Konser Coldplay
Lagi Terjadi Penipuan Tiket Coldplay, Pria di Depok Raup Untung Belasan Juta Lewat Media Sosial
Tingginya animo masyarakat di Tanah Air untuk menyaksikan konser Band Coldplay dimanfaatkan sejumlah orang untuk lakukan penipuan.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Konser Band Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada Rabu (15/11/2023).
Tingginya animo masyarakat di Tanah Air untuk menyaksikan konser grup musik asal Inggris itu dimanfaatkan beberapa orang untuk lakukan penipuan.
Salah seorang yang menipu penjualan tiket konser Band Coldplay adalah Dharma Sakti (25).
Dia ditangkap Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Depok.
Kepala Urusan (Kaur) Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi menjelaskan, Dharma Sakti berhasil diamankan pada Selasa (21/11/2023).
Sebelumnya, pihak kepolisian menerima laporan kasus penipuan tiket Coldplay pada Kamis (16/11/2023) dengan total kerugian mencapai Rp 13 juta.
Made menjelaskan, kronologis penipuan tiket Coldplay bermula saat korban berinisial RT tertarik dengan dengan Instagram story temannya inisial G yang menjual tiket.
Baca juga: Kasus Penipuan Tiket Coldplay Paksa PPATK Turun Tangan, Mutasi Rekening Ghisca Capai Rp 40 Miliar
Korban yang tertarik langsung dimasukkan ke dalam grup WhatsApp yang berisikan tersangka Dharma Sakti, saksi G dan korban RT.
Setelah terlanjur percaya, korban langsung membeli empat tiket dengan kategori CAT 3 untuk dua orang dan CAT 6 untuk dua orang.
"Selanjutnya, korban transferkan uang senilai Rp 7,1 juta ke rekening saksi G," kata Made saat dikonfirmasi, Jumat (24/11/2023).
Setelah uang ditransfer, tersangka malah memberikan informasi bahwa tiket kategori CAT 6 habis.
Akhirnya tersangka menawarkan tiket CAT 3 kepada korban dengan syarat menambah biaya Rp 5,9 juta dan mentransfernya.
Baca juga: Gischa Debora Diduga Simpan Sisa Uang Penipuan Tiket Coldplay di Bank Belanda, Polisi Dalami
Kemudian, tersangka mengaku telah mengirimkan kode pemesanan e-tiket kategori CAT 3 dan CAT 5 kepada korban.
Setelah mendapatkan informasi itu, korban langsung mengeceknya namun tidak mendapatkan kiriman e-tiket.
Saat mencoba menghubungi tersangka malah tidak direspons dan menghilang tanpa kabar.
"Akibat kejadian tersebut korban merasa telah ditipu. Lalu melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Resor Metro Depok," tutur Made.
Dari pengungkapan kasus tersebut, polisi menyita barang bukti berupa dua lembar rekening koran bank BCA milik tersangka RT, satu rangkap kertas booking pemesanan tiket konser Coldplay kategori CAT 3, dan satu rangkap kertas booking pemesanan tiket konser Coldplay kategori CAT 5A atas nama tersangka RT.
Atas kejahatan yang dilakukan, pelaku dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman empat tahun kurungan.
BERITA VIDEO: Sangkar Bianglala di Karanganyar Jatuh, 2 Pengunjung Pasar Malam Luka luka
Mutasi Rekening Ghisca Capai Rp 40 Miliar
Di sisi lain, fakta baru terungkap dalam penyelidikan kasus penipuan tiket konser Coldplay yang dilakukan Ghisca Debora Aritonang.
Jumlah korban penipuan mahasiswi cantik berusia 19 tahun ini diperkirakan sangat banyak.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan mutasi rekening Gischa pada media Mei-November lebih dari Rp 40 miliar.
Gischa ditangkap jajaran Polres Jakarta Pusat setelah polisi mendapat sejumlah laporan dari korban penipuan.
Jumlah kerugian korban yang melapor mencapap Rp 5,1 miliar atau setara 2.268 tiket.
Namun diduga kuat jumlah korban lebih banyak lagi. Hal itu dilihat dari mutasi rekening milik Gischa yang dianalisis PPATK.
Pihak PPATK bakal segera menyampaikan temuan atas analisis terhadap rekening Ghisca.
Baca juga: Modal 39 Lembar Ticket Coldplay, Gischa Serok Rp 5,1 Miliar, Menang Banyak tapi Berakhir di Bui
“Banyak temuan, akan kami sampaikan ke penyidik yang menangani dalam waktu secepatnya,” kata Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana kepada Kompas.com, Kamis (23/11/2023).
Kendati demikian, Ivan enggan merinci temuan-temuan tersebut.
Ia juga tidak menjelaskan ke mana saja aliran uang dari rekening Ghisca. Seluruh temuan, termasuk penggunaan uang dari tersangka penggelapan itu akan segera disampaikan kepada penyidik Polres Metro Jakarta Pusat.
“Materi temuan di kasusnya bisa tanyakan ke penyidik,” kata Ivan.
Adapun PPATK menemukan adanya perputaran uang mecapai Rp 40 miliar di rekening milik Ghisca Debora. Perputaran uang di rekening Ghisca paling banyak terdeteksi pada Mei-November 2023.
Bahkan, jumlah mutasi rekening milik Ghisca Debora di atas Rp 30 miliar pada medio tersebut.
“Dari mutasi rekening patut diduga korban penipuan ini jumlahnya sangat banyak,” kata Kepala PPATK itu.
Diketahui, Ghisca ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat sejak Jumat (17/11/2023).
Baca juga: Kapal Neon Moon II Hadiah dari Coldplay Siap Beroperasi Angkut Sampah dari Sungai Cisadane
Kepada para pelanggannya yang notabene reseller tiket konser, dia mengaku kenal dengan seseorang dari pihak promotor.
Bahkan, dia menawarkan harga miring bagi pembeli yang melakukan transaksi dalam jumlah besar.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, klaim itu tidak benar. “Yang bersangkutan meyakinkan kenal dengan perantara atau promotor.
Padahal dari bulan Mei sampai dengan November tidak ada komunikasi dengan pihak perantara atau promotor,” lanjut dia.
Modal 39 tiket
Seperti diberitakan sebelumnya, Gischa sebenarnya hanya memiliki 39 tiket hasil war.
Meski demikian dia tetap berani open pre-order kepada customer yang tengah mencari tiket band asal Inggris tersebut.
Aksi tersebut telah dia rencanakan jauh hari, tepatnya sejak Mei 2023.
Pada bulan itu war tiket Coldplay pertama kali merebak di Indonesia.
Gischa telah membayangkan keuntungan besar yang bisa diraup jika memenangi war tiket.
Dia mematok keuntungan Rp 250.000 per tiket. Namun ternyata dia hanya bisa mendapatkan 39 lembar tiket.
Meski cuan yang diperolehnya sudah lumayan, dia tetap belum puas. Tiket tersebut kemudian diserahkan kepada si pemesan. Meski tidak lagi memegang tiket, Gischa tetap open pre-order.
Tiket compliment
"Setelah war tiket yang sekitar pertengahan bulan Mei, GDA ini juga ikut war tiket itu dapat 39 tiket dan sudah diserahkan (ke pembelinya)," kata Susatyo, Senin (20/11/2023).
"Kemudian GDA ini menawarkan kepada teman-temannya sebagai reseller dengan dalih bahwa tiket tersebut adalah tiket compliment yang dijanjikan akan dapat menjelang pelaksanaan konser," imbuhnya.
Untuk meyakinkan para reseller, Gischa mengaku kenal dengan perantara bahkan promotor konser tersebut.
Kenyataanya sejak Mei sampai November, tidak ada komunikasi apapun yang dilakukan Gischa dengan pihak perantara atau penyedia tiket.
"Jadi setelah war tiket, sempat kami tanyakan bahwa Gischa paham bahwa setelah war tiket itu, tidak ada lagi war tiket-tiket berikutnya.
Bahwa war tiket yang diberikan yang dilaksanakan oleh pihak promotor di bulan Mei itu adalah terakhir," katanya.
"Namun demikian GDA selalu meyakinkan para korban bahwa dirinya bisa menghadirkan tiket. Itulah yang menggerakkan para korban untuk percaya dan menyerahkan sejumlah uang untuk membeli tiket tersebut," lanjut Susatyo.
Enam laporan polisi
Adapun motif Gischa melakukan semua itu adalah demi keuntungan semata.
Menurut Susatyo, gadis yang masih berstatus sebagai mahasiswa tersebut biasa melakukan transaksi menggunakan rekening BCA.
Total, Gischa mendapat pesanan sebanyak 2.268 lembar tiket senilai Rp 5,1 miliar. Namun tiket tidak pernah diberikan kepada reseller karena Gischa memang tidak memiliki tiket lagi.
Para reseller pun kemudian membuat laporan ke polisi.
Ada enam laporan polisi terkait penipuan dan penggelapan konser Coldplay yang masuk ke Polres Metro Jakarta Pusat dan menyeret Gischa sebagai pelaku.
"Yang pertama ini adalah pelopor atas nama VS Rp 1,350 miliar itu atau 700 tiket. Yang kedua lapor AS ini miliar 1,030 miliar atau 600 tiket," kata Susatyo.
"Yang ketiga MF Rp 1,3 miliar atau 500 tiket, kemudian yang keempat pelapor SG itu Rp 73 juta, kemudian korban AR ini Rp 1,3 miliar atau 400 tiket dan yang terakhir lapor CL ini Rp 230 juta," lanjutnya.
Jalan-jalan ke luar negeri
Gischa kemudian menggunakan uang hasil kejahatannya itu itu foya-foya, membeli barang-barang bermerk dan jalan-kalan ke luar negeri.
Gischa sempat jalan-jalan ke luar negeri dalam kurun waktu Mei sampai November 2023.
Namun terkait apakah uang yang dipakai Gischa untuk ke luar negeri hasil menipu, polisi masih melakukan pendalaman.
"Total barang bukti ini kurang lebih ada Rp 600 juta dan sisanya hampir sekitar Rp 2 miliar itu digunakan pribadi oleh tersangka dan saat ini kami masih melakukan pengembangan terhadap uang atau barang hasil kejahatan yang dilakukan oleh tersangka," jelas Kapolres.
Saat ini penyidik masih melakukan pengembangan terhadap hasil-hasil kejahatan lainnya, digunakan untuk apa dan sebagainya. Polisi juga akan mempelajari aliran dana yang digunakan tersangka.
"Kami juga sudah menyita paspor ya kami cek perjalanannya dan apa yang dilakukan di luar negeri," lanjutnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PPATK Segera Sampaikan Temuan Transaksi Rekening Ghisca Debora ke Polisi"
| Mulianya Coldplay! Donasikan Merchandise-Tiket Konser ke Pasien Anak dan Nakes saat di Jakarta |
|
|---|
| Konten Kreator Asal Batam Jadi Korban Penipuan Tiket Konser Coldplay, Rugi Sebesar Rp 553, 1 Juta |
|
|---|
| Selain Penipuan Tiket Konser Coldplay, Gischa Debora Sering Berbohong dan Jarang Masuk Kuliah |
|
|---|
| Polisi Selidiki Adanya Keterlibatan Orang Lain di Kasus Penipuan Tiket Konser Coldplay oleh Gischa |
|
|---|
| Gischa Debora Habiskan Rp 2 miliar Hasil Penipuan Tiket Konser Coldplay untuk Foya-Foya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Aksi-panggung-grup-band-asal-Inggris-Coldplay-saat-menghibur-penonton.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.