Berita Jakarta

PSI Desak Pemprov DKI Jakarta Cabut KJP Pelajar yang Bawa Sajam dan Terlibat Tawuran

Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi pelajar yang terlibat tawuran dan kriminal

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta mendorong upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi pelajar yang terlibat tawuran dan tindak kriminal lainnya. (Ilustrasi) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta mendorong upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi pelajar yang terlibat tawuran dan tindak kriminal lainnya.

Pencabutan tersebut bukan hanya karena mereka pelajar terlibat tawuran, melainkan juga kedapatan membawa senjata tajam.

“Kita tidak bisa membiarkan perilaku tercela dari pelajar-pelajar ini, mereka bukan saja membahayakan diri dan sesama siswa di sekolah, tindakannya juga sudah meresahkan masyarakat,” kata Ketuaa Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana pada Kamis (23/11/2023).

Baca juga: PSI DKI Jakarta Apresiasi Penyelesaian 96 persen Aduan Warga dari Berbagai Kanal

William menilai, perlu ada efek jera selain bagi para siswa yang terlibat tawuran, selain penertiban melalui aparat keamanan.

Pencabutan KJP juga bagian dari upaya solutif. Harapannya tidak terjadi lagi peristiwa-peristiwa seperti ini.

"Kami mendorong upaya tegas Pj Gubernur Heru Budi yang akan mencabut KJP bagi siswa yang terlibat tawuran tersebut, bahkan mereka tidak bisa mengajukan KJP lagi di kemudian hari atau blacklist dari daftar KJP," tegasnya.

Baca juga: PSI DKI Dukung Kaesang Pangrep Jadi Ketum: Pemuda adalah Kunci untuk Bawa Perubahan bagi Indonesia

Anggota Komisi A DPRD DKI ini menilai tawuran yang dilakukan para siswa tersebut adalah masalah sosial yang sangat mengkhawatirkan dan meminta agar permasalahan tersebut segera diatasi.

Salah satu caranya yaitu edukasi masif kepada seluruh pihak, sehingga potensi tawuran antar siswa bisa diminimalisasi.

“Saya menekankan pentingnya edukasi tidak hanya pada anak-anak, tapi juga guru dan orang tua,” ucapnya. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved