Fadli Zon Bela Jokowi yang Dituding Megawati Bangkitkan Orde Baru

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon membela Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dituding PDIP telah menghidupkan neo order baru.

Editor: Desy Selviany
kompas.com
Politisi Gerindra yang berkiprah di DPR RI Fadli Zon mengalami penurunan berat badan secara ekstrem setelah menjalani diet, dari 100 kg lebih kini sekitar 70 kg. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

WARTAKOTALIVE.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membela Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dituding PDIP telah menghidupkan neo order baru.

Sebelumnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut penguasa yang bertindak seperti era Orde Baru menuai kegaduhan.

Dalam pidatonya, Mega menyebut bahwa butuh pengorbanan besar untuk membangun Indonesia.

Namun, menurutnya, tindakan penguasa saat ini justru mengalami kemunduran seperti zaman Orde Baru.

“Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu, tapi udah jengkel. Kenapa? Republik ini penuh dengan pengorbanan, tahu tidak. Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?” ucap Megawati dengan nada tinggi.

Dikutip dari Tribunnews.com, Fadli Zon pun menanggapi kritik Megawati pada Jumat (1/12/2023).

Anggota DPR RI itu membela Presiden Jokowi yang menurutnya jauh dari kesan Orde Baru.

Menurutnya, zaman saat ini sudah jauh berubah dibandingkan dahulu.

"Saya kira kok tidak kita bisa lihat bahwa sekarang itu bisa dikatakan neo orba ya. Kita berada di satu zaman yang sudah jauh berubah gitu ya secara informasi teknologi juga sudah jauh berubah," katanya.

Baca juga: Megawati Singgung Perilaku Penguasa seperti Orde Baru, FX Rudy Sepakat: Neo Orde Baru Plus

Selain itu Fadli Zon meminta sejarah masa lalu tidak perlu diungkit kembali. Baginya, masalah orde baru maupun orde lama sudah selesai.

"Ya saya kira kita sudah selesai lah dengan masalah itu ya, masalah itu sudah selesai bagian dari masa lalu, sejarah kita yang tidak perlu diungkit-ungkit gitu," kata Fadli Zon.

Menurut Fadli Zon, setiap pemerintahan pastinya ada kelebihan maupun kekurangan.

Karena itu, sejarah bisa menjadi bagian pelajaran bagi semua pihak.

"Secara sejarah kita melihat selalu ada kekurangan. Jadi lebih bagus kita lanjutkan apa yang baik-baik dari segala zaman. Apalagi kita yang memahami sejarah gitu ya bahwa tidak ada yang sempurna," katanya.

Di sisi lain, Fadli menyampaikan pihaknya tidak melihat pemerintahan Presiden Jokowi seperti neo orba.

(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved