Berita Jakarta

Emak emak Adu Mulut dengan Mendag Zulhas di Pasar Asemka, Tidak Terima TikTok Shop Dihapus

Seorang ibu-ibu bernama Caca adu mulut dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berada di Pasar Asemka karena menolak keras penghapusan TikTok.

Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Mendag Zulhas kala menanggapi Caca, seorang pedagang online yang protes lantaran social commers TikTok hendak dihapus. 

WARTAKOTALIVE.COM, TAMANSARI — Seorang ibu-ibu bernama Caca mencuri perhatian usai terang-terangan menolak penghapusan TikTok di hadapan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, saat menyambangi Pasar Asemka, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (29/9/2023).

Mulanya, Zulhas yang tengah berkeliling Pasar Asemka, tiba-tiba menegur Caca yang kala itu berpakaian nyentrik. 

Pasalnya, kala itu Caca mengenakan rok berwarna biru dan baju putih satin. Dia mengenakan kerudung putih serta riasan yang nyentrik.

"Kamu belanja atau dagang?" tanya Zulhas kepada Caca.

"Saya juga pedagang di thamrin, belanja di sini," jawab dia.

Akan tetapi, Caca kemudian menyatakan hal yang lain setelahnya. Yakni, berupa penolakan atas rencana penghapusan social commers di TikTok.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/9/2023). Dia melalukan dialog bersama pedagang serta membagi-bagikan uang dan memoborong dagangannya.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/9/2023). Dia melalukan dialog bersama pedagang serta membagi-bagikan uang dan memoborong dagangannya. (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

"Saya juga online pak. Tolong ya, TikToknya jangan dong (ditutup). Karena itu bahaya lho pak saya, kalau sampai (ditutup) gimana karyawan saya di rumah. Mereka kan kerja," kata Caca.

Caca menyebut, dirinya memiliki 10 karyawan di rumah.

Dan uang gaji untuk karyawannya itu, didapat caca dari berjualan TikTok.

"Kalau sampai tiktok itu (ditutup) ibaratnya sekadar dipisah e-commercenya, dipisah itu enggak apa-apa kami nurut kok, kami ikut aturan pemerintah," ungkap Caca.

"Tapi kalau seandainya, informasinya kan mau dihapus agak merugilah karena kami punya karyawan," imbuh dia.

Kemudian, Zulhas menanyakan terkait tokonya yang ada dalam e-commers TikTok tersebut, namun Caca hanya cengar-cengir.

Potret keramaian Pasar Tanah Abang usai rencana penutupan TikTok Shop.
Potret keramaian Pasar Tanah Abang usai rencana penutupan TikTok Shop. (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

"Artinya kan bisa jualan di mana-mana. Masih bisa di marketplace kan bisa," kata Zulhas kepada Caca.

"Iya tapi kenapa harus TikToknya pak?" tanya Caca menohok.

"Enggak boleh diborong, satu usaha semuanya enggak boleh," jawab Zulhas.

Semakin panas dibuatnya, Caca kemudian mempertanyakan mengapa harus TikTok yang dihapuskan.

"Satu namaya social commers itu media sosial. Izinnya media sosial saja. Kalau dia mau e-commers dia e-commers saja. Kalau dia mau jadi social commers, dia satu memborong semuanya," jelas Zulhas. 

"Tetapi kami yang dirugikan dong pak? UMKM kami enggak jalan," kata Caca.

Baca juga: Zulhas Ancam Cabut Izin dan Blokir TikTok Jika Masih Ngeyel Jadi Platform Jualan

Lantaran perdebatan panjang tersebut, Zulhas lantas merangkul dan membawa Caca untuk melihat langsung bagaimana dampak TikTok shop terhadap penghasilan para pedagang di Pasar Asemka.

Bahkan, Zulhas memperlihatkan banyaknya toko yang tutup lantaran tak diaturnya social e-commers tersebut.

"Tuh tutup semua," kata Zulhas.

"Ini bukan tutup, nanti jam 11 mereka buka," kata Caca tak mau kalah.

Geram dibuatnya, Zulas pun menarik Caca ke lapak pedagang yang berada di dekat Zulhas.

"Kamu tanya aja di situ. Ayok," ajak Zulhas merangkul Caca.

Caca kala itu menolak tak mau sembari cengar-cengir.

Baca juga: TikTok Dilarang Berjualan, Pengusaha Mengajak Publik Kawal Biar Tidak Masuk Angin

Namun Zulhas langsung menanyakan kepada salah satu pedagang bagaimana fakta penjualannya saat ini.

Saat itu, Caca pun menurut dan ikut menyaksikan Zulhas berbincang dengan pedagang.

"Ibu jualannya sepi enggak?" kata Zulhas.

"Sepi pak, ini belum penglaris," kata pedagang tersebut.

Zulhas lantas menunjukkan fakta itu langsung kepada Caca yang ngotot menyebut jika Pasar Asemka tak sepi.

"Itu kan tergantung toko masing-masing bu. Harus ikutin perkembangan zaman dong bu," celetuk Caca yang dihadiahi perdebatan dari para pedagang yang tak terima disebut begitu. 

Baca juga: Polemik Pemerintah Larang TikTok Shop, Luhut: CEO-nya Ketemu Saya, Menerima kok, Cak Imin: Gegabah!

Diberitakan Warta Kota sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau Pasar Asemka, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (29/9/2023). 

Dalam kunjungannya itu, pria yang karib disapa Zulhas, didampingi oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim.

Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, Zulhas datang dengan mobil berpelat RI 32.

Kala itu, dia yang mengenakan kemeja putih dan berkaca mata, langsung menyambangi sejumlah toko pedagang yang mayoritas menjual kosmetik dan aksesoris wanita. 

Zulhas nampak berbincang dan mendengarkan keluhan dari sejumlah pedagang, terutama tentang prospek penjualannya. 

Dia juga membagikan sejumlah uang dan memborong barang dagangan bernilai Rp 200 ribu hingga jutaan rupiah kepada para pedagang.

Selain membagikan sejumlah uang dan memborong dagangan, Zulhas juga beberapa kali menerima selfie dari para pedagang maupun pengunjung pasar. 

Sesekali, ia juga menengok potret toko di Pasar Asemka yang mulai ditinggalkan penjualnya. 

"Lihat pada tutup ya tokonya?" ujar Zulhas menunjukkan satu toko yang tutup kepada awak media.

Zulhas kemudian melanjutkan perjalanannya untuk mengunjungi pedagang-pedagang lain.

Di tengah perjalanannya itu, awak media menanyakan apakah Pasar Asemka sama sepinya dibandingkan Pasar Tanah Abang atau lebih sepi.

"Ini lebih lagi (sepi), memang korban yang pertama ini bukti (pedagang offline)," kata Zulhas, Jumat.

"Tadi saya diskusi sama teman, jadi rupanya kalau algoritma itu tahu, ini pakai bedaknya berapa banyak, apa yang dibeli orang itu tahu, sehingga udah tahu, sehingga dia tawarin, langsung belanja, sehingga yang lain (pedagang offline) bisa habis, apalagi kalau dia kasih diskon besar-besaran," imbuhnya. (m40)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved