Viral Media Sosial

Gibran Positif Cawapres Prabowo, Rocky Gerung: Kalo Bu Banteng Punya Harga Diri, Makzulkan Si Plongo

Gibran Disebut Dasco Cawapres Prabowo, Rocky Gerung: Kalo Bu Banteng punya harga diri, makzulkan si Plongo

|
Editor: Dwi Rizki
Dok. Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi 

Selanjutnya, Jokowi terjun dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta dan dinyatakan menang bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada tahun 2012.

Namun, belum selesai menuntaskan janji politiknya, Jokowi kemudian didorong maju dalam Pilpres 2014.

Jokowi yang didampingi Jusuf Kalla dinyatakan menang melawan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa.

Lima tahun berselang, Jokowi yang diusung PDIP maju bersama KH Maruf Amin kembali menang ketika berhadapan dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.

"Untuk membalaskan dendam karena ditusuk dari belakang oleh si Plongo, ada baiknya Banteng konsolidasi internal untuk meng-impeach si Plongo," tulis Rocky Gerung.

"Masih ada waktu untuk mempermalukan harga dirinya," tambahnya.

Dalam postingan selanjutnya, dirinya kembali mengusulkan hal serupa kepada 'Bu Banteng' yang diduga adalah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Kalo Bu Banteng punya harga diri, makzulkan si Plongo. Kalo Bu Banteng punya harga diri, dia tidak boleh biarkan si Plongo turun dengan terhormat. Mumpung masih ada waktu," tulis Rocky Gerung.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu (21/10/2023).  Gibran menyatakan akan langsung berkoordinasi dengan Prabowo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu (21/10/2023). Gibran menyatakan akan langsung berkoordinasi dengan Prabowo (KOMPAS.com/ Tatang Guritno)

Status Rocky Gerung pun disambut ramai masyarakat.

Beragam pendapat pun dituliskan dalam kolom komentar postingannya.

@wigRahman: Skor masih 1 - 1 nih, 1 utk plongo vs 1 utk emak. Ayo mak, buat 2-1 & 3-1 utk emak

@Umar83638540: G akan berani @puanmaharani_ri makzulkan Joko Walopun Joko berkhianat lbh dahsyat dri SBY menurut PDIP Krn semua kekuatan ada dlm genggaman Joko Jika PDIP ada kekuatan,maka jauh hari sdah dmakzulkan sprt gusdur

@penyndiri: Tapi, apakah benar siplongo memegang kendali perangkat hukum, sedangkan petinggi" Banteng banyak tersandera kasus korupsi ?

@ArmaZulfikar: Hmm... sepertinya misi pak timbul sukses dengan ajian sun Tzu " menjilat langit membelah samudera".. akhirnya sekoci rezim ini terpecah belah. Tuk melemahkan musuh yg kuat harus dari dalam.

@igun_gunarto: Kuy ah.. biar sama2 bongkar busuknya

@esti_upay: Lolos dari ini rakyat msh bisa nobar kasus ijazah bodong...

@ghiffy95: Biar sekalian pemilih nya juga bikin malu!

@GeraldiRahman: Penasaran bung rg ke arah mana 2024.

@HerryAchmad81: Gak berani, Banteng mungkin tersandera banyak kasus

@PekPekok: Ide briliant mbak @puanmaharani_ri

@dioxx__: Pelan pelan pak supri

@kecapbango91: Saya tidak yakin banteng dan partai koalisinya berani lakukan impeach. Sama-sama punya borok. Takut dibongkar. KPK belum di mainkan

Golkar Pilih Gibran

Postingan Rocky Gerung diduga merujuk hasil Rapimnas Partai Golkar yang dipimpin Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat pada Sabtu (21/10/2023).

Mulanya, Airlangga bertanya kepada para kader yang hadir apakah setuju jika mendukung Gibran sebagai bacawapres Prabowo.

Seluruh peserta rapimnas pun kompak menyatakan setuju.

Hasilnya, Rapimnas Partai Golkar mengusulkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.

"Berdasarkan hasil pertemuan dengan para Ketua DPD tadi malam Pak, kami rapat cukup lama, cukup hangat tapi semuanya konsensus mengusulkan, saya tanya dulu mengusulkan dan mendukung Mas Gibran Rakabuming Raka untuk kita pasangkan dengan Pak Prabowo sebagai bacawpares Republik Indonesia," kata Airlangga.

"Apakah setuju? Aceh setuju? Papua setuju? Sulawesi setuju? NTT setuju? Jabar setuju? Banten? Jateng? Jatim? Bali, NTT NTB Kalimantan?," tanya Airlangga. 

"Apakah setuju?" tanya Airlangga yang dijawab setuju oleh para kader Golkar.

Airlangga kemudian memutuskan jika kader Partai Golkar sepakat mendukung Gibran.

Airlangga lantas mengetuk palu dan hasil Rapimnas pun disetujui semua pihak.

"Dengan mengucapkan bismillahirohmanirohim, maka saya ketok usulan Golkar yang akan saya serahkan ke Pak Prabowo dan ini untuk dibawa oleh Pak Prabowo dalam pertemuan forum ketum partai, setuju?" ujarnya.

Tanggapan Gibran

Gibran yang hadir di Rapimnas Partai Golkar usai Prabowo meninggalkan acara itu sempat diperkenalkan dengan para pembina dan petinggi Partai Golkar oleh Airlangga Hartarto.

Airlangga kemudian secara resmi menyerahkan hasil rapimnas secara tertulis kepada Gibran.

Dalam kesempatan itu, Gibran mengaku sangat berterimakasih dengan keluarga besar Partai Golkar atas hasil rapimnas.

"Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih terhadap keluarga besar Golkar. Saya sangat mengapresiasi hasil rapimnas pada siang hari ini. Untuk selanjutnya, kami akan koordinasikan, kami akan tindaklanjuti bersama Pak Prabowo. Sekian dan terimakasih," kata Gibran singkat dalam sambutannya setelah rapat pleno ditutup Airlangga.

Pendapat Relawan Jokowi

Pegiat media sosial Eko Kuntadhi menyatakan disandingkannya Gibran dengan Prabowo oleh Golkar sudah lama disiapkan dan didesain sedemikian rupa.

Meskipun Gibran diketahui adalah kader PDIP dan bahkan didaulat menjadi juru kampanye nasional pasangan capres-cawapres PDIP yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"Rapimnas Golkar mendeklarasikan Gibran sebagai Cawapres. Saya percaya ini bukan ujug2. Desainnya sudah lama disiapkan," kata Eko lewat akun X nya, @ekokuntadhi1, Sabtu.

"Mulai dari baliho, kaos, relawan. Sampai mengacak-acak MK. Semua by design," ujarnya.

Menurut Eko, sikap Gibran yang selama ini terkesan menolak menjadi cawapres Prabowo adalah cara putra Presiden itu memamerkan kelihaian cara berdusta.

"Komentar Gibran yg kesannya menolak selama ini, cuma pamer cara berbohong," tegas Eko.

Eko Kuntadhi yang selama ini dikenal sebagai pendukung Presiden Jokowi, mengaku sudah tidak percaya lagi dengan omongan Jokowi, ayah Gibran.

Terutama terkait pernyataan Jokowi yang mengaku tidak ikut campur dalam putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan gugatan syarat pencalonan capres dan cawapres menjadi berusia paling rendah 40 tahun atau pernah atau sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah.

Menurut Eko Kuntadhi, Jokowi hanya berpura-pura bahwa putusan MK bukan karena campur tangannya karena ingin putranya Gibran Rakabuming maju menjadi cawapres Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Lalu gimana sikap Jokowi? seperti biasa ya pura-pura bilang bahwa putusan MK urusan MK. soal pencapresan ya urusan partai-partai politik," kata Eko dalam video yang dibagikan di akun Instagramnya @ekokuntadhi, Kamis (19/10/2023).

Eko mengatakan dirinya tidak percaya bahwa putusan MK dan rencananya majunya Gibran sebagai cawapres, tidak ada hubungannya dengan campur tangan Presiden Jokowi.

"Dia menyatakan bahwa semua ini enggak ada hubungannya sama Presiden. Itu di luar kendalinya," katanya.

"Tapi ya setelah isu 3 periode yang gagal itu, bahkan setelah isu perpanjangan masa jabatan presiden yang mandek itu, kok saya jadi mulai susah percaya pada sebuah statement, pada sebuah omongan," kata Eko. 

Menurut Eko, dirinya kini lebih mengamati tindakan dari pada omongan.

"Saya sekarang lebih memperhatikan tindakan. Mulut bisa bohong, tapi tindakan-tindakan itulah yang menunjukkan bagaimana sebetulnya tujuan seseorang," katanya.

Menurut Eko, hal ini bukan hanya soal Gibran yang diloloskan maju menjadi Cawapres lewat putusan MK.

"Sekali lagi ini bukan soal Gibran. Di mata saya ini soal betapa mudahnya kekuasaan mengacak-ngacak hukum, demi sebuah ambisi," kata Eko.

Eko mengatakan bila nantinya Gibran benar-benar menjadi cawapres Prabowo, maka hal ini hanya meneruskan ide Jokowi 3 periode tetapi dengan menggunakan wajah lain.

"Jika akhirnya nanti Gibran benar dipasangkan dengan Prabowo, di mata saya kondisi ini hanya meneruskan ide Jokowi tiga periode, tetapi dengan menggunakan wajah yang lain. Prosesnya ya mirip-mirip banget. Apakah ini akan terwujud? Saya enggak tahu," kata Eko.

Ia lalu menjelaskan sebuah tulisan menarik di Kompas yang ditulis oleh gurunya Imam Ansari Saleh.

"Jika pun terbuka peluang Gibran untuk maju, kan Gibran bisa bilang tidak. Sebuah yang nasehat yang menurut saya dilandasi kecintaan pada Jokowi, kecintaan pada Gibran," ujar Eko.

"Agar di akhir masa jabatannya, kesannya tidak mentang-mentang, kesannya bisa landing dengan mulus. Tidak landing dengan menunjukkan keserakahan pada jabatan. Sebab Indonesia lebih lebar atau lebih luas dari sekedar keluarga Jokowi," kata Eko. (dwi)

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved