Malapraktik

Bocah 7 Tahun Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Orang Tua Polisikan RS Atas Dugaan Malapraktik

Bocah 7 tahun berinisial A mengalami mati batang otak usai menjalani operasi amandel di salah satu rumah sakit di Jakarta. Ortu lapor polisi

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
WartaKota/Ramadhan LQ
Pengacara keluarga bocah 7 tahun inisial A yang alami mati batang otak usai jalani operasi amandel, membuat laporan ke Polda Metro Jaya, Senin (2/10/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bocah 7 tahun berinisial A mengalami mati batang otak usai menjalani operasi amandel di salah satu rumah sakit di Jakarta.

Karenanya sudah selama 11 hari ini, bocah A dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Akibat hal itu, orang tua A tidak terima dan melaporkan pihak rumah sakit atas dugaan malapraktik ke Polda Metro Jaya.

Pelaporan dibuat oleh pengacara keluarga korban, Cahaya Christmanto Anak Ampun.

Christmanto menuturkan, pihaknya melaporkan dugaan malapraktik yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, karena anak kliennya yang berusia 7 tahun mati batang otak setelah menjalani operasi amandel.

"Kami sudah mendapatkan surat kuasa dari orang tua korban yang diduga ada tindak pidana malapraktik, baik itu kelalaian," ujar dia, kepada wartawan, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Hotman Paris Singgung Iqlima Kim Jadi Korban Malpraktek Advokat: Razman Ini Kan Klienmu!

Laporan sudah teregister dengan nomor LP/B/5814/IX/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tertanggal 29 September 2023.

Christmanto mengatakan, total ada delapan orang dari pihak rumah sakit tersebut yang dilaporkannya ke Polda Metro Jaya.

Mereka adalah para dokter yang menangani bocah A hingga direktur rumah sakit.

"Di LP, kami melaporkan sekitar 8 orang terlapor. Itu sudah meliputi dokter terkait yang melakukan tindakan operasi," katanya.

"Mulai dari dokter anestesi, dokter THT, spesialis anak sampai dengan direktur rumah sakit tersebut," sambung dia.

Menurut Christmanto, kasus berawal saat kliennya yang  memiliki dua orang anak berinisial A (7) dan J (10) sama-sama menjalani operasi amandel di rumah sakit itu, Selasa (19/9/2023) lalu.

Yang pertama menjalani operasi adalah A, kemudian barulah sang kakak J.

Baca juga: Sembuhkan Patah Tulang: Operasi atau Non Operasi?

"Keduanya ini ada penyakit amandel, gangguan pernapasan lah, yang mana dilakukan tindakan untuk operasi. Amandel itu kan masih kategori operasi ringan," tutur Christmanto.

"2-3 jam operasinya, lalu selesai masih dalam kondisi kena bius, masih belum sadarkan diri. Lalu dioperasi lah abangnya, begitu dioperasi dilakukan tindakan selesai dan beberapa jam kemudian sudah bisa sadarkan diri," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved