Berita Jakarta

Pasca Tewasnya Siswi SDN 06 Petukangan Utara, Kepsek Berlakukan PJJ-Sterilkan Lingkungan Sekolah

Pasca Tragedi Tewasnya Siswi SDN 06 Petukangan Utara, Kepsek Sterilkan Lingkungan Sekolah, Seluruh Siswa Dilarang Pergi ke Sekolah dan Jalani PJJ

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Suasana SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Rabu (27/9/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pasca tewasanya seorang siswi berinisial R (13), pihak sekolah SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan mengosongkan lingkungan sekolah.

Para siswa pun kini menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama tiga hari, terhitung sejak Rabu (27/9/2023) hingga Jumat (29/9/2023).

Diketahui, peristiwa itu terjadi pada Selasa (26/9/2023) sekira pukul 08.00 WIB.

Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com di lokasi Rabu hari ini, tak ada aktivitas belajar mengajar di sekolah itu.

Tampak petugas kepolisian, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hingga Sudin Pendidikan Jakarta Selatan berada di lokasi.

Komisioner KPAI Aris Adi Laksono mengatakan, sebanyak 314 murid SDN Petukangan Utara 06 belajar secara online.

"Secara keseluruhan 314, seluruh siswa di sekolah ini. Untuk sementara ini masih PJJ, pak Kasudin tadi sudah menjamin akan memberikan pelayanan semaksimal mungkin," kata dia, kepada wartawan, Rabu.

Aris menambahkan, kegiatan belajar mengajar kembali normal pada Jumat (29/9/2023) mendatang.

"Di hari Jumat nanti, akan normal lagi untuk anak-anak yang 314," ucapnya.

Baca juga: Elektabilitas Anies di Jateng dan Jatim Melonjak Tajam, Eks Ketua KPU Jateng Ungkap Pemicunya

Baca juga: Cari Tahu Motif Siswi Kelas 6 Lompat dari Lantai 4 Sekolah, Polisi Gelar Olah TKP, Ini Hasilnya

Pihaknya, tutur Aris, turut berbelasungkawa atas tewasnya R.

"Yang pertama kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban, atas satu kejadian yang sangat kami sesalkan," ujar dia.

Ia meminta kepada siapa pun untuk tidak menyebarkan lagi video kejadian yang sebelumnya viral di media sosial demi menghormati keluarga korban.

"Terkait apa yang sudah terjadi, yang pertama kami berharap agar video yang sempat viral mohon kemudian bisa dihentikan karena itu bisa membuat trauma kepada keluarga korban," kata Aris.

Polisi Pastikan Siswi SDN 06 Petukangan Utara Sengaja Akhiri Hidup, Kepala Sekolah: Tak Ada Bullying

Polisi sebut telah menemukan beberapa barang bukti untuk mengungkap terkait motif siswi SDN Petukangan Utara, yang tewas usai terjun dari lantai 4 gedung sekolahnya.

Beberapa bukti yang ditemukan, yakni berupa rekaman CCTV di lokasi kejadian, serta bangku yang diduga dijadikan pijakan oleh R, untuk melompat.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro menuturkan, dalam rekaman CCTV, R tak bermain dengan teman-temannya, melainkan diduga sengaja melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya.

"Kami mendapatkan CCTV yang ada kaitannya dengan kejadian tersebut," kata Bintoro.

Sementara itu terkait barang bukti berupa bangku sekolah, Bintoro menuturkan bahwa bangku tersebut diduga digunakan SR untuk memanjat dan melompat.

"Jadi kami mendapatkan di TKP ada barang bukti berupa tempat duduk yang mana digunakan yang bersangkutan memanjat dan melompat," ucap dia

Di sisi lain, Kepala Sekolah SDN 06 Petukangan Utara, Nizar buka suara terkait isu bullying terhadap siswi berinisial R (13) yang tewas, usai terjun dari lantai 4 gedung.

Nizar menegaskan, pihaknya telah memberikan keterangan terhadap kepolisian.

Baca juga: Hampir Terjerat Kasus Film Dewasa, Sony Tulung Dipolisikan Mantan Istri Raden Indrajana, Ada Apa?

Baca juga: Ditantang Sujiwo Tejo Bujuk Dirinya Salat, Ini Jawaban Ustaz Dasad Latif yang Bikin Semua Terdiam

Dia juga mengaku, tak ada isu bullying terhadap siswi R tersebut.

"Oh enggak ada, enggak ada. Kami sudah memberikan keterangan jelas, Kapolsek sudah memberikan statement bahwa tidak ada bullying," ucap dia kepada wartawan, Rabu (27/9/2023).

Nizar menilai peristiwa yang menimpa R merupakan sebuah musibah.

Dia juga membantah jika terdapat kelalaian dari pihak sekolah.

"Oh tidak, tidak ada (kelalaian). Kami sudah menjelaskan semua pada pihak kepolisian, namanya musibah kita tidak tahu," ujarnya.

Spekulasi yang disampaikan Nizar, ternyata tak sejalan dengan keterangan paman korban, Jafar Mursahid.

Dia mengatakan, keponakannya itu sempat berteriak di dalam toilet sekolah.

"Katanya sih setelah dia marah, masuk ke kamar mandi. Habis dinasihati sama gurunya, dia masuk kamar mandi, dia jejeritan," ucap Jafar.

Kemudian kata Jafar, R pun keluar dari toilet dan mengambil bangku serta meletakkannya di pinggir tembok gedung sekolah lantai 4.

"Habis dia jejeritan, dia ambil bangku, tapi sama temannya dicegat. Tapi dia ambil lagi terus langsung ke pinggir tembok, langsung lompat," ungkap Jafar.

Dinas Pendidikan DKI Turun Tangan

Siswi kelas 6 SD Petukangan Utara, Jakarta Selatan berinisial R terjatuh dari lantai 4 hingga meninggal dunia, Selasa (26/9/2023) pagi.

Kepala Dinas Pendidikan DKI, Purwosusilo mengatakan, dirinya sedang menuju ke rumah sakit bersama anak buahnya.

Dinas Pendidikan bakal mengurus semua biaya rumah sakit dan pemakaman demi meringankan beban orang tua korban.

"Nanti kalau sudah semuanya ini, saya sampaikan lagi," kata Purwo, Selasa (26/9/2023).

Menurutnya, Dinas Pendidikan DKI bakal beri bantuan secara materil, moril dan lainnya.

Sebab, pihaknya bakal hadir untuk keluarga siswa yang berduka dan saat ini sedang proses pemulangan jenazah.

"Ya kan sekarang di rumah sakit, mau dibawa pulang, kemudian mau dimakamkan. Tim kami sudah di sana," jelasnya.

Baca juga: Hampir Terjerat Kasus Film Dewasa, Sony Tulung Dipolisikan Mantan Istri Raden Indrajana, Ada Apa?

Baca juga: Tak Hanya Pengaruh Cak Imin, Kebijakan Blunder Jokowi Jadi Pemicu Melejitnya Elektabilitas Anies

Terjatuh dari Lantai 4 Sekolah, Siswi SDN di Petukangan Utara Akhirnya Meregang Nyawa

Seorang siswi kelas 6 SD Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, tampak terbaring tak berdaya, usai terjun dari lantai 4 gedung sekolahnya.

Dalam video amatir yang dilihat Wartakotalive.com, terlihat siswi tersebut terbaring di halaman sekolah, sambil dikerumuni beberapa guru.

Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Tedjo Asmoro mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (26/9/2023) sekira pukul 08.00 WIB pagi.

Tedjo mengatakan, siswi sekolah dasar berinsial R itu terjatuh dari lantai 4 ketika bermain bersama teman-temannya di sekitar pilar gedung.

"Lagi main-main di pilar tejatuh. Bukan bunuh diri. Kan ada yang lihat juga posisi dia di situ dari gurunya," katanya kepada wartawan.

Tedjo mengatakan, belum mengetahui persis luka yang dialami korban.

Namun, akibat luka yang cukup serius, R akhirnya harus meregang nyawa, saat dirawat di rumah sakit Fatmawati.

"Benar (meninggal dunia), tidak tertolong," ucap Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Tedjo Asmoro saat dikonfirmasi, Selasa (26/9/2023).

Baca juga: Elektabilitas Anies di Jateng dan Jatim Melonjak Tajam, Eks Ketua KPU Jateng Ungkap Pemicunya

Baca juga: Kisah Laurend Hutagalung, Nekat Tantang Pengendara Lawan Arah hingga Dikepung Puluhan Driver Ojol

Diduga Alami Bullying 

Usai dinyatakan tewas di Rumah Sakit Fatmawati, jenazah R langsung dibawa ke rumah duka.

Jenazah R tiba di rumah duka Jalan Palem Raya, Petukangan Utara, Pesanggrahan, sekira pukul 20.00 WIB malam.

Rencananya, jenazah R akan dikebumikan di TPU Petukangan Utara pada Rabu (27/9/2023).

Paman R, Jafar Mursahid membeberkan sosok keponakannya. 

Meski pendiam, dia menyebut keponakannya merupakan sosok yang ceria.

Tak hanya itu, Jafar juga mengatakan bahwa R merupakan anak yang pintar, dan tak pernah neko-neko.

"Sosoknya ceria, cuma memang pendiam," kata Jafar kepada wartawan, Selasa (26/9/2023).

Jafar mengaku, R sempat bercerita bahwa dirinya kerap mendapat bullying dari teman-temannya.

"Katanya (R) sih, dia di bully di sekolahan sama teman-temannya," kata Jafar.

Atas insiden itu, Jafar akui sangat menyayangkan kurangnya pengawasan terhadap murid-muridnya di sekolah, termasuk terhadap R.

"Ini kan masih di lingkungan sekolah, saya menyayangkan, karena kurangnya pengawasan. Sangat menyayangkan kalau itu, kenapa bisa terjadi," tuturnya.

Kadis Pendidikan Bantah Siswa SD Petukangan yang Lompat dari 4 Sekolahnya karena Dibully

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo membantah anak murid SD Petukangan Utara yang lompat dari lantai 4 sekolahnya karena dibully sama teman-temannya.

Purwo sudah meminta keterangan sementara guru di sana dan anak tersebut baru selesai kegiayan di lapangan hendak masuk ke kelas.

"Oh tidak. Kalau itu tidak (enggak ada aksi bully). Orang anaknya habis kegiatan biasa di lapangan kemudian masuk ke kelas gitu," kata Purwo, Selasa (26/9/2023).

Purwo belum bisa memberikan penjelasan secara pasti penyebab korban melompat dari lantai 4 sekolahnya.

Sebab, saat ini guru dan orangtua siswa sedang berada di rumah sakit dalam keadaan bersedih.

Sehingga, Purwo belum bisa bertanya secara mendalam terkait korban terjun bebas di sekolahnya tersebut.

"Saya mau bilang gimana ya. Saya juga lagi ngobrol sama guru gurunya nih. Kejadian seperti apa. Sepertinya saya akan konsen ke pendampingan ke keluarga dulu deh," ucapnya. 

"Nanti jenazah dibawa pulang tinggal nunggu keberangkatan. Kalau sudah semua selesai saya bisa ngobrol berbagai pihak. Gitu," sambungnya.

Siswa SMP Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Gedung Sekolah

Terpisah, seorang siswa SMP berinisial BNY (15) tewas diduga melompat dari lantai 8 gedung sekolahnya di Jalan Kajoalalido Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (24/5/2023) pagi.

Korban siswa kelas 8 tersebut ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di area lapangan voli.

Kronologi kejadian Kapolsek Ujung Pandang Kompol Syarifuddin mengatakan, korban awalnya diduga lompat dari lantai 8 gedung sekolah, diperkirakan kejadian pada pukul 09.30 Wita.

"Kita belum bisa menyimpulkan penyebab kematiannya seperti apa, tapi intinya tim kami dari Polsek Ujung Pandang maupun Polrestabes sedang melakukan olah TKP dan melakukan pengumpulan bahan keterangan dan termasuk pemeriksaan saksi-saksi," ungkapnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan rekaman CCTV, korban diduga naik dari lantai 1 ke atap di lantai 8 saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.

"Adapun keterangan saksi-saksi yang kita padukan dengan rekaman CCTV yang ada, patut kita duga korban jatuh dari lantai 8. Jadi masih dugaan bunuh diri," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib, Rabu (24/5/2023) malam.

Ngajib menjelaskan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan sejumlah saksi dan rekaman CCTV gedung sekolah, korban naik dari lantai 1 ke lantai 8 menggunakan lift sekolah pada pukul 09.30 Wita.

"Berdasaran keterangan saksi juga yang bersangkutan naik ke atap. Jadi dari lantai 8 ada atap lagi (naik) menggunakan tangga," tuturnya.

Dari situ, kata Ngajib, patut diduga bahwa korban jatuh dari lantai 8.

"Keterangan dari saksi-saksi termasuk dari tukang taman (sekolah), tiba-tiba ada korban (tergeletak). Kemudian langsung di bawah ke RS dan ternyata dalam keadaan sudah meninggal dunia," tandas dia.

Keluarga sebut ada kejanggalan

Pihak keluarga mengungkap ada kejanggalan dari tewasnya BNY.

Pasalnya, saat korban ditemukan tewas di area lapangan voli sekolahnya, anggota tubuh yang paling parah itu adalah kakinya sedangkan kepalanya tidak mengalami luka yang fatal.

Sehingga, Andi Setiady paman korban mengatakan, pihak keluarga bingung dan merasa ada yang janggal dengan kematian BNY.

"Yang kita bingung, kalau logikanya orang jatuh pasti kepalanya paling parah atau pendarahan, ini kakinya yang hancur, terus tangan patah," ucapnya kepada awak media di RS Bhayangkara, Rabu (24/5/2023).

Bahkan, kata Andi, korban juga mengalami luka memar di sekujur tubuhnya.

"Tulang ekor juga patah, belakangnya juga memar, biru-biru semua, saya foto juga biru-biru kuku ibu jari kayak mau tercabut," ujarnya.

Selain itu, yang membuat pihak keluarga merasa heran karena semua barang-barangnya ditemukan berada di tempat yang berbeda.

"Informasi yang saya dapat sepatunya ada di mushala, tasnya ada di kamar mandi, jadi terpisah," tutur dia.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved