Berita Internasional

Muhammad Husein Berhasil Dievakuasi dari Gaza, Menlu: Prosesnya Sangat Rumit

https://www.tribunnews.com/internasional/2023/11/13/sempat-terganjal-administrasi-keluarga-wni-muhammad-husein-berhasil-dievakuasi-dari-gaza

|
Kolase foto/instagram
WNI yang tinggal di Gaza, Muhammad Husein dan keluarga telah berhasil dievakuasi pada Minggu (12/11/2023) kini masih di Kairo, Mesir 

WARTAKOTALIVE.COM - Kabar terkini, keluarga Muhammad Husein WNI yang tinggal di Gaza berhasil dievakuasi hingga kini sudah sampai di Kairo, Mesir pada Minggu (12/11/2023).

Tidak mudah mengevakuasi Muhammad Husein dengan situasi memanas di Gaza, Palestina.

Menteri Luar Negari RI, Retno LP Marsudi menuturkan rumitnya proses yang harus ditempuh dalam proses evakuasi tersebut. 

Mulai dari proses administrasi yang berbelit-belit hingga pintu keluar Rafah yang tak kunjung dibuka selama sepekan.

"Proses evakuasi ini memakan waktu yang cukup lama dari isu nama beliau tidak ada di dalam list, proses memasukkan nama beliau ke dalam list memakan waktu yang sangat panjang dan begitu nama-nama beliau sudah berada di dalam list evakuasi juga belum dapat dilakukan karena pintu perbatasan tidak dibuka dengan berbagai alasan," tutur Retno dalam keterangan persnya yang ditulis Senin (13/11/2023).

Baca juga: Relawan WNI di Gaza Belum Bisa Dievakuasi, Keluarga Cemas: Inginnya Syuhada di Palestina

Kini WNI dan keluarga itu tengah berada di Kairo, Mesir untuk dipersiapkan kepulangannya ke Tanah Air.

"Saat ini beliau sudah berada di wilayah Mesir dan sudah berada bersama dengan tim evakuasi KBRI Mesir selanjutnya mereka akan dibawa ke Kairo dan akan dipersiapkan kembali ke Indonesia,"kata Retno 

Retno mengungkapkan rasa syukur atas evakuasi keluarga yang terdiri dari satu suami, dua anak, dan seorang istri asal Gaza Selatan.

 "Sekali lagi hanya ada satu kata yang dapat diucapkan Alhamdulillah dan dengan sudah keluarnya keluarga Pak Husein dari Gaza," ungkap mantan dubes RI di Belanda ini.

Retno menuturkan, proses evakuasi sudah dilakukan beberapa minggu ini dengan bantuan, KBRI dan pihak lain

Baca juga: Jadi Relawan di Gaza, Fikri Rofiul Haq Saksikan Kampusnya Hancur dan Sulit untuk Pulang ke Indonesia

"Situasi lapangan proses panjang ini sekali lagi menunjukkan bahwa proses evakuasi sangat tidak mudah namun upaya kita terus kita lakukan secara maksimal," tutur Retno.

"Pihaknya terus memastikan mereka dalam keadaan baik, mereka masuk di dalam list dan beberapa kali saya meminta agar pintu perbatasan dapat dibuka,"sambung dia.

Dengan demikian, di Gaza kini masih menyisakan tiga WNI. 

Ketiganya yang menjadi relawan MER-C masih enggan dievakuasi dan memutuskan untuk tetap tinggal di Gaza.

"Kementerian Luar Negeri terus melakukan komunikasi dengan ketiga warga negara Indonesia tersebut dan juga dengan perwakilan Mer-C di Jakarta untuk memastikan kondisi mereka dalam keadaan baik," ungkap dia.

Siapa Muhammad Husein

Istiqomah, kakak perempuan Husein, mengungkapkan perasaannya kepada Tribun Network dalam sebuah wawancara khusus.

Ditemui di Masjid An Nashr Bintaro Tangerang Selatan, Istiqomah mengatakan adiknya berangkat ke Palestina sejak tahun 2011 silam.

Baca juga: Menlu Retno Marsudi Sebut Masih Ada 6 WNI di Gaza, 3 di Antaranya Pilih Tetap Tinggal

Sejak saat itu hingga kini, adiknya tersebut sempat beberapa kali pulang ke Indonesia namun kembali lagi ke Gaza mengingat istrinya merupakan warga asli Palestina.

Terakhir, kata Istiqomah, adiknya pulang ke Indonesia pada September tahun 2022 lalu.

Husein juga sempat berencana kembali ke Indonesia untuk mengurus paspor.

Namun, Operasi Topan Al Aqsha pada 7 Oktober 2023 lalu membuat Husein tak bisa kembali ke  Indonesia.

Istiqomah mengatakan, meski Husein sempat menyampaikan cita-citanya untuk menjadi syuhada di Palestina kepada keluarga, namun dalam hati terkecilnya dia ingin adiknya itu kembali ke Indonesia.

"Kalau dari keluarga secara jujur banget dari hati terkecil ya kita inginnya kembali. Ustaz Husein sendiri memang sudah beberapa kali menempuh jalan untuk mengikuti evakuasi, namun kendalanya di lapangan tidak semudah yang kita bayangkan," kata Istiqomah, Kamis (9/11).

"Jadi keluarga berharap tetap bisa ketemu, mereka bisa keluar Gaza dan kemudian bertemu dengan keluarga. Tapi itu kan hanya harapan tertinggi," sambung dia.

Baca juga: Penjelasan Panglima TNI Soal Bantuan Indonesia Untuk Palestina Yang Masih Tertahan di Mesir

Istiqomah mengatakan, di satu sisi keluarga juga sudah siap secara lahir dan batin apabila Tuhan menakdirkan lain. Apalagi, takdir Tuhan adalah yang terbaik.

"Ketika Allah takdirkan lain mungkin sesuatu terjadi di sana, mungkin itu yang terbaik dari Allah. Kita semua insya Allah sudah siap secara mental yaitu secara lahir dan batin," ucap dia.

Istiqomah pun berterima kasih kepada pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Luar Negeri yang sudah berupaya maksimal terus melobi otoritas di sana untuk mengevakuasi Husein dan keluarganya keluar dari Gaza.

Namun, dia menyadari Tuhan belum berkehendak demikian.

"Banyak hal-hal yang harus dilalui dulu sehingga belum bisa membuat beliau keluar,"  kata dia. 

Meskipun belum berkomunikasi langsung dengan pemerintah terkait proses evakuasi tersebut, namun sepengetahuannya Kementerian Luar Negeri telah berkomunikasi langsung dengan Husein di Gaza

Dia maka berharap semua masyarakat di Palestina khususnya di Gaza diberikan kesabaran dan kekuatan.

"Kita juga berharap dan berdoa kepada Allah, semoga Allah memberikan secepatnya kemerdekaan buat Palestina di mana mereka juga punya hak untuk merdeka," ucap dia.

Para relawan Indonesia di Gaza
Para relawan Indonesia di Gaza (Istimewa)

"Karena tanah Palestina yang mereka perjuangkan sampai saat ini itu sebenarnya bukan tanggung jawab mereka saja tapi tanggung jawab seluruh umat muslim di dunia," sambung Istiqomah.

Istiqomah juga melakukan advokasi terhadap masyarakat Palestina di Masjid An Nashr Bintaro Tangerang Selatan pada Kamis.

Dia baru saja bertemu dengan penyanyi sekaligus aktivis Annisa Theresia Ebenna Ezeria Pardede atau Tere dan perwakilan dari Friends of Palestine Network Malaysia dan Indonesia serta sejumlah aktivis muslimah lainnya membahas apa yang mereka bisa lakukan untuk membantu masyarakat Palestina saat ini.

12 tahun di Palestina

Istiqomah masih ingat adiknya berangkat ke Palestina pada 2011 silam.

Itu artinya, hingga saat ini adiknya sudah sekira 12 tahun tinggal di Gaza Palestina meski sempat beberapa kali pulang ke Indonesia selama itu.

Baca juga: Jadi Relawan di Gaza Sejak 2020, Ini Sosok Fikri Rofiul Haq yang Ternyata Hafiz Quran 30 Juz

Dia mengatakan adiknya juga telah membicarakan keputusan untuk menjadi aktivis kemanusiaan di Gaza Palestina sebelum berangkat ke sana.

Keberangkatan adiknya ke Gaza Palestina, kata dia, juga telah disetujui almarhum ayah mereka yang ketika itu masih hidup.

Ketika itu, ayah mereka mendukung penuh keputusan Husein dan mendoakannya.

"Bahkan ketika sampai detik-detik terakhir mau berangkat itu ya, dia sempat kasih pesan ke almarhum ayah kami. 'Tolong doakan saya, semoga saya di sana menjadi seorang syahid," kata Istiqomah.

"Sehingga ayah kita ya, kalau ada waktu-waktu mungkin lagi kangen sama anaknya, dia selalu menceritakan itu ke kita-kita waktu (ayah) masih hidup. Jadi Husein itu waktu mau berangkat pesannya itu. Diulang-ulang sama ayah. Jadi kita keluarga selain mengingat pesan itu sebagai sebuah, kayak semacam kita persiapan mental lah," sambung dia.

Selama tinggal di sana, kata dia, adiknya telah mengalami lima peperangan besar antara Palestina dan Israel.

Sebagai kakak, perasaannya pun tak keruan setiap perang meletus.

Hatinya tak tenang karena merasa tidak ada tempat yang aman untuk Husein dan keluarganya di Gaza meskipun ia tahu adiknya bercita-cita menjadi syuhada di Palestina.

"Dari perang pertama yang beliau lalui pun kita sudah mempersiapkan lahir batin. Walaupun kita sebenarnya sedih," kata Istiqomah.

"Dan untuk (perang) yang terakhir ini kita tetap berharap beliau bisa pulang dulu ketemu sama kita. Kita sih berharapnya juga tetap syahid, tapi kan nggak sekarang juga bisa tetap syahid di lain waktu," ucap dia.

Baginya, adiknya mempertaruhkan nyawanya pada setiap detik dan helaan napas ketika berada di Gaza.

Namun, dia mengaku hatinya akan sedikit lega ketika Husein mengatakan dalam kondisi sehat.

"Sebenarnya di sana nggak ada lokasi aman, nggak ada kondisi aman sama sekali. Jadi per detiknya, per helaan napasnya itu benar-benar taruhannya nyawa. Jadi nggak ada istilah aman sama sekali. Cuma sampai saat ini ketika dia bilang alhamdulillah sehat itu sudah lumayan agak melegakan kami," papr dia.

Selama ini, kata dia, komunikasinya dengan adiknya tergolong lancar. Namun, dia mengatakan sempat hilang kontak dengan Husein selama 36 jam pekan lalu.

Menurut keterangan adiknya, saat itu Israel tengah melalukan bombardir besar-besaran dan memutuskan aliran listrik serta internet di sana.

Namun, setelah itu hingga hari ini mereka masih bisa berkomunikasi dengan baik meskipun terbatas mengingat kondisi listrik dan internet di Gaza yang tak bisa diprediksi.

Selama ini, komunikasi keluarga dengan Husein cenderung dalam bentuk pesan yang singkat-singkat.

Adiknya, kata dia, lebih sering memberitahukan kepada keluarga perihal kondisi detailnya dengan membagikan video yang diunggah lewat akun Youtubenya. 

Selain itu, kata Istiqomah, Husein juga kerap menginformasikan kepada keluarga perihal jadwal wawancaranya dengan televisi di Indonesia.

Namun demikian, dia bersyukur sampai pagi tadi sempat berkomunikasi dengan adiknya tersebut. 

"Makanya kita keluarga kalau mau liat update terbaru dari beliau ya yang lebih detail ya khususnya, kita ya sama kayak teman-teman, kita lihatnya di Youtube beliau, kemudian di Youtube TV-TV lokal," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi sebelumnya sempat menjelaskan proses evakuasi terhadap Husein dan keluarganya yang kini berada di Gaza Selatan belum bisa dilaksanakan karena pintu perbatasan Rafah ditutup.

Retno yang langsung berkomunikasi dengan Muhammad Husein mengatakan, pemerintah Indonesia akan terus mengupayakan proses evakuasi bisa dilakukan secepat mungkin.

"Kita akan terus berusaha dan kemarin saya lakukan kembali komunikasi dengan berbagai pihak, untuk memastikan bahwa WNI dalam keadaan baik. Saya juga langsung berkomunikasi dengan keluarga WNI Pak Husein, untuk memberikan semangat dan menyampaikan bahwa kami sedang terus berusaha," kata Retno saat press briefing pada Senin (6/11).
 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sempat Terganjal Administrasi, Keluarga WNI Muhammad Husein Berhasil Dievakuasi dari Gaza

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved