

Hias pohon Natal dengan hiasan Natal yang Anda sukai, seperti lampu Natal, karangan bunga, atau boneka Natal.

Tips:

Jika Anda ingin membuat pohon Natal yang lebih kokoh, Anda bisa menggunakan kardus yang lebih tebal.

Untuk mempermudah proses pengeleman, Anda bisa menggunakan lem tembak.

Anda juga bisa menggunakan bahan-bahan lain untuk membuat pohon Natal, seperti kain, plastik, atau bahkan ranting pohon.

Berikut adalah beberapa ide pohon Natal sederhana yang bisa Anda coba:

Pohon Natal dari kardus bekas

Pohon Natal ini adalah yang paling sederhana dan mudah dibuat.

Anda hanya perlu menyiapkan kardus bekas, kertas kado berwarna hijau, dan lem.

Pohon Natal dari kain

Pohon Natal ini lebih dekoratif dan berwarna-warni.

Anda bisa menggunakan kain perca atau kain katun untuk membuatnya.

Pohon Natal dari plastik

Pohon Natal ini lebih tahan lama dan mudah dibersihkan.

Anda bisa menggunakan plastik kresek atau plastik transparan untuk membuatnya.

Pohon Natal dari ranting pohon

Pohon Natal ini lebih alami dan ramah lingkungan.

Anda bisa menggunakan ranting pohon kering atau ranting pohon hidup untuk membuatnya.

Sejarah Natal

Mengutip Wikipedia, kisah Natal berasal dari Injil Santo Lukas dan Santo Matius dalam Perjanjian Baru.

Menurut Lukas, seorang malaikat memunculkan diri kepada para gembala di luar kota Betlehem dan mengabari mereka tentang lahirnya Yesus.

Matius juga menceritakan bagaimana orang-orang bijak, yang disebut para majus, mengikuti bintang terang yang menunjukkan kepada mereka di mana Yesus berada.

Catatan pertama peringatan hari Natal ialah tahun 336 Sesudah Masehi pada kalender Romawi kuno yaitu pada tanggal 25 Desember.

Perayaan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh perayaan orang kafir (bukan Kristen) pada saat itu.

Sebagai bagian dari perayaan tersebut, masyarakat menyiapkan makanan khusus, menghiasi rumah mereka dengan daun-daunan hijau, menyanyi bersama dan tukar-menukar hadiah.

Kebiasaan-kebiasaan itu lama-kelamaan menjadi bagian dari perayaan Natal.

Pada akhir tahun 300-an Masehi agama Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi.

Pada tahun 1100 Natal telah jadi perayaan keagamaan terpenting di Eropa, di banyak negara-negara di Eropa dengan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi.

Hari Natal semakin tenar hingga masa Reformasi, suatu gerakan keagamaan pada tahun 1500-an.

Gerakan ini melahirkan agama Protestan.

Pada masa Reformasi, banyak orang Kristen yang mulai menyebut Hari Natal sebagai hari raya kafir karena mengikutsertakan kebiasaan tanpa dasar keagamaan yang sah.

Pada tahun 1600-an, karena adanya perasaan tidak enak itu, Natal dilarang di Inggris dan banyak koloni Inggris di Amerika.

Namun, masyarakat tetap meneruskan kebiasaan tukar-menukar kado dan tak lama kemudian kembali kepada kebiasaan semula.

Pada tahun 1800-an, ada dua kebiasaan baru yang dilakukan pada hari Natal, yaitu menghias pohon Natal dan mengirimkan kartu kepada sanak saudara dan teman-teman.

Di Amerika Serikat, Santa Claus (Sinterklas) menggantikan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi.

Sejak tahun 1900-an, perayaan Natal menjadi semakin penting untuk berbagai bisnis.

Natal menurut tradisi Amerika

- Tukar menukar kado, mengirim kartu ucapan

Aktivitas ini menjadi populer sejak tahun 1800-an.

Lagu-lagu Natal, yang disebut carol, dinyanyikan dan diperdengarkan selama masa liburan.

Kemudian menghias rumah, dimana kebanyakan orang Amerika menghias pohon Natal.

Yaitu pohon cemara atau pohon buatan, di rumah-rumah mereka.

Lampu-lampu dan lingkaran daun-daunan dari pohon empat musim, mistletoe dan ucapan Selamat Natal diletakkan di dalam dan di luar banyak rumah.

- Makan Malam Natal

Seringkali dengan kalkun. Selain itu, banyak yang mengadakan pesta perjamuan persis sebelum dan sesudah Natal.

- Santa Claus

Umat Katholik memiliki legenda tentang Santa Claus, seorang bernama Santo Nikolas, kemudian menjadi legenda sebagai Bapa Natal yang suka memberi hadiah kepada anak-anak.

Santa Claus adalah tokoh mitos yang dikatakan tinggal di Kutub Utara, di mana dia membuat mainan sepanjang tahun.

- Amal

Saat ini, momen Natal juga untuk mewujudkan cinta-kasih dan amal pemberian.

Pemberian sumbangan khusus bagi ke rumah sakit dan panti asuhan atau dibuat dana khusus untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Di Indonesia sendiri, momen Natal juga menjadi berkah, di mana para Narapidana mendapatkan potongan hukuman atau remisi.

Bahkan konon, pada saat Hari Raya Natal, pertempuran juga dihentikan.

(Wartakotalive.com/Wikipedia)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved