Formula E

Jakarta Dicoret dari Kalender Formula E 2024, Ketua DPRD DKI: Pemilu Lebih Penting

Sebagai Dewan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI), Prasetyo mengkritik penyelenggaraan Formula E oleh Jakpro pada 2022 dan 2023 lalu.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di kantornya pada Selasa (31/10/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menanggapi dicoretnya Jakarta dari kalender turnamen Formulae E pada Juni 2024 mendatang. Pemicunya karena adanya penyelenggaran Pemilu 2024.

“Mungkin ada situasi politik, pemilu ya harus dihargai juga itu. Lebih penting daripada Formula E, kalau menurut saya,” ujar Prasetyo saat ditemui di DPRD DKI Jakarta pada Selasa (31/10/2023).

Prasetyo menduga, bisa saja turnamen Formula E diundur satu bulan.

Namun dia tak tahu, acara itu diundur apakah melanggar kontrak antara PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan Formula E Operation atau tidak.

Baca juga: Formula E akan Digelar di Jalan Medan Merdeka hingga Masjid Istiqlal, Mata Heru Budi Hampir Copot

“Masalah itu saya nggak ngerti, saya nggak terlibat. Programnya juga nggak jelek ya tapi tinggal waktu saja kalau memang nggak boleh ya ngalah dulu lah, nggak usah dipaksakan,” kata politisi PDI Perjuangan ini.

Dalam kesempatan itu, Prasetyo tak juga menyatakan secara gamblang soal dukungan atau tidak mendukung terhadap Formula E. Kata dia, program Formula E digagas oleh kepala daerah sebelumnya, yang kemudian diteruskan Pj Gubernur karena mengacu pada kontrak yang ada.

“Dari awal di pertengahan ada pergantian Pj Gubernur, nah tinggal tanya kepada Pak Gubernur, yang penting tidak memakai APBD (anggaran pendapatan dan belanja) titik, kalau pakai APBD saya terlibat,” tuturnya.

Sebagai Dewan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI), Prasetyo mengkritik penyelenggaraan Formula E oleh Jakpro pada 2022 dan 2023 lalu.

Dia menyebut, turnamen itu biasanya digelar di jalan raya bukan sirkuit khusus yang baru dibangun.

“Jadi yang namanya Formula E itu bukan di sirkuit, adanya di tengah kota. Kalau di sirkuit itu namanya racing,” imbuhnya.

Baca juga: PT Jakpro Sudah Komunikasi dengan FIA untuk Jadwal Ulang Formula E di Jakarta

“Formula E adanya di tengah kota, nggak ada suaranya, kebut-kebutan dilihat penyerapan PAD (pendapatan asli daerah) nya dari hotel-hotel, itu pariwisata. Lah ini kan nggak, makanya saya nggak ikut-ikutan, nggak ngerti,” sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta masih mengkaji rencana pergeseran jadwal turnamen Formula E pada 2024 mendatang. Jakarta dicoret dari daftar tuan rumah penyelenggaraan balapan mobil listrik itu oleh Formula E Operations (FEO) dan Federation Internationale de l'Automobile (FIA), karena dianggap bertabrakan dengan Pemilu 2024.

“Saya kaji dulu, karena kalau di sana dibatalkan berarti kami tidak bisa menyelenggarakan, sementara kami sudah membayar,” kata Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono di DPRD DKI Jakarta pada Senin (23/10/2023).

PT Jakpro Sudah Komunikasi dengan FIA

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta PT Jakpro untuk mencari tanggal yang pas penyelenggaraan kejuaraan dunia Formula E 2024.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Iwan Takwin menjelaskan, pihaknya sudah berkomunikasi dan koordinasi secara intensif dengan FEO terkait perubahan jadwal Formula E di Jakarta.

"Berbagai pertimbangan yang menjadi garis besar penyelenggaraan event internasional ini diundur," kata Iwan, Selasa (24/10/2023).

Ia pun mengapresiasi Federasi Automobil Internasional (FIA) dan Formula E Oprations (FEO) yang mau berkomunikasi dengan PT Jakpro.

Sebab, FIA dan FEO mendukung sepenuhnya pesta demokrasi yang berlangsung di Indonesia khususnya Jakarta tahun 2024. 

Baca juga: Jakarta Dicoret dari Pelaksanaan Formula E pada 2024, Sekda DKI Jakarta: Kami Sudah Bayar

"Kami mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh FIA dan FEO terhadap pesta demokrasi di Indonesia 2024 yang menjadi perhatian dan konsentrasi utama bagi seluruh pihak dan sama-sama ingin memastikan kelancaran Pemilihan Umum dan Presiden 2024," tegasnya.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta kepada PT Jakpro untuk mengatur jadwal ulang penyelenggaraan Formula E 2024 mendatang.

Sebab, dari informasi yang dihimpun kegiatan Formula E akan berlangsung 8 Juni 2024 dan sudah memasuki jadwal Pemilu.

"Saya minta Jakpro bisa mengomentari ini, kan Bussines to bussines (B2B) karena situasi politik," tegasnya di Balai Kota, Senin (23/10/2023).

Heru meminta Jakpro untuk mundur jadwal kegaiatan Formula E atau mencari tanggal yang pas demi mendapatkan keuntungan semua pihak.

Heru pun tidak mau berkomentar lebih jauh lagi soal kegaiatan Formula E dan menyerahkan ke Jakpro.

"Saya enggak. Cuman Jakpro ajak silahkan B2B. Apakah mundur menguntungkan atau cari tanggal yang pas saya serahkan ke Jakpro," tuturnya. (m26)

Pemerintah DKI Jakarta lewat PT Jakarta Propertindo (Jakpro) telah membayar duit komitmen atau commitment fee sekitar Rp 560 miliar. Duit itu dibayar untuk pelaksanaan Formula E dari tahun 2022, 2023 dan 2024.

Joko khawatir penundaan turnamen itu akan berimplikasi bagi pemerintah daerah. Karena itu, dia meminta waktu untuk membahasnya lebih lanjut dengan perseroan daerah dan pihak penyelenggara Formula E.

“Iya kelihatannya (ada risiko) seperti itu, tapi saya kaji dulu,” ujar mantan Kepala BPK RI Provinsi Bali ini. (faf)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved