Berita Jakarta

Wali Kota Jakbar Uus Minta Warga Tidak Resah dengan Penambahan Penderita Cacar Monyet Jadi 8 Orang

Per Jumat (3/11/2023), tercatat ada delapan kasus cacar monyet di wilayah Jakarta Barat dan tersebar di enam kecamatan.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Nuri Yatul Hikmah
Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (3/11/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, KEBON JERUK - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mengonfirmasi ada delapan kasus cacar monyet di wilayah Jakarta Barat dan tersebar di enam kecamatan, per Jumat (3/11/2023).

Jumlah tersebut diketahui bertambah dua kali lebih banyak dari sebelumnya hanya ada empat kasus pada Selasa (31/10/2023).

Terkait penambahan kasus dalam jangka waktu singkat itu, Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar) Uus Kuswanto meminta masyarakat agar tak perlu resah.

Pasalnya, menurut Uus, jajaran Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat bersama pihak-pihak terkait sudah melakukan tindak lanjut dan sosialisasi untuk mencegah penularan cacar monyet.

"Jadi untuk cacar monyet sudah ditangani oleh jajaran Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, sudah barang tentu juga bersama sama dengan jajaran Dinas Kesehatan, sehingga apa yang terjadi bisa segera dituntaskan, diselesaikan, dan tidak terjadi penyebar luasan ke tempat lainnya," kata Uus saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat, (3/11/2023).

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Jakarta Barat Naik, Menyebar di Enam Kecamatan, Kasudinkes Sarankan Vaksinasi

Uus berujar bahwa upaya tindak lanjut sudah dilakukan guna menekan kasus cacar monyet tersebut.

Oleh karena itu, Uus meminta agar warga mematuhi sosialisasi dan imbauan yang disampaikan jajaran Pemkot Jakarta Barat.

Uus juga meminta agar warga senantiasa berhati-hati, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

"(Penanganan) langsung dilakukan jajaran Dinas Kesehatan, sudah ditangani langsung, kemarin juga ibu Kadis juga sudah menyampaikan di media televisi dan sekarang sedang dilakukan tindak lanjut," ujar Uus.

"Sehingga warga masyarakat tidak usah resah, yang penting apa yang disampaikan jajaran Dinas Kesehatan untuk penanganan selanjutnya (diikuti)," ucap Uus.

Baca juga: Dinkes DKI Rutin Tracing, Jumlah Kasus Cacar Monyet di Jakarta Terus Bertambah

Meski demikian, Uus meminta agar warga dapat berhati-hati dan mulai memerhatikan gejala cacar monyet.

Uus tidak mengetahui daerah mana saja di Jakarta Barat yang banyak terjangkit cacar monyet.

Namun, dia mengklaim bahwa warga yang terkena cacar monyet akan dievakuasi untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

"Yang jelas dari Sudin Kesehatan sudah pegang dataya dan ini perlu nanti yang dilakukan tracking (pelacakan) ke lokasi sekitar takut menular. Sehingga yang terpapar harus segera dievakuasi dan tindak lanjut," papar Uus.

Diberitakan sebelumnya, kasus cacar monyet di wilayah Jakarta Barat terus mengalami penambahan.

Baca juga: Pasien MonkeyPox Wajib Isolasi, Pemprov DKI akan Gencar Vaksin Cacar Monyet

Dari yang semula hanya empat kasus, kini naik menjadi delapan kasus dan tersebar di enam kecamatan.

Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safar, kepada wartawan, Jumat (3/11/2023).

"Delapan kasus Jakarta Barat, sekarang diisolasi di rumah sakit," kata Erizon.

"Sudah ada di enam kecamatan, cuma satu atau dua gitu aja sih. Yang paling banyak kayak Cengkareng dua gitu, kayak Grogol Petamburan satu," kata Erizon.

Erizon menyebut, peta sebaran cacar monyet tidak terlokalisir, melainkan tersebar bebas.

BERITA VIDEO: Pembunuhan Ibu-Anak Subang: Rumah Perwira Polisi Digeledah, Sejumlah Barang Diamankan

Menurut Erizon, dari delapan kasus yang ada di Jakarta Barat, ada satu warga yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri. Sementara tujuh sisanya tidak.

"Cuman apakah ada kaitan luar negerinya dengan ini, enggak, karena cuma satu dari delapan ya," jelas dia.

Sehingga, Erizon menyebut jika cacar monyet yang kini menyebar itu, menular secara lokal.

Oleh karenanya, dia menyarankan agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) tiap harinya.

"Dari dulu gitu cara kami menghadapi penyakit-penyakit menular kayak gini. Cuci tangan, menghindari kontak orang sakit gitu," ujar Erizon.

Selain itu, Erizon menyarankan agar masyarakat melakukan vaksinasi, tertutama untuk yang potensial berisiko.

"Vaksin udah dilakukan di puskesmas untuk orang-orang yang hasil tracing surveillance-nya berisiko. Enggak semua orang," papar Erizon. (*)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved