Jokowi bertemu SBY

BREAKING NEWS: SBY Mendadak Temui Presiden Jokowi di Istana Bogor, Isi Pertemuan Masih Misteri

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono secara mendadak bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Pertemuan tersebut masih berlangsung.

Editor: Rusna Djanur Buana
Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi menjawab kritik Anies Baswedan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Senin (2/10/2023) sore.

Meski demikian pihak Istana maupun Partai Demokrat belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait dengan pertemuan tersebut.

Mobil yang ditumpangi SBY terpantau melintas di depan Istana Bogor pada sekitar pukul 16.52 WIB lalu masuk ke dalam kompleks Istana Bogor melalui pintu yang terletak di samping Gereja Zebaoth.

Presiden ke-6 RI itu menggunakan mobil berpelat F 414 RI yang biasa ditumpangi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Mobil mobil F 414 RI tersebut memang biasa digunakan SBY dalam beberapa kegiatan.

Baca juga: VIDEO Ekespresi Presiden Jokowi Jawab Tudingan Anies Proyek Strategis Nasional Titipan Kiri Kanan

Mobil yang sama juga ditumpangi SBY saat hadir ke kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (17/9/2023) lalu.

Pertemuan ini digelar setelah Partai Demokrat mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024.

Sebelumnya, Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan tetapi pada akhirnya memilih hengkang.

Jokowi Calon Ketua Umum PDIP

Presiden Jokowi dicalonkan menjadi Ketua Umum PDIP. Wacana itu dilontarkan Guntur Soekarnoputra. 

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto kemudian merespons usulan Guntur Soekarnoputra agar Jokowi menjadi ketua umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Seperti dikutip dari Tribunnews.com Hasto mengatakan sebagai sebuah gagasan pihaknya menerima usulan putra sulung Soekarno (Bung Karno) itu.

"Ya, sebagai gagasan, tentu saja kami menerima sebagai masukan," kata Hasto pada sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Namun, dia menjelaskan saat ini skala prioritas PDIP adalah memenangkan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Hasto menyebut saat ini PDIP tengah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang ke-IV.

Kemudian, Rakernas V digelar setelah Pemilu, dan selanjutnya Kongres ke-VI tahun 2025.

"Nah, di dalam Kongres itu, kedaulatan berada di tangan anggota. Itu lembaga pengambil keputusan tertinggi, sehingga itulah yang nanti mekanisme yang berjalan di dalam partai," ujar Hasto.

Dia menegaskan dalam Kongres tentu saja mekanismenya adalah arus bawah, yakni mendengarkan suara anggota partai.

"Karena kongres itu akan diikuti oleh seluruh utusan-utusan dari tingkat yang paling bawah. Maka, namanya utusan yang membawa mandat," ucap Hasto.

Namun, dia menekankan saat ini PDIP masih fokus untuk memenangkan Pemilu 2024 dan Ganjar Pranowo sebagai presiden.

Sebelumnya Putra sulung Presiden Soekarno ingin Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP usai tak lagi menjadi Presiden.

Hal itu diungkapkan putra sulung Presiden Soekarno Guntur Soekarnoputra di Harian Kompas.id dalam sebuah opini yang dimuat Sabtu (1/10/2023).

Guntur Soekarno Putra mengatakan bahwa selama 22 tahun kepemimpinan Jokowi mulai dari Wali Kota, Gubernur, hingga Presiden, pria asal Solo itu telah membuktikan sebagai anak-anak ideologis Bung Karno.

Presiden Jokowi bahkan mampu menundukan investor asing agar mau melakukan hilirisasi hasil tambang agar Indonesia bisa mendapatkan manfaat lebih dari sumber daya alam (SDA).

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved