Konser Coldplay

Tipu Tiket Coldplay hingga Rp 15 M, Ghisca Debora Suka Bolos Kuliah dan Dikenal sebagai Pembohong

Pihak kampus masih mencoba menghubungi Gischa untuk mengonfirmasi kejadian viral yang terkait penipuan tersebut.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
istimewa
Nama Ghisca Debora Aritonang viral di medsos karena diduga melakukan penipuan tiket konser Coldplay. Dia berhasil meraup untung Rp 15 miliar dari aksinya. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah


WARTAKOTALIVE.COM, GROGOL PETAMBURAN — Terkuak sifat asli Ghisca Debora Aritonang, mahasiswa cantik yang diduga menipu puluhan pembeli tiket konser Coldplay hingga Rp 15 miliar.

Dari penuturan Kepala Humas Universitas Trisakti, Dewi Priandini, Gischa merupakan mahasiswa yang masuk pada semester genap 2022 lalu.

Dia kala itu mengambil jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Hanya saja sepanjang perkuliahan, dirinya kerap bolos masuk kuliah hingga tak mengambil sistem kredit semester (SKS) sesuai ketentuan.

Bahkan, Gischa yang mengambil kelas internasional itu sempat terkenal di kalangan dosen sebagai gadis cantik yang suka berbohong.

Baca juga: Usai Gelar Konser di Jakarta, Coldplay Donasi Kapal Pengeruk Sampah untuk Sungai Cisadane, Jabar

Pasalnya, kata Dewi, orang tua Gischa pernah marah-marah kepada pihak kampus saat momen gathering jurusannya.

Kepala Trisaksi
Kepala Trisaksi (WartaKotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah)

Hal itu dikarenakan apa yang disampaikan Gischa kepada orang tuanya berbeda dengan kenyatan sebenarnya di mata kampus.

"Kalau di Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini, kelas internasional itu mereka sering mengadakan gathering tiap tahun, orang tua diundang diberi tahu bahwa ini loh anaknya sudah sampai di mana segala macam," kata Dewi saat ditemui di Gedung M Universitas Trisakti, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (17/11/2022).

"Menurut ceritanya dari teman-teman di dosen fakultas Ekonomi, Gischa ini orang tuanya waktu semester awal sempat datang juga, tapi sempat marah-marah karena si Gischa ini maaf aja, bohong sama orang tua," lanjut Dewi.

Kala itu, orang tua Gischa marah dan menganggap bahwa pihak Universtas Trisaksi tak memerhatikan putrinya sehingga banyak mata kuliah yang tak lulus.

Padahal, hal itu karena Gischa sendirilah yang jarang masuk ke kampus untuk belajar.

"Gischa itu cantik tapi suka bohong, sampai malas gitu kata dosen," kata Dewi.

"Jadi pas orang tua datang itu marah karena apa yang disampaikan Gischa sama fakultas bertolak belakang. Jadi dosen-dosennya sempat bilang gitu," ungkapnya.

Lebih lanjut Dewi berujar jika tabiat bohong Gischa sudah terdeteksi saat semester 1 ia berbohong pada orang tua.

Kendati begitu, Dewi menyebut jika Gischa tak ada masalah dalam sistem pembayaran uang pangkal atau semesteran.

Kini, pihak kampus masih mencoba menghubungi Gischa untuk mengonfirmasi kejadian viral yang terkait penipuan tersebut.

Pasalnya, Gischa dan keluarga sudah tidak bisa dihubungi lagi.

"Kami coba cari tahu juga tapi ternyata lost contact (hilanh kontak). Kami hanya meminta data data dari universitas. Oh ternyata tidak aktif," pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, ramai di media sosial seorang warga net mengeluh tertipu tiket konser coldplay hingga Rp 15 miliar.

Unggahan itu viral setelah akun @shalissa membagikan cuitannya dalam akun X, dikutip Rabu (15/11/2023).

"Hidup lagi cape-capenya, dapat kabar ade sendiri kena tipu tiket Coldplay. Turns out the lady who’s behind it has successfully scammed about Rp 15.000.000.000.000. Juara sih lo, Ghisca Debora Aritonang," tulis cuitam tersebut. 

Kemudian, malam hari sebelum konser band asal Inggris itu digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Rabu (16/11/2023), Polres Metro Jakarta Pusat mengonfirmasi adanya masyarakat yang ditipu oleh oknum penjual tiket Coldplay

Tak main-main, total kerugian yang dialami para korban yang melapor itu adalah Rp 1,3 miliar.

"Terkait tadi malam, kami juga telah menerima laporan beberapa masyarakat terkait dengan penipuan dari tiket Coldplay ini," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan di kawasan GBK, Jakarta Pusat, Rabu.

"Kurang lebih total kerugian Rp 1,3 miliar dengan menjanjikan sekitar 400 (tiket)," lanjutnya.

Susatyo berujar, pihaknya hingga kini masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus tersebut. (m40)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved