Palestina

Bentrok di Bitung, Kapolri Minta Kerukunan yang Selama Ini Sudah Terbangun Harus Tetap Dipertahankan

Kapolri mengimbau warga untuk menghindari provokasi yang bisa memecah belah kerukunan perihal kerusuhan yang terjadi di Kota Bitung, Sulut.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Sigit Nugroho
warta kota/ramadhan lq
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau warga untuk menghindari provokasi yang bisa memecah belah kerukunan perihal kerusuhan yang terjadi di Kota Bitung, Sulut. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait bentrok antara ormas pendukung Paletina dan pro Israel di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (25/11/2023).

Listyo mengimbau warga untuk menghindari provokasi yang bisa memecah belah kerukunan perihal kerusuhan yang terjadi di Bitung.

Listyo menerangkan bahwa saat ini Pangdam, Kapolda, dan stakeholder bersama-sama bekerja di lokasi.

"Untuk mengimbau agar peristiwa yang terjadi tidak terulang lagi. Jadi menjaga persatuan dan kesatuan," kata Listyo  kepada wartawan di Jakarta, Senin (27/11/2023).

Jenderal bintang empat tersebut menuturkan, kerukunan yang selama ini sudah terbangun harus tetap dipertahankan.

"Sehingga semangat yang terkait dengan apa yang disampaikan, jangan membuat kemudian memecah belah kerukunan yang ada," ujar Listyo.

Diberitakan sebelumnya, terjadi ketegangan dua kubu di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023).

Baca juga: Sultan Kalah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Sumbang 476 Ekor Sapi saat Iduladha

Kerusuhan terjadi di Kelurahan Bitung Timur, Kecamatan Maesa. Lokasi kejadian di ruas jalan yang merupakan pusat Kota Bitung.

Dari video yang viral, terlihat ada yang memegang pedang, parang, kayu, bambu, hingga batu. Kedua kubu juga sempat saling balas mengejar.

Wali Kota Bitung Maurits Mantiri menyampaikan situasi dan perkembangan terkini Kota Bitung sudah aman kondusif pada Sabtu malam.

"Saat ini sekitar pukul 20.00 Wita, pusat Kota Bitung dalam keadaan kondusif dan aman terkendali," kata Maurits Mantiri dalam siaran pers, Sabtu (25/11/2023) malam.

Baca juga: Tanggapi Tragedi Bitung, Ketua PBNU Sebut Konflik di Palestina Bukan Perang Agama Tetapi Kemanusiaan

Dilaporkan peristiwa itu menyebabkan satu orang tewas dan dua lainnya terluka.

Peristiwa itu disebut berawal saat salah satu ormas merayakan HUT ke-12 di wilayah GOR Dua Saudara, Bitung. Acara HUT itu telah memperoleh izin dari pihak kepolisian.

Pada saat yang sama, ada massa aksi bela Palestina yang melintas di lokasi.

Kemudian, kedua kelompok itu terlibat bentrok.

Polisi menduga bentrokan dipicu kesalahpahaman.

BERITA VIDEO: Warga Israel Sebut Benyamin Netanyahu Fasis Seperti Adolf Hitlef

Ketua PBNU Sebut Konflik di Palestina Bukan Perang Agama Tetapi Kemanusiaan

Sementara itu, Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf buka mengingatkan bahwa perang di Palestina bukanlah konflik berbasis agama namun kemanusiaan.

Oleh karena itu, Gus Yahya mengajak semua pihak agar memiliki satu pandangan yang sama bahwa yang terjadi di Palestina ialah tragedi kemanusiaan bukan merupakan konflik agama.

Menurut Gus Yahya, konflik tersebut merupakan tragedi kemanusiaan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Hal itu diungkapkan Gus Yahya di sela acara International Summit of Religious Authority (ISORA) di Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023) seperti dimuat Facebook Tribunnews.com.

Baca juga: Soal Tragedi Bitung, PBNU Tegaskan Konflik Palestina Bukan Perang Agama Tapi Kemanusiaan

"Yang terjadi di Bitung, kita minta sungguh-sungguh supaya masyarakat ini tidak membawa isu tentang konflik di Palestina ke dalam isu pertentangan agama. Jangan sampai, itu berbahaya sekali. Dan tidak sepatutnya itu dilakukan," kata Gus Yahya.

Karena konflik Palestina bukan konflik agama, maka Gus Yahya mengajak seluruh umat beragama justru harus berkonsolidasi menangani masalah ini.

Oleh karena itu, ia meminta seluruh pemangku kepentingan untuk berkonsentrasi mencari jalan keluar, bukan hanya marah-marah dan bentrok.

Walaupun, setiap orang memiliki kecenderungan emosional atau sentimen kepada pihak-pihak tertentu.

Baca juga: Di Hadapan Tokoh Agama, Jokowi Tegaskan Kekejaman di Palestina Tak Bisa Ditolerir Sedikitpun

Sebab marah-marah tidak membuat nyawa bisa diselamatkan dari tragedi kemanusiaan tersebut.

"Kalau ikut-ikutan marah, yang ini marah demi ini, yang situ marah demi yang lain, tidak ada jalan keluar. Orang tetap menderita, manusia-manusia tetap mati di sana. Apakah itu orang Palestina maupun yahudi," ujar Gus Yahya.

Gus Yahya meminta warga Bitung, Sulawesi Utara, untuk menghentikan kekerasan yang mengakibatkan bentrok beberapa waktu lalu.

Selain itu, Gus Yahya meminta warga dan kader-kader NU Sulawesi Utara untuk berperan aktif meredakan ketegangan di Bitung.

Caranya dengan merajut dialog di antara kelompok-kelompok yang berbeda, supaya kembali terjalin hubungan yang harmonis.

Gus Yahya mengingatkan bahwa bangsa Indonesia tidak sepatutnya menyakiti diri sendiri untuk bisa mewujudkan perdamaian dunia. 

BERITA VIDEO: Ratusan Ribu Warga Israel Demo di Kediaman PM Netanyahu, Tuntut Mundur dari Jabatan

Tokoh Agama Kristen dan Islam Sepakat Damai

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa dua ormas pendukung Paletina dan pro Israel yang bentrok di Kota Bitung, Sulawesi Utara meneken kesepakatan damai usai terlibat bentrok Sabtu (25/11/2023).

Kesepakatan damai disaksikan TNI, Polri, Pemerintah Bitung dan Tokoh Agama Islam dan Kristen.

Dikutip dari Tribun Manado, sesepakatan damai yang tertulis kemudian dibaca oleh Pdt Reymond Manoppo, Ketua FKUB Bitung dan Habib Abdullah Bin Ali Bin Smith.

Berikut Isi Kesepakatan Damai Tersebut:

Menerangkan, bahwa kami tokoh agama yang tergabung dalam FKUB dan BKSAUA Kota Bitung menyatakan:

1. Kota Bitung dalam keadaan aman dan damai

Baca juga: Kota Rusuh Karena Provokasi Konflik Israel Palestina, Tokoh Agama Bitung Gelar Doa Bersama

2. Menangkal berita Hoax dan berita yang memprovokasi

3. Masyarakat Adat Minahasa dan BSM bersatu padu dan menyatakan tidak konflik serta mengedepankan kedamaian diatas segala-galanya

Kesepakatan damai tersebut juga ditandatangani oleh kelompok yang sempat terlibat ketegangan.

Tokoh agama kristen dan Islam, Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, Forkopimda Kota Bitung dan Provinsi Sulut menyaksikan perjanjian damai tersebut.

Forkopimda Sulut yang hadir sejumlah PJU Polda Sulut, Danlantamal VIII, Dandrem 131/Santiago, Kapolres Minut. Forkopimda Bitung, ada Kapolres Bitung, Dandim 1310 Bitung dan lainnya.

Doa bersama

Usai rusuh karena terprovokasi konflik Israel dan Palestina, sejumlah tokoh lintas agama dipertemukan di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023) malam.

Para tokoh agama melakukan doa bersama atas ketegangan yang terjadi di kota tersebut karena terprovokasi konflik Israel Palestina.

Doa bersama ini dilakukan oleh sejumlah tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat di Kota Bitung.

Dikutip dari Tribun Manado, tampak hadir Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri bersama dengan Forkopimda Kota Bitung.

Dalam doa tersebut tokoh agama berharap kiranya Kota Bitung Aman dan Damai.

Sebelumnya terjadi ketegangan dua kubu di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023).

Tepatnya Kelurahan Bitung Timur, Kecamatan Maesa. Lokasi kejadian di ruas jalan yang merupakan pusat Kota Bitung. Foto dan video yang memperlihatkan ketegangan kedua kubu viral di media sosial.

Ada yang terlihat memegang pedang, parang, kayu, bambu, hingga batu. Sempat saling balas mengejar.

Baca juga: Momen Warga Palestina Penuh Sukacita Sorak Sorai Sambut  Tahanan Palestina Usai Dibebaskan Israel

Dilaporkan peristiwa itu menyebabkan satu orang tewas dan dua lainnya terluka.

Peristiwa itu disebut berawal saat salah satu ormas merayakan HUT ke-12 di wilayah GOR Dua Saudara, Bitung. Acara HUT itu telah memperoleh izin dari pihak kepolisian.

Pada saat yang sama, ada massa aksi bela Palestina yang melintas di lokasi. Kedua kelompok itu kemudian terlibat bentrok. Polisi menduga bentrokan dipicu kesalahpahaman.

PP Perisai Kecam Provokator

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (PP Perisai), Chandra Halim menyesalkan kericuhan yang terjadi saat aksi solidaritas bela Palestina di Bitung, Manado, Sulawesi Utara pada Sabtu (25/11/2023) lalu.

Kericuhan yang diduga ulah provokator ini mengakibatkan satu orang tewas dari aksi bela Palestina.

“Kami mengutuk keras provokasi zionis yang sudah pada tahap serangan fisik terhadap massa aksi damai solidaritas bela Palestina di Bitung, Manado, Sulawesi Utara. Polisi harus mengambil tindakan tehadap pelaku,” kata Chandra yang dikutip pada Ahad (26/11/2023).

Berdasarkan informasi yang diterimanya, kata dia, kericuhan bermula saat massa aksi bela Palestina dihadang sekelompok massa yang mengatasnamakan Laskar Manguni sambil membawa senjata tajam.

Baca juga: Kata Ganjar Pranowo Soal Bentrok Bitung, Bela Palestina Boleh Asal Jaga Perdamaian di Negeri Sendiri

Aksi bela Palestina yang semula berlangsung damai berubah menjadi aksi kekerasan dan penganiayaan terhadap massa yang membuat jatuh korban jiwa.

“Aksi bela Palestina ini soal kemanusiaan bukan soal agama. Kenapa teman-teman Kristen Laskar Manguni jadi pembela zionis. Bahkan sikap pemerintah kita jelas, mengutuk aksi zionis Israel di Palestina. Seharusnya mereka bagian dari NKRI ikut mengecam Israel bukan jadi pembela zionis,” jelas Chandra.

Menurutnya, sikap tegas Pemerintah Indonesia sudah disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi maupun oleh Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Disaksikan Pendeta dan Ulama, Berikut Isi Kesepakatan Damai Bitung Usai Terlibat Bentrok

Bahkan secara khusus Presiden Jokowi menemui Presiden Amerika Serikat Joe Biden membicarakan soal serangan brutal Israel terhadap rakyat sipil Palestina.

“Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Bahkan ditegaskan oleh para pemimpin kita bahwa Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel selama Palestina belum merdeka,” tutur Chandra.

“Oleh sebab itu kami meminta aparat keamaanan mengambil tindakan tegas, tangkap provokator dan pelaku penganiayaan. Jangan sampai kericuhan ini berkembang dan mengarah isu SARA. Terlalu mahal harganya,” pungkasnya. (*)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved