Pilpres 2024

Memanas! PDIP Tuding Jokowi Pernah Minta Tambah Periode Jabatan Presiden

Politisi PDIP Adian Napitupulu menyebut Presiden Jokowi pernah meminta tambah periode sebagai Presiden RI.

Editor: Desy Selviany
Tribunnews.com
Presiden Joko Widodo yang juga kader PDI-P berjabat tangan dengan Bakal Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo saat menghadiri Rakernas ke-3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Sekolah Partai PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM - Politisi PDIP Adian Napitupulu menyebut Presiden Jokowi pernah meminta tambah periode sebagai Presiden RI.

Namun permintaan tersebut ditolak oleh PDIP karena melanggar konstitusi.

Hal itu kata Adian Napitupulu yang diduga menjadi motif berpalingnya Presiden Jokowi dari PDIP.

"Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Kompas.com Rabu (25/10/2023).

Menurut Adian, PDIP menolak permintaan tersebut karena tidak ingin mengkhianati konstitusi.

Ia juga menegaskan bahwa PDIP ingin menjaga konstitusi karena terkait dengan keselamatan bangsa dan negara serta rakyat Indonesia.

Adian pun menuding ada pihak yang marah dengan keputusan PDIP tersebut. Namun kata Adian, hal itu dikembalikan lagi kepada pihak-pihak yang marah karena PDIP menolak Jokowi 3 periode.

Baca juga: VIDEO : Prabowo di Deklarasi Dukungan PSI: Arah, Strategi, dan Upaya Jokowi untuk RI Sudah Benar

“Kemudian, ada pihak yang marah ya terserah mereka. Yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi. Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini. Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita,” ujar Adian.

“Kalau ada yang marah karena kita menolak penambahan masa jabatan tiga periode atau perpanjangan, bukan karena apa-apa, itu urusan masing-masing. Tetapi memang untuk menjaga konstitusi. Sederhana aja,” katanya lagi.

Saat ini, ia mengatakan, PDIP hanya memikirkan bagaimana memenangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai bakal pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Ia mengaku bahwa status Gibran di PDIP akan diserahkan pada DPP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Tugas saya menggalang suara, menggalang kekuatan untuk memenangkan Ganjar. Bagaimana Gibran tidak saya pikirkan. Bagaimana Jokowi enggak saya pikirkan. Yang saya pikirkan adalah bagaimana menambah suara satu, satu, satu terus setiap hari untuk Ganjar,” ujar Adian.

Diketahui hubungan Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan memanas usai Gibran Rakabuming yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi maju ke Pilpres 2024. 

Adapun saat ini Gibran Rakabuming resmi menjadi Cawapres Prabowo Subianto. Sementara diketahui PDIP mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024. 

Isu hubungan Jokowi dan PDIP disebut semakin goyang saat Gibran Rakabuming mendaftarkan diri sebagai Cawapres di KPU RI pada Rabu (25/10/2023). 

Meski begitu Politisi PDIP sekaligus Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah isu retaknya hubungan Jokowi dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. 

(Wartakotalive.com/DES/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved