Israel Bakar Uang Rp1,5 Miliar untuk Satu Rudal, Total Biaya Perang Capai Rp31 Triliun

WARTAKOTALIVE.COM - Israel disebut harus membakar uang senilai 50 ribu USD atau Rp1,5 miliar setiap meluncurkan rudal ke Gaza, Palestina.

Diprediksi, Israel telah menghabiskan Rp 31 triliun selama membombardir Palestina.

Dikutip dari Anadolu Agency pada Senin (6/11/2023) Israel menderita kerugian puluhan ribu dolar untuk setiap rudal yang digunakannya untuk mencegat roket-roket Hamas.

Biaya rudal Hamas jauh lebih murah dibandingkan biaya pencegat Iron Dome.

Pakar rudal Uzi Rubin memperkirakan biaya roket jarak pendek Qassam yang ditembakkan oleh Hamas hanya berkisar antara $300 hingga $800 per roket atau Rp4,6 juta.

Rubin, seorang insinyur pertahanan Israel, menyatakan bahwa roket terbaru Hamas “dibuat secara relatif sederhana” dan “murah.”

Sementara itu, Tal Inbar, mantan ketua pusat penelitian luar angkasa Fisher Institute, memperkirakan biaya pencegat Iron Dome berkisar antara $50.000 dan $100.000 per unit atau Rp778 juta hingga Rp1,5 miliar.

Inbar mengatakan biaya roket jarak jauh Hamas diperkirakan mencapai ribuan dolar per roket, atau sekitar dua hingga tiga kali lebih mahal dibandingkan roket jarak pendek.

Baca juga: Anak-anak dan Perempuan Jadi Korban Terbanyak akibat Serangan Israel di Gaza.

Tentara Israel mengatakan pada hari Senin bahwa Hamas dan kelompok Jihad Islam telah menembakkan 3.100 roket dari Jalur Gaza ke arah Israel sejak awal putaran konfrontasi terakhir pekan lalu.

Di mana artinya, Israel juga telah meluncurkan Iron Dome dengan angka yang hampir sama dari rudal Hamas.

Dikutip dari Tribunnews.com akhir pekan lalu, Israel mengklaim 12.000 target telah diserang.

Namun para pejabat Palestina melaporkan bahwa 18.000 ton bom telah dijatuhkan di Gaza.

Dengan jumlah tersebut, pengeboman Israel ke Palestina telah menghabiskan uang minimal 750 juta dolar AS atau sekitar Rp 11 triliun hanya untuk bom.

Ditambah lagi dengan semua aset udara tambahan yang diperlukan untuk mempertahankan pemboman seperti pengawasan, pengintaian, peperangan elektronik, peringatan dini lintas udara, komando dan kendali, dan sejenisnya, biaya seluruh kampanye udara meroket.

Dengan demikian Israel mungkin telah menghabiskan setidaknya 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 31 triliun.

(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)