Daerah Otonomi Baru

Kang Toleng Sangat Kecewa Cikampek Tidak Masuk Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru

Ketua Komisi 2 DPRD Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati atau Kang Toleng sedikit kesal, Cikampek tak masuk pemekaran.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Muh Azzam
Ketua Komisi 2 DPRD Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati alias Kang Toleng, kecewa Cikampek tak masuk daerah yang dimekarkan. Padahal, Cikampek sudah sangat layak. 

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Ketua Komisi 2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, Rahmat Hidayat Djati mengaku kecewa Cikampek tidak masuk dalam Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB).

Meskipun demikian, dia meminta agar Komite Percepatan Pembentukan Daerah Otonom Baru (KPPDOB) Kota Cikampek tetap bersemangat dalam memperjuangkan kepentingan daerah mereka.

Baca juga: Anggota Komisi 1 DPR Yan Permenas Sebut Masyarakat Papua Dukung Daerah Otonomi Baru

"Kota Cikampek hingga saat ini belum diusulkan menjadi CDPOB. Maka kita akan terus dorong itu," kata Rahmat pada Jumat (15/9/2023).

Kang Toleng sapaannya mengungkapkan, Jawa Barat butuh banyak pemekaran daerah otonomi baru.

Sebab sejumlah permasalahan serius yang dihadapi oleh Jawa Barat dalam bidang fiskal.

Menurutnya, terdapat ketidakadilan yang dirasakan oleh Jawa Barat dalam berbagai aspek sosial dan politik, terutama terkait dengan pemekaran wilayah.

Baca juga: Karena Beda Agama, Siswi Kelas II SDN di Jomin Cikampek Dibully Guru dan Kepsek Hingga Dipukuli

"Populasi Jawa Barat hampir mencapai 50 juta jiwa, provinsi ini hanya diurus oleh 27 kepala daerah," ujarnya.

"Akibatnya, dana transfer APBN yang diterima oleh Jawa Barat hanya sebesar Rp 48 triliun," imbuhnya.

Menurut Kang Toleng, perbandingannya dengan Jawa Timur yang diurus oleh 38 kepala daerah menunjukkan perbedaan sekitar Rp 6 triliun.

"Inilah yang kami maksud dengan ketidakadilan dari segi fiskal," ujarnya.

Selain itu, Kang Toleng juga menyoroti jumlah desa di Jawa Barat.

Setiap tahun Jalan Tol Cikampek selalu macet karena arus mudik, sudah selayaknya daerah ini dimekarkan.
Setiap tahun Jalan Tol Cikampek selalu macet karena arus mudik, sudah selayaknya daerah ini dimekarkan. (Tribunnews.com)

Dengan populasi mencapai 50 juta jiwa, Jawa Barat hanya memiliki 5.300 desa.

Sedangkan di Jawa Tengah, dengan populasi 34 juta jiwa, terdapat 7.800 desa.

Hal ini mempengaruhi alokasi dana desa, di mana rata-rata setiap desa di Jawa Tengah menerima lebih banyak bantuan dari APBN dibandingkan dengan desa-desa di Jawa Barat.

Kang Toleng menjelaskan bahwa di Jawa Barat, dana desa masih banyak digunakan untuk kebutuhan infrastruktur dasar seperti irigasi dan pembangunan jalan.

"Maka kami berharap agar anggota DPR di pusat yang berasal dari dapil Jawa Barat dan sektor terkait dapat memberikan perhatian khusus untuk membangun Jawa Barat," katanya.

Seperti diketahui, sembilan CDPOB itu di antaranya, Kabupaten Bogor Barat, Kabupaten Sukabumi Utara, Kabupaten Garut Selatan, Kabupaten Bogor Timur, dan Kabupaten Indramayu Barat.

Selanjutnya, Kabupaten Cianjur Selatan, Kabupaten Tasikmalaya Selatan, Kabupaten Garut Utara dan Kabupaten Subang Utara.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved