Kopdar dengan Alumni dan Akademisi, Sopir Angkot Curhat Penumpang yang Dibawa Sedikit

Momen kopi darat (kopdar) yang diselenggarakan oleh alumni muda dan akademisi Undip, Unnes, dan UNS dimanfaatkan sopir angkot Kota Semarang curhat. 

|
Istimewa
Pena Mas Ganjar menggelar kopdar dengan para sopir angkot Kota Semarang di Burjo Semarang Vol 2, Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jateng, Sabtu (14/10/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Momen kopi darat (kopdar) yang diselenggarakan oleh alumni muda dan akademisi Undip, Unnes, dan UNS dimanfaatkan sopir angkot Kota Semarang curhat. 

Hadirnya para sopir angkot ini dalam acara yang digagas Pena Mas Ganjar tersebut dimanfaatkan untuk berkeluh kesah perihal masalah yang dihadapi.

Acara tersebut berlangsung di Burjo Semarang Vol 2, Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jateng, Sabtu (14/10/2023).

Budiono (56) Humas Paguyuban Angkot Trayek Karangayu - Panjangan mengungkapkan bersyukur dengan adanya diskusi santai ini.

Baca juga: Usai Projo Deklarasi Dukung Prabowo menjadi Capres, kini Muncul Versi Projo Ganjar

Para sopir angkot dapat mencurahkan isi hati dan unek-unek yang selama ini dirasakan.

"Dengan adanya diskusi ini saya bisa mengeluarkan unek-unek saya, saya seneng sekali dengan adanya diskusi ini," kata Budiono.

Dalam momen itu, dia menyampaikan curhatan terkait lesunya aktivitas narik angkot belakangan ini. Salah satu penyebab adalah persaingan dengan transportasi online yang kian marak.

Meski begitu, lanjut Budiono, dia berharap kepada Ganjar Pranowo ketika nanti dipercaya oleh rakyat menjadi presiden, agar selalu memikirkan nasib para sopir angkot baik di Kota Semarang maupun seluruh Indonesia.

Baca juga: Islah Batal Dukung Ganjar Bila Gaet Gibran Jadi Cawapres, Sekalipun Diloloskan MK

Dia percaya bahwa Ganjar Pranowo mampu membawa kemakmuran dan kesejahteraan pada rakyat.

"Saya mohon kepada bapak Ganjar, saya tetap mendukung Pak Ganjar apapun itu," kata Budiono.

Sementara, Edi Sarwono (51) sopir angkot trayek Karangayu - Penggaron mengaku di tengah kondisi sulit ini, dirinya hanya bisa mendapatkan Rp20 ribu dalam sehari untuk dibawa pulang.

Padahal lima tahun belakangan, dia mampu membawa keuntungan bersih Rp70-80 ribu.

"Sekarang itu mencari uang 20 ribu itu loh sudah susah belum setoran, setorannya aja mobil Rp70 ribu aja sudah susah cari setoran. Nah dapet uang Rp20 ribu buat keluarga kan gak cukup," ungkap dia.

Koorda Pena Mas Ganjar Kudus, Nor Rahmat Sholichin mewakili Koorwil Jateng mengatakan segala bentuk aspirasi yang disampaikan oleh para sopir angkot tersebut nantinya akan disampaikan kepada Ganjar Pranowo untuk ditindaklanjuti.

"Untuk keluhan sopir angkot sendiri itu memang persaingan terkait penumpang."

"Biasanya karena sopir angkot di era sekarang yang semuanya udah berbasis teknologi memang kepada ojek-ojek berbasis online."

"Tapi memang mereka juga mengeluhkan terkait rangkaian ataupun jalan-jalan angkot," ucap dia.

(Tribunmuria.com)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved