Berita Viral
Tangis Aipda Andi Tenangkan Massa Rempang, Kita Serumpun Melayu Tak Boleh Saling Serang
Sosok Polisi mencuri perhatian saat berhasil meredam amarah demonstran Pulau Rempang hanya dengan seorang diri.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sosok Polisi mencuri perhatian saat berhasil meredam amarah demonstran Pulau Rempang hanya dengan seorang diri.
Polisi tersebut bernama Aipda Andi Hidayat yang aksinya meredam amarah pengunjuk rasa seorang diri tertangkap kamera dibagikan Youtube Ferry Kesuma.
Memakai Bahasa Melayu, Aipda Andi meminta pengunjuk rasa tenang. Ia mengingatkan pengunjuk rasa bahwa Polisi dan demonstran sama-sama orang melayu.
“Tenang, tenang, kalah jadi abu menang jadi arang, kita tenang dulu,” ucapnya memakai logat melayu.
Dikutip dari Tribun Batam pada Rabu (20/9/2023) Aipda Andi menceritakan kisahnya nekat meredam amarah pengunjuk rasa seorang diri.
Modal Aipda Andi ialah bismillah dan empati sesama warga Melayu.
Menurutnya, dalam keadaan keos tersebut dia berinisiatif maju untuk berdialog dengan para pendemo.
"Saya modal bismilah saja. Hari itu keadaan sudah mulai panas antara pendemo dan aparat tim gabungan," sebut Andi menceritakan.
Baca juga: Ribuan Personil TNI Mendarat di Pulau Rempang, Ustaz Abdul Somad Ajak Jemaah Mendoakan Warga Rempang
Aipda Andi sempat diperingati oleh anggotanya, saat maju ke demonstran seorang diri.
Bahkan dia sempat mengatakan kepada anggotanya dia adalah seorang budak melayu sehingga yakin, tak akan terjadi pertumpahan darah sesama orang melayu.
"Adik-adik polisi yang lain sempat bilang ke saya, jangan kesana bang. Saya bilang sama mereka, gak akan terjadi pertumpahan darah sesama melayu. Lila itaala saja saya melangkah dengan bismilah dan menemui mereka," sebut Andi.
Dengan kekuatan hati yang teguh, Andi maju kedepan. Disana ia melihat seorang pria yang memegang batu di tangannya. Setiba di hadapan pria itu, Andi langsung memberikan tangannya untuk bersalaman.
Dengan respon cepat, Andi memeluk pria tersebut dan mengatakan kalau hentikan dan baliklah ke rumah.
Seketika air mata Andi jatuh saat memeluk pria yang serumpun dengannya itu. Ia pun mengingatkan bahwa Polisi dan warga sama-sama budak melayu sehingga tidak boleh saling menyakiti.
"Saya peluk dia, saya menangis dan dia menangis. Saudah lah Wai, sudah. Kita ini sesama melayu, jangan sampai terjadi pertumpahan darah disini sesama melayu," kenang Andi mengenang momen haru saat itu.
Pria itu pun langsung melepaskan batu dari tanganya. Ia membalas pelukan polisi melayu ini.
Tanpa sadar, pendemo yang lain mulai mendekati untuk memberikan semangat kepada kedua orang yang berpelukan ini hingga memberikan permintaan mereka.
(Wartakotalive.com/DES/Tribun Batam)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.