Viral di Medsos

Jokowi Akui Tak Bisa Cegah Kaesang Bergabung dengan PSI: Saya Larang pun Dia akan Tetap Jalan

Presiden Jokowi mengakui Kaesang meminta restu bergabung ke PSI. Meski kader PDIP, Jokowi tidak bisa melarang Kaesang berbeda partai.

Editor: Rusna Djanur Buana
Warta Kota/Muhammad Azzam
Presiden Joko Widodo melakukan pengecekan Gudang Bulog, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang pada Kamis (14/9/2023). Jokowi mengaku tidak bisa mencegah Kaesang bergabung ke PSI. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Presiden Joko Widodo mengakui putra bungsungya Kaesang Pangarep meminta restu bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sebagai orangtua, Jokowi selalu memberi kebebasan kepada anak-anaknya. Terlebih Kaesang sudah berkeluarga dan bisa bertanggung jawab kepada diri sendiri.

Jokowi mengungkapkan, sebelum menyatakan bergabung dengan PSI, Kaesang berbicara dulu kepadanya meminta doa restu.

"Ya biasa di dalam keluarga, selalu minta doa restu," kata Presiden Jokowi.

"Karena misalnya saya bilang tidak pun dia juga tetap akan jalan. Anak-anak saya seperti itu," katanya di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis.

Jokowi kemudian menuturkan, Kaesang sudah menikah dan mempunyai keluarga sendiri. Jadi keputusan apapun sudah menjadi tanggung jawab Kaesang sendiri.

Baca juga: Kaesang Resmi Masuk PSI, Jokowi dan Gibran Terancam Sanksi, Ini Kata Relawan Pendukung di Depok

"Ya kan saya sudah sering menyampaikan. Anak-anak itu kalo sudah berkeluarga itu sudah punya rumah sendiri, sudah punya istri ya sudah harus mandiri dan harus tanggung jawab," ujarnya.

"Artinya apa yang diputuskan sudah menjadi tanggung jawab dia," jelas Jokowi seperti dilansir Tribunnews.

Jokowi tidak akan dipanggil

Hal yang sama diungkapkan Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat.

Meski Jokowi adalah kader PDIP, partainya tidak bisa melarang putra bungsu Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasalnya Kaesang dianggap sudah dewasa dalam berpikir dan menentukan sikap politiknya.

"Kaesang sudah menikah, sudah punya preferensi sendiri. Beliau punya keluarga inti sendiri dong? Ingat enggak? Benar enggak?" kata Djarot ditemui di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/9/2023).

Djarot menekankan, pihaknya baru bisa melarang dan mengingatkan aturan partai jika yang bersangkutan adalah keluarga inti.

Dia mencontohkan, misalnya seorang suami dan istri yang merupakan keluarga inti, memiliki preferensi partai atau menjadi anggota partai yang berbeda.

Baca juga: Gibran Yakin Siluet dan Suara di Video Mawar Bukan Sosok Kaesang, PSI Harus Menjelaskan

Jika demikian, menurut Djarot, maka partai berhak mengingatkan aturan partai.

Namun, pada kasus Kaesang, Djarot berpandangan bahwa Kaesang itu sudah tidak menjadi tanggungan Jokowi yang merupakan kader PDIP. Kaesang juga sudah memiliki keluarga inti sendiri.

"Misalkan saya, bojo-ku (istriku) misalnya, bojo ku itu keluarga inti lho. Tiap malam masih tidur bareng-bareng.

Masak, bojo-ku di partai sebelah? Nah saya di PDI Perjuangan? Nah itu enggak boleh," ujarnya.

"Anak ku, yang menjadi tanggungan, yang masih SMA, masih mahasiswa (belum menikah), nah itu enggak boleh (beda partai), itu keluarga inti," imbuh dia.

Oleh karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meyakini PDI-P tidak akan memanggil Jokowi untuk melakukan klarifikasi terkait Kaesang. Apalagi, tambah Djarot, Kaesang sudah dewasa dan bisa berdiri sendiri.

"Enggak perlu kita klarifikasi. Ngapain? Orang bisa mandiri," tutur Djarot.

Sebelumnya diberitakan, Kaesang Pangarep dikabarkan menjadi kader PSI. Hal ini dilihat dari akun Instagram dan akun Twitter DPP PSI @psi_id pada Rabu (20/9/2023) pukul 18.01 WIB.

Ketua DPD PSI Solo, Antonius Yogo Prabowo membenarkan, kabar suami Erina Gudono bergabung PSI.

Dia mengatakan suara yang ada dalam tayangan video "Mawar" adalah suara Kaesang.

Menurut dia, bergabungnya Kaesang ke PSI melalui proses panjang.

"Kemudian kemarin sore pukul 18.00 WIB resmi dirilis video bergabungnya dengan nama samaran mawar ke PSI.

Ditandai di belakangnya ada logo PSI dan di-upload di lamannya PSI resmi Instagram maupun Facebook," kata Yogo ditemui di Kantor PSI Solo, Jawa Tengah, Kamis.

Gibran tidak yakin

Kakak Kaesang yakni Gibran Rakabuming Raka ikut berkomentar terkait video "Mawar" yang saat ini tengah viral di media sosial.

Banyak yang mengasosiasikan sosok Mawar yang berada di video tersebut adalah Kaesang Pangareb, adik Gibran.
Gibran menyangsikan sosok atau suara tersebut adalah Kaesang.

Video berdurasi 42 detik itu diawal dengan tulisan "Mawar, bukan nama sebenarnya."

Berikut narasi lengkap dalam video yang diunggah di akun X (Twitter) resmi PSI.

Namaku Mawar, bukan nama yang sebenarnya. Saat ini aku sudah memantapkan hati masuk ke politik.

Aku memang belum punya pengalaman di politik. Namun aku punya tujuan besar untuk Indonesia lebih baik.

Semoga jalan yang aku pilih adalah jalan yang benar.

Gibran mengaku tidak yakin itu suara Kaesang. Menurutnya warna suara di video tersebut sangat berbeda dengan suara Kaesang.

"Ndak ada keyakinan apa-apa, itu kan urusannya PSI. Saya tidak tau itu siapa, memang ada siluet pria berkacamata. Kan belum tentu Kaesang," kata Gibran di Balai Kota Solo, pada Kamis (21/9/2023).

Wali Kota Solo itu mengaku sudah melihat dan mendengar suara di video tersebut.Dia menduga, itu bukan Kaesang Pangarep.

"Masak sih, emang suara Kaesang tidak seperti itu. Ndak, saya lihat di video pendeknya itu suaranya lebih ke tenor atau soprano bukan ke bass, bukan Kaesang," paparnya.

Gibran juga mengatakan sejauh ini tidak ada pembicaraan di keluarga besarnya yang membahas rencana Kaesang bergabung ke PSI.

Gibran minta penjelasan PSI

Gibran memang mengaku sempat berkomunikasi dengan Kaesang yang saat ini berada di Jakarta.

Namun, membahas hal lain, dan ia menegaskan tidak ada pembicaraan soal bergabungnya dengan PSI.

"Ndak ada, kemarin ngobrolin hal lain. Saya tidak tau siapa yang di video itu. Kok sudah ada yang menduga-duga itu adik saya," jelas Gibran.

"Apa sudah ada kepastian itu Kaesang? Kan belum ada yang tau," lanjutnya seperti dilansir Kompas.com.

Gibran menekan, masalah kali ini yakni soal kebenaran sosok video tersebut.

"Ini bukan masalah bebas (pilih partai), atau tidak bebas. Ini masalahnya itu apakah benar itu Kaesang itu kan hanya dugaan," ujarnya.

"Itu dicek dulu, apakah itu betul Kaesang. Jangan menduga-duga seperti itu. Ya belum tentu itu suaranya Kaesang, belum tentu itu siluet Kaesang juga," tambahnya.

Gibran pun berharap PSI sendiri yang memberikan penjelasan mengenai sosok yang disebut "Mawar" dalam video tersebut.

"Tanya ke PSI kan aku dari PDI Perjuangan. Videonya kurang jelas, kalau suara atau siluet itu bisa siapa saja. Monggo kita tanyakan kejelasannya ke PSI, saja," tutupnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved