Berita Jakarta

Luar Biasa Mengkhawatirkan, Angka Pengangguran Terbuka di Jakarta Tembus 400 ribu Orang

PAN DKI Jakarta mengungkapkan dari 3 juta orang di Ibu Kota ternyata sekitar 400.000 masuk kategori pengangguran terbuka dan hal itu mengkhawatirkan.

antaranews.com
Ketua Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta Bambang Kusumanto mengungkapkan dari 3 juta orang di Ibu Kota ternyata sekitar 400.000 masuk kategori pengangguran terbuka dan hal itu mengkhawatirkan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta Bambang Kusumanto menyoroti, angka pengangguran di Jakarta.

Hal itu diungkapkan Bambang saat menyampaikan interupsi ketika rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta pada Selasa (14/11/2023).

Bambang mengajak para peserta rapat untuk menaruh perhatian yang serius terhadap masalah yang ada di Jakarta.

Dia menyebut, banyak warga Jakarta yang belum mendapat pekerjaan alias menganggur sehingga dapat menimbulkan masalah sosial.

Baca juga: Baznas DKI Jakarta Bangun 36 Rumah Warga Pela Mampang yang Alami Kebakaran Tahun 2022

“Menurut data BPS Februari 2023, penduduk Jakarta yang berusia kerja ada 8,3 juta. Tetapi hanya 5,2 juta yang termasuk di dalam angkatan kerja, selebihnya 3,1 juta itu dinyatakan tidak kerja atau tidak jelas,” kata Bambang pada Selasa (14/11/2023).

Menurut dia, angka tersebut sangat luar biasa karena dari 3 juta orang, ternyata sekitar 400.000 masuk kategori pengangguran terbuka.

Kata dia, fenomena ini sangat memprihatinkan bagi Jakarta yang masih menyandang status sebagai Ibu Kota.

“Saya memperhatikan nampaknya tidak ada kemajuan yang berarti selama Ini. Oleh karena itu, bolak balik kami mengusulkan, tolong diseriuskan lah link and match,” jelasnya.

Baca juga: Cuekin Ancaman Novel Bamukmin, Coldplay Tiba di Jakarta, Sandiaga: yang Tolak Sudah Difasilitasi

Bambang mengatakan, Link and Match merupakan program pemerintah yang diluncurkan sejak tahun 2019 lalu.

Namun dia menyoroti, program sektor pendidikan dengan lapangan pekerjaan ini masih belum dapat mengikuti era industri 5.0.

“Generasi milenial yang notabennya 62 persen dari angkatan muda yang tadi nganggur. Mereka pakai handphone tapi nggak ngerti untuk menguasai teknologi digital, hanya dipakai untuk main TikTok,” ujarnya.

Bambang berharap Pemprov DKI memiliki program konkret dalam mengurangi angka pengangguran di Ibu Kota.

“Jadi bukan hanya bikin kebijakan, bikin peraturan, tapi harus ada target kuantitatifnya,” pungkasnya. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved